Beberapa waktu lalu, saat pandemi berlangsung banyak orang yang tiba-tiba hobi mengoleksi tanaman hias. Tanaman hias memang punya banyak manfaat, seperti mempercantik ruangan, menyerap polusi, dan membuat udara menjadi lebih sejuk. Namun, ada beberapa tanaman hias memiliki dampak negatif bagi manusia.
Apalagi jika memiliki anak balita yang cenderung suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut, maka tanaman hias itu bisa menimbulkan iritasi kulit hingga keracunan. Kasus ini sudah terjadi pada beberapa bayi di Indonesia. Inilah informasi selengkapnya.
Tak berhenti muntah setelah bermain dengan tanaman hias
Seorang ibu dengan akun Instagram @azizahmuzamil menceritakan pengalamannya saat sang anak keracunan setelah bermain dengan tanaman hias. Di halaman rumahnya, Azizah menanam empat bunga sri rejeki. Sang anak, Azka menyobek daun bunga tersebut dan memberikannya pada Azizah. Ia pun terkejut karena tangannya menjadi gatal dan merah setelah memegang daun itu. Azizah langsung menjauhkan Azka dari tanaman tersebut. Tak berapa lama, Azka tiba-tiba muntah.
Sempat dikira masuk angin
Azizah mengira Azka hanya masuk angin biasa dan memberikannya susu tetapi Azka muntah kembali tanpa henti. Akhirnya, ia membawa Azka ke Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah diberikan infus dan obat, Azka berhenti muntah namun esok harinya Azka mengalami diare. Dokter menyebut lambung Azka luka dan untuk sementara tak dibolehkan mengonsumsi susu.
Saat dirawat, Azizah harus tetap terjaga demi mengambil air seni sang buah hati yang akan diperiksa di laboratorium. Ia pun sempat kebingungan dan akhirnya berhasil mengambil sample. Hari kedua perawatan, kondisi Azka mulai membaik meski ia sempat mengalami demam di malam hari.
Azizah juga menceritakan bagaimana Azka menangis histeris karena takut dengan jarum infus. Esok harinya, Azka sudah diperbolehkan pulang. Azizah kemudian menjelaskan bahwa Azka keracunan lantaran memakan getah bunga sri rejeki yang menempel di jarinya.
Anak empat tahun alami mulut kaku usai gigit tanaman hias
Kasus serupa pernah menimpa seorang anak perempuan berusia empat tahun asal Malaysia bernama Nashwa. Kala itu, Nashwa yang sedang asyik bermain mendadak berlari ke dalam rumah dan menangis. Ibu Nashwa, Husnulkhotimah Fahmi pun kebingungan dan panik saat melihat mulut anaknya kaku tak bisa menutup.
Ia sempat memeriksa tubuh anaknya namun tak ada memar atau luka. Rupanya, Nashwa menggigit tanaman hias di halaman rumahnya. Beruntung Nashwa tak sampai menelan tanaman hias itu. Dokter pun memberikan obat untuk menyembuhkan alergi dan menghilangkan racun.
Kandungan Dieffenbachia yang berbahaya
Tanaman yang membuat anak-anak tersebut keracunan adalah Dieffenbachia. Sentra Informasi Keracunan Nasional (Siker) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tanaman ini mengandung zak aktif kristal kalsium oksalat yang berbentuk jarum tajam. Zat itu ada di seluruh bagian namun yang paling berbahaya ada di bagian batang. Selain itu, tanaman ini juga menghasilkan enzim proteolitik.
Ketika seseorang menggigit tanaman ini, kristal kalsium oksalat akan menyebabkan luka sehingga enzim proteolitik masuk ke dalam jaringan kulit dan akhirnya menyebabkan gatal, nyeri, iritasi, kejang, dan pembengkakan. Meski demikian, belum ada laporan medis yang menyatakan bahwa tanaman Dieffenbachia menyebabkan kematian.
BACA JUGA: Terompet Malaikat, Tumbuhan Eksotis Namun Bisa Membinasakan Manusia dengan Mudah
Tanaman Dieffenbachia memang sangat populer karena bentuk daun dan warna coraknya yang indah. Tak heran banyak yang menanam tanaman ini di pekarangan rumah. Setelah mengetahui tanaman Dieffenbachia beracun, sebaiknya jauhkan dari jangkauan anak-anak dan gunakan sarung tangan sebelum memegang Dieffenbachia.