Wanita-wanita dari suku primitif ini punya standar kecantikan unik. Semakin lebar ukuran bibir mereka, semakin cantik mereka. Bahkan wanita-waniat ini rela memakai benda semacam nampan bulat untuk membuat bibir mereka memuai dan lebar.
Beauty is pain. Kata-kata itu benar adanya, jika wanita modern masa kini mati-matian ingin langsing, tinggi, putih dan sebagainya hingga menyiksa diri sendiri, maka hal yang sama juga dirasakan wanita-wanita dari sebuah suku kuno di Ethiopia. Mereka percaya bahwa wanita yang memiliki bibir lebar adalah sumber kecantikan. Maka wanita-wanita dari suku Ethiopia rela menahan sakit saat memakai benda mirip kepingan bundar di bibir mereka, dilansir oleh Dailymail.co.id, Kamis (9/10).
Tradisi ini terus dilakukan dan sangat menyiksa wanita Ethiopia, bahkan pemerintah setempat sudah melarang tradisi ini. Sayangnya, kadang tradisi tetap harus dipertahankan, hingga sekarang masih banyak wanita muda Ethiopia memakai piringan bundar di mulutnya agar tidak susah menikah. Ukuran piringan tersebut macam-macam, diameternya akan terus bertambah tiap waktu, bahkan ada yang mencapai diameter 20 cm.
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1869. Dengan memakai piringan bulat, para wanita harus terlebih dulu mencabut gigi mereka, agar piringan bisa terpasang dengan pas. Meskipun tampak menyakitkan dan sangat aneh, para wanita bangga dengan bentuk bibir mereka, bahkan para suami bangga memiliki istri yang memakai piringan lebih besar.
Saat tim Daily Australia mewawancara salah satu wanita Ethiopia yang memakai piringan bulat, dia mengatakan bahwa rasanya tidak sakit dan tidak ada bahayanya untuk kesehatan mereka. Wanita-wanita ini masih mematuhi tradisi lama yang bagi sebagian orang dianggap kejam ini. Faktanya, makin besar cakram yang dipakai wanita, makin besar mas kawin yang harus dibayar pria yang akan menikah dengannya.