Menjadi muda dan kaya tentu jadi impian banyak orang. Namun, untuk meraih hal tersebut tentu butuh usaha yang luar biasa. Apalagi di era sekarang ini persaingan menjadi makin ketat, sehingga peluang untuk sukses juga makin susah. Namun demi mendapatkan sebuah kemakmuran, semua akan diperjuangkan.
Seorang pebisnis sukses di keturunan Arab di Australia, meskipun punya harta melimpah siapa sangka tidak silau akan kekayaannya. Ya, bagi pria ini kemakmuran hanya titipan dunia dan tak dibawa untuk akhirat. Bahkan, dirinya terus bersedekah hingga akhir hayatnya. Lalu seperti apa sih sosok sebenarnya dari perngusaha itu? Berikut ulasan lengkapnya.
Ali Banat, seorang penisnis sukses kaya raya
Menjadi seorang pebisnis yang menghasilkan bukanlah hal yang mudah, namun seorang pria bernama Ali Banat ini bisa membuktikannya. Bagaimana tidak, pengusaha sukses asal Sydney Australia ini ternyata bukan hanya dapat untung, namun juga menjadi seorang miliarder. Bahkan dengan harta yang dia miliki itu, Ali banyak mengoleksi barang-barang super mewah.
Mulai dari sebuah mobil seport yang setara dengan Rp8,7 miliar hingga gelang Rp800 juta-an pun jadi salah satu koleksinya. Kesukesasan ini pula yang telah melambungkan namanya jadi dikenal oleh banyak orang. Dengan kepamorannya yang seperti itu, wajar banyak orang yang juga ingin kaya sepertinya.
Sesuatu hal yang membuatnya melepas segala kemewahan
Meskipun dikenal memiliki banyak harta dan barang mewah, namun ada sesuatu hal yang merubah total pandangan hidupnya. Ya, pengusaha sukses yang satu ini ternyata mengidap penyakit kanker yang lumayan parah. Bahkan dokter yang merawatnya mengatakan kalau harapan hidupnya kemungkinan hanya tujuh bulan saja.
Mengetahui hal itu, Ali mulai melepas segala kemewahannya dan mulai melakukan sesuatu yang bermanfaat. Uniknya, pria yang satu ini mengaku kalau penyakit yang ia derita bukanlah sebuah bencana, namun merupakan anugerah karena percaya kalau Allah SWT memberikan kesempatan buat dia untuk berubah.
Segera pergi ke Afrika untuk membatu sesama
Langkah nyata yang Ali Banat lakukan untuk membagikan hartanya adalah dengan pergi ke Afrika. Seperti yang kita ketahui, kalau di benua itu banyak negara yang masih berada di ambang kemiskinan. Ia memberikan sebagian hartanya untuk membuat anak Afrika untuk tetap tersenyum bahagia tanpa kelaparan.
Kala itu Ali Banat sudah tidak peduli untuk mengejar kesenangan dunia dan lebih mementingkan untuk membantu sesama dengan hartanya. Tak sampai di situ, bahkan lembaga sosial yang dia dirikan sudah menggalang dana sekitar Rp2,2 miliar. Dan tentu jumlah itu akan terus bertambah dan disalurkan kembali kepada mereka yang membutuhkan.
Meninggal dunia ketika Ramadan
Siapa sangka kalau prediksi dari dokter yang pernah merawat Ali Banat salah. Berkat rahmat dan kuasa Tuhan, pria ini berhasil bertahan bukan lagi tujuh bulan bahkan sampai tiga tahun. Banyak orang yang menduga kalau umurnya bertambah karena suka bersedekah, namun hanya Allah SWT yang tahu.
Tetapi pada akhirnya, Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2018. Dia meninggal tepat pada bulan Ramadan, bulan yang mulia. Banyak orang yang sedih atas berpulangnya Ali, namun sekaligus juga lega karena Ali meninggal di bulan suci yang penuh rahmat. Dan tentu, banyak muslim di dunia juga mendoakan dirinya supaya husnul khotimah.
BACA JUGA: Munib al-Masri, Orang Kaya Palestina yang Punya Villa Mewah dan Berjuang untuk Negaranya
Memang yang namanya kematian itu, manusia tidak ada yang tahu. Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus terus berbuat baik. Ali Banat mungkin menjadi salah satu orang yang diberikan kesempatan untuk berbuat baik sebelum ajal menjemput. Karena pada akhirnya, bukan dunia yang jadi acuan namun amal perbuatan yang akan diperhitungkan.