Diketahui kasus HIV/AIDS di Bandung mencapai 5.943 selama periode 1991-2021. Mayoritas pengidap HIV/AIDS tersebut adalah usia produktif dari 29 hingga 45 tahun. Sebanyak 11 persen dialami oleh ibu rumah tangga dan 6,9 persen oleh mahasiswa.
Headline berita yang memuat data tersebut langsung menghebohkan masyarakat. Wakil Gubernur Jawa Barat juga menyoroti masalah tersebut. Namun sayangnya, ia melontarkan pernyataan yang justru mengundang kontroversi.
Wagub Jabar usulkan poligami untuk solusi kasus HIV/AIDS
Peningkatan angka kasus HIV/AIDS, salah satunya disebabkan maraknya hubungan seks bebas tanpa pengaman. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, poligami bisa menjadi solusi untuk masalah tersebut. Ia mengatakan lebih baik para istri memberikan izin kepada para suami untuk melakukan poligami. Menurutnya menikah dan poligami akan menjauhkan diri dari perbuatan zina. Apalagi poligami juga diperbolehkan dalam agama. Uu mengatakan perzinahan terbukti membawa banyak dampak buruk, seperti penyakit kelamin menular hingga HIV/AIDS.
Ridwan Kamil hingga Wakil Ketua MPR kritisi pernyataan Wagub Jabar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memiliki pandangan yang berbeda dengan Uu. Ia menyebut data kasus HIV di Kota Bandung adalah akumulasi selama 30 tahun. Ia menyatakan tak sependapat dengan Uu jika poligami menjadi solusi untuk kasus HIV. Wakil Ketua MPR Yandri Susanto ikut memberikan kritik pada pernyataan Uu.
Yandri menjelaskan bahwa pemerintah dan kementrian harus menemukan akar permasalahan HIV yang sudah lama ada di berbagai negara. Menurut Yandri, semua orang bisa berpendapat namun harus didasari dengan landasan yang kuat karena HIV adalah masalah yang serius. Pernyataan Uu disebut tak bisa menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan kegaduhan. Senada dengan Yandri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan penanggulangan HIV/AIDS melalui poligami tidak sesuai dengan perspektif Islam.
Saran dokter cegah kasus HIV/AIDS
Dokter Adam Prabata juga menanggapi dan memberikan solusi untuk kasus HIV/AIDS. Melalui akun Instagram pribadinya, dokter Adam mengutip penelitian di Afrika yang terbit pada Desember 2021 tentang perilaku seksual yang berisiko adalah penyebab HIV/AIDS. Beberapa contoh perilaku seksual yang berisiko adalah hubungan seksual dengan banyak orang dan hubungan seksual yang dilakukan tanpa pengaman. Dibandingkan poligami, ia menyarankan untuk meninggalkan perilaku tersebut.
Uu Ruzhanul sampaikan permohonan maaf
Pada Rabu (31/08/2022), Uu meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial. Uu mengatakan kalimat yang ia sampaikan adalah murni pendapat pribadinya dan bukan atas nama pemerintah. Ia memohon maaf jika ada pihak yang tersinggung. Namun ia menyayangkan pidatonya yang tidak dikuti secara lengkap dan hanya tentang poligami yang disampaikan oleh media. Ia menjelaskan HIV dan poligami merupakan pernyataan pribadinya tentang program yang selama ini dilaksanakan oleh Pemprov Jabar.
Uu tak hanya sekali lontarkan pernyataan kontroversial
Sebelum pernyataan tentang poligami untuk solusi kasus HIV, Uu pernah memberikan pernyataan yang tak kalah menghebohkan. Awalnya Uu mendapat tugas dari Ridwan Kamil untuk menemui keluarga korban bocah meninggal akibat perundungan pemaksaan setubuhi kucing. Berbeda dengan Ridwal Kamil dan Presiden RI Joko Widodo yang mengecam keras kejadian tersebut, Uu malah mengatakan kejadian itu hanya sebuah candaan. Ia mengaku kejadian anak setubuhi hewan sudah menjadi hal biasa yang ia temui sejak kecil. Setelah videonya viral dan banjir hujatan, Uu meminta maaf.
BACA JUGA: 6 Ucapan Kontroversial Mendag Baru Zulkifli Hasan, Sebut Kenaikan Harga Telur Tak Signifikan
Mulutmu harimaumu. Tampaknya peribahasa tersebut berlaku bagi siapa saja, apalagi bagi pejabat publik yang setiap perkataannya menjadi sorotan banyak orang. Kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita agar selalu berhati-hati dalam berbicara agar tak menyakiti orang lain dan merugikan diri sendiri.