Sejak Engeline hilang, dan kabar mengenai perlakuan keluarga Engeline terungkap, desas-desus bahwa ia besar di keluarga yang tidak sehat mulai bermunculan. Apalagi setelah tahu kalau Engeline ditemukan dalam keadaan terbunuh, semakin banyak tuduhan yang mengarah pada ibu angkat Engeline, Margriet.
Kita banyak diajak main ‘detektif-detektifan’ sejak kasus ini mencuat di media. Bahkan asumsi dan kesimpulan kita kadang lebih cepat dari birokrasi penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib. Namun semua itu masih menjadi teka-teki, di mana dalam hal ini bukti-bukti, motif dan analisa yang tepat akan bisa membantu memecahkan kasus tersebut.
Setelah mengetahui banyak sekali informasi negatif yang beredar mengenai Margriet, tentu ada baiknya mengenali sosok ibu yang kini jadi tersangka pembunuhan itu. Selain hal-hal buruk dan miris yang banyak kita dengar, ada beberapa sisi lain yang belum banyak diketahui orang, akibat banyaknya tudingan yang mengarah wanita ini.
1. Single Parent yang Tangguh
Pernikahan Margriet boleh dibilang penuh dinamika. Ia pernah menikah dan dikarunia putri pertama bernama Yvone. Tak berapa lama ia bercerai dengan suami pertamanya, Wenlis. Kemudian ia menikah lagi di tahun 1986 dengan seorang pria Amerika bernama Douglas dan dikaruniai anak kedua bernama Christina. Sejak tahun 2008, Margriet ditinggal mati oleh suami keduanya ini. Selama itu hingga sekarang, ia menjadi ibu sekaligus ayah bagi kedua putri kandungnya.
Sementara, ia juga masih menanggung seorang anak angkat yakni Engeline. Margriet menjadi single parent setelah kepergian suaminya. Beban tersebut mungkin sedikit berkurang karena Margriet konon memiliki banyak bisnis. Selain itu keduanya putrinya yang cantik juga cukup mapan dengan karirnya kini.
2. Penyayang Binatang
Margriet terkenal sebagai penyayang binatang. Selain kediamannya di Bali, ia juga punya tempat tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Di kedua tempat inilah, Margriet mengoleksi banyak binatang peliharaan, seperti anjing dan kucing.
Keluarga besarnya di Kalimantan juga mengiyakan bahwa wanita tersebut sejak masih muda, memang sangat menyayangi binatang. Ia pernah minta ponakannya membawa seekor kucing tak terurus di depan rumahnya ke dokter.
Sebagaimana pecinta hewan, Margriet tidak tanggung-tanggung dalam merawat binatang kesayangannya. Menurut beberapa informasi terkait perlakuan keluarga Margriet pada Engeline, kulkas di rumahnya penuh dengan ayam dan daging-dagingan. Margriet pun bisa masak lebih banyak nasi dan memberikan semua itu pada peliharaan yang ia rawat. Meski ada testimoni bahwa kadang Engeline sendiri malah tidak terawat olehnya.
3. Penyayang Keluarga
Margriet juga tetap seorang ibu, dengan segala kurang lebihnya. Dalam beberapa foto kita bisa melihat kalau Margriet juga banyak berkumpul dan menghabiskan waktu dengan keluarga, terutama anak-anaknya. Termasuk dengan Engeline.
Ada banyak potret kebersamaan Margriet dan Engeline dengan senyum melengkung di wajah mereka. Berjalan bersama, Engeline duduk di pangkuan ibu dan kakak-kakaknya atau bahkan Margriet yang bersandar pada tubuh kecil Engeline. Hans Megawe yang juga kakak dari Margriet pernah mengatakan bahwa Telly (panggilan untuk Margriet) sangat menyayangi anak kecil. “Meski bukan anak kandung, Telly sangat menyayangi Engeline. Begitu juga dengan kami,” ujar Hans.
Keluarga Margriet banyak yang tidak menyangka kalau wanita tersebut dijadikan tersangka pembunuhan. Dari keluarga besar sendiri, banyak yang menganggap Margriet sebagai ‘malaikat’ dalam kehidupan mereka. Dua keponakan Margriet, Leslie dan Doni, misalnya. Keduanya memberikan testimoni bahwa janda Douglas Scarborough ini sudah sangat berjasa mengangkat perekonomian keluarga besar Margriet di Balikpapan, termasuk membiayai kuliah dua keponakannya tersebut.
Efek terkuaknya kasus ini dan berbagai pernyataan kepolisian maupun opini publik cukup ‘mencederai’ keluarga besar Margriet. Dihakimi dan digunjingkan, menjadi salah satu terpaan badai tersendiri bagi keluarga tersebut. Walaupun begitu, mereka tetap menghargai dan menghormati proses hukum, sambil tetap mendukung dan mendoakan Margriet dan anak-anaknya, termasuk Engeline.
Kasus pembunuhan Engeline memang masih bergulir. Banyak pertanyaan, banyak teka-teki. Semua orang masih menanti kebenaran akan kasus ini terungkap. Mungkin karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Tapi semoga hukum segera bisa mengungkap dengan tepat siapa dan apa motif di balik jatuhnya setitik nila dalam kasus ini.