Bagi anda yang tinggal di Jakarta, macet adalah hal yang sudah sangat biasa. Macet bisa ditemui setiap saat di jalanan mana saja setiap pagi. Macet seperti sebuah kutukan yang tidak akan bisa dipisahkan dari sebuah kota besar seperti Jakarta. Macet membuat semua orang kehilangan banyak sekali waktu. Tingkat produktivitas jadi sangat menurun dan kadang harus rela dipotong gaji karena selalu datang terlambat di kantor.
Terlambat sekali atau dua kali sebulan tidak akan membuat kita susah. Namun bagaimana jika macet ini terjadi hampir setiap hari. Bahkan membuat kita harus menghadapi teguran dari bos hingga pemecatan. Anda mungkin akan beralasan jika macet bukan mau anda, namun bos tidak akan peduli dengan itu. Dia hanya tahu anda terlambat dan wajib dipotong gaji atau mendapatkan sebuah teguran.
Hal mengerikan ini ternyata juga dirasakan oleh seorang pria yang hidup di daerah Wuhan, China. Pria yang datang telat setiap hari ke kantor memutuskan untuk mengubah alat transportasinya ke kantor. Dia tidak menggunakan kendaraan pribadi lagi dan harus rela terjebak macet di jalanan sekitar Xiongchu Avenue.
Pria China yang tidak diketahui namanya ini menggunakan kuda untuk pergi ke kantor. Dia mengendarai kuda dari rumahnya dan melintasi jalanan dengan lebih lancar. Dia dapat bergerak di sela-sela kemacetan hingga dapat sampai kantor dengan lebih cepat dan menghindari telat yang membuatnya sebal setengah mati.
Kejadian ini menjadi viral setelah beberapa orang menyebarkan foto pria tersebut ke internet. Beberapa orang menanggapi baik karena dianggap ramah lingkungan. Namun beberapa mengejeknya, bahkan bertanya apakah ia sudah punya lisensi mengendarai kuda seperti SIM. Pria ini tidak menanggapi segala komentar yang keluar dari netizen.
Setelah ditelusuri beberapa orang ternyata pria ini adalah anggota klub berkuda. Pantas saja sangat pandai mengendarai kuda dan menerobos kemacetan. Well, apapun yang dilakukan pria ini, ia telah mengurangi kemacetan dan terpenting lagi, tidak mengalami telat yang mengurangi prokduktivitas kerjanya.
Go, pengendara kuda!