Seoul dan Provinsi Gyeonggi di Korea Selatan terendam banjir mulai Senin (8/8/2022) akibat dari guyuran hujan lebat selama beberapa hari. Bahkan, hujan tersebut menjadi hujan paling lebat selama sekitar 115 tahun terakhir.
Semua bagian dari Seoul, kota metropolitan dan ibu kota Korea Selatan ini, dilanda banjir. Tidak terkecuali kawasan elit Gangnam. Sampai sejauh ini, bagaimana proses evakuasi korban dan apa dampak banjir di Seoul ini? Simak ulasan berikut.
Seoul diguyur hujan lebat mulai dari Senin sampai Rabu minggu ini hingga mengakibatkan banjir.
Sampai hari ini, dilaporkan 9 orang meninggal, 7 orang hilang, dan 17 lainnya luka-luka. Selain itu lebih dari 2.500 bangunan terendam banjir.
Gangnam menjadi salah satu area yang terdampak banjir paling parah. Walaupun terkenal sebagai kawasan elit, Gangnam dulunya dataran berlumpur yang dekat dengan sungai. Lebih dari 75 persen tanah di Gangnam memiliki tinggi kurang dari 40 meter dengan kemiringan 5 meter. Artinya, area ini memang rawan banjir.
Setidaknya ada 19 situs budaya yang rusak akibat hujan deras di Korea Selatan. Dua di antaranya adalah gundukan makam Yeongbinmyo Royal Tomb di Provinsi Gyeonggi dan pohon ginko berusia 400 tahun di Seoul.
Sebuah foto viral menunjukkan seorang pria tengah terjebak banjir di Gangnam. Ia tampak duduk tenang sambil menatap layar HP di atas mobil. Menurut kabar yang beredar, ia adalah seorang jurnalis yang tengah melaporkan kejadian banjir.
Hujan lebat mengakibatkan sejumlah fasilitas umum tidak berfungsi bahkan 6 rel kereta api terendam banjir. Jalur kereta api dan kerata bawah tanah sempat diberhentikan sementara. Hari ini, jalur tersebut sudah dibuka salah satunya Seoul Subway Line.
Sekitar 570 warga Seoul yang terdampak banjir telah dievakuasi. Mereka tinggal di sekolah dan gym untuk sementara. Selain itu, ribuan warga di area lain juga telah dievakuasi.
Hujan lebat yang melanda Korea Selatan sampai mengakibatkan banjir digadang-gadang sebagai dampak global warming. Pemerintah Korsel diminta untuk menangani hal tersebut dengan lebih serius untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
Hujan lebat bukan hanya mengakibatkan banjir melainkan juga longsor. Dua kejadian tersebut membuat sejumlah jalan raya di Seoul ditutup terutama yang langsung melintasi kota.
Peringatan hujan lebat di Seoul sudah dicabut. Namun, curah hujan di Provinsi Chungcheong masih tinggi sehingga peringatan hujan lebat tetap dijalankan.
BACA JUGA: 4 Alasan Mengapa Banjir di Jepang Terlihat Bersih dan Tanpa Sampah
Sampai saat ini proses evakuasi masih berlanjut. Walaupun curah hujan sudah agar reda tetapi warga disarankan untuk tetap berhati-hati.