Pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun menghantui dunia memang membuat kepanikan masyarakat. Tiap hari jumlah pasien yang terpapar virus terus bertambah, bahkan banyak yang mengeluhkan sulitnya mendapat tabung oksigen atau ruangan di rumah sakit. Belum lagi jika ada yang meninggal, hal itu sangat memberatkan bagi para keluarga almarhum.
Seperti yang belakangan dibagikan oleh pemilik akun Twitter @PartaiSocmed. Akun tersebut membagikan foto nota yayasan rumah duka, yang memberikan harga super mahal untuk pengurusan jenazah. Dan berikut adalah ulasan selengkapnya.
Harga yang tidak manusiawi
Foto nota rumah duka pertama kali dibagikan oleh @PartaiSocmed di Twitter. Foto yang dibagikan pada tanggal 20 Juli tersebut, menjabarkan harga-harga yang harus dibayar untuk pengurusan jenazah. Mulai harga peti mati sebesar Rp25 juta, transportasi Rp7,5 juta, kremasi Rp45 juta, dan pemulasaraan sebesar Rp2,5 juta. Total dari keseluruhan adalah Rp80 juta, tentu itu bukan jumlah yang sedikit.
Permainan harga karena calo
Mahalnya biaya yang dipatok oleh salah satu rumah duka tersebut tentu membuat netizen geram. Banyak netizen yang mengaku tak habis pikir dengan nilai yang dijabarkan pada nota. Namun menurut Riza Patria selaku wakil Gubernur DKI, hal yang membuat mahalnya tarif pengurusan jenazah adalah adanya calo yang memainkan harga. Riza sendiri menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan calo, melainkan langsung ke rumah duka.
Pendapat Hotman Paris
View this post on Instagram
Pengacara kondang, Hotman Paris, mengaku jika ia menerima laporan warga mengenai mahalnya biaya pengurusan jenazah. Hotman pun mengaku geram, karena biaya tersebut sangat tidak manusiawi, terlebih di tengah kesulitan masyarakat saat masa pandemi ini. Hotman juga meminta kepolisian untuk menindak pengusaha rumah duka yang nakal dan menindak berdasarkan UU Perlindungan Konsumen.
Harga yang sebenarnya
Terima kasih Orang Baik..
🙏.Bapak Muhammad Yusuf, pembina Krematorium Cilincing, siap membantu mengkremasi jenazah pasien covid beragama Kristen atau Buddha dalam rangka memerangi kartel kremasi..
— S A B E R 🇮🇩 🇮🇩 🇮🇩 (@SahabatSaber) July 20, 2021
Sejatinya, tak semua pengusaha rumah duka yang melakukan hal nakal. Salah satunya adalah Krematorium Cilincing yang sampai saat ini memberikan tarif normal. Untuk jenazah normal, kremasi dikenai biaya Rp4 – Rp5 juta. Sedangkan yang meninggal karena positif Covid-19, dipatok Rp7 juta, hal itu karena karyawan harus dilengkapi dengan APD dan juga kebutuhan suplemen tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, jika keluarga jenazah kurang mampu, pihak Krematorium Cilincing juga akan memotong biaya sebesar 50%.
BACA JUGA: Tak Banyak Bicara, 5 Artis Ini Turut Bantu Nakes dan Masyarakat Hadapi Covid-19
Itulah sedikit ulasan tentang viralnya harga jasa kremasi yang tidak manusiawi. Di masa pandemi ini, memang tidak sepantasnya kita memanfaatkan keadaan untuk mendapat keuntungan. Karena sejatinya, kebaikan yang kita lakukan pada orang lain, akan kembali pada diri kita sendiri, begitu pula sebaliknya.