Siapa yang tak mengenal Los Angeles? Memiliki julukan City of Angels, kota ini merupakan pusat bisnis dan perdagangan dunia. Tak hanya itu, produksi film dan rekaman kelas dunia pun ada di kota ini. Tak ayal, banyak selebriti yang tinggal di Los Angeles, sebut saja para penyanyi Katy Perry, Drake, Adele yang memilih LA sebagai kota tempat tinggal mereka.
Namun, siapa sangka dibalik megahnya kota Los Angeles kita masih bisa menemui tunawisma di sana. Bagaimana tanggapan pemerintah mengenai sisi gelap kotanya ini? Inilah berita selengkapnya.
Banyaknya gelandangan di mana-mana
Los Angeles masuk dalam daftar negara yang memiliki tunawisma terbanyak di dunia. Penetapan status darurat tersebut terjadi pada tahun September 2015, namun hingga sampai saat ini permasalahan ini tidak pernah usai. Diketahui ada 27.000 tunawisma dan 7 persennya adalah mahasiswa. Sedangkan pada tahun 2019, tercatat 560.000 di seluruh Amerika Serikat. Banyak tenda-tenda berjejeran di trotoar atau pinggir jalan dengan ukuran rata-rata 2×2 meter.
Los Angeles juga pernah menetapkan status terkait tunawisma yang mengalami kenaikan 12 persen dari tahun sebelumnya. Di kawasan Downtown, di bawah gedung pencakar langit di kanan dan kiri jalan sudah terlihat tenda para tunawisma. Banyaknya tunawisma terjadi karena faktor ekonomi, sosial, politik dan budaya. Contohnya saja, Los Angeles pernah dinobatkan sebagai kota termahal ke 10 di dunia.
Penyebab banyaknya gelandangan
Faktor yang mendasari banyaknya para tunawisma di Los Angeles, salah satunya biaya hidup yang sangat mahal. Tak hanya itu, harga sewa tempat tinggal di sana terbilang sangat mahal, yaitu mencapai Rp12 juta per bulan untuk tempat tinggal biasa. Sedangkan biaya transportasi dan bensin 55% persen lebih mahal dibandingkan kota-kota lain. Untuk biaya hidup di Los Angeles, rata-rata mencapai Rp24 juta per bulan.
Kekurangan tempat tinggal yang terjangkau dan harga beli atau sewa tempat tinggal bagi kalangan menengah ke bawah. menjadi alasan utama banyaknya tunawisma. Organisasi lokal menemukan fakta bahwa 4.958 orang tinggal di dalam mobil. Kebanyakan dari mereka adalah pengangguran karena tidak sanggup membayar sewa rumah. Mereka memilih menjadi tunawisma yang tinggal di mobil atau menedirikan tenda di sepanjang jalan.
Langkah yang diambil pemerintah
Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti pernah mengumpulkan setara Rp1,4 triliun untuk mengatasi tunawisma. Eric juga meminta bantuan Trump yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS, perihal masalah gelandangan ini. Para pejabat di Los Angeles sendiri mengaku hanya bisa memindahkan tunawisma dari satu tempat ke tempat lain. Karena hampir 13.000 orang di Los Angeles menjadi gelandangan setiap bulannya.
BACA JUGA: Punya Image Maju dan Metereng, 5 Kota Metropolitan Ini Ternyata Dihuni Puluhan Ribu Gelandangan
Meski terkenal akan kemegahan dan kemewahannya, masalah tunawisma di Los Angeles hingga saat ini masih menjadi permasalah utama. Karena itu upaya pemerintah harus lebih keras lagi agar dapat segera menangani tunawasma yang setiap bulannya semakin bertambah.