Warga sekitar Cisauk, Tangerang, baru-baru ini digegerkan dengan penemuan jenazah perempuan muda dalam kondisi hangus terbakar. Diketahui jasad tersebut adalah SZ, seorang gadis belia yang bekerja di sebuah klinik kesehatan. Sesaat setelah dibunuh dan dibakar, foto korban sempat viral di Facebook hingga orang tua korban yakin jika yang dibakar tersebut adalah anak mereka.
Benar saja, saat sampai di lokasi, ayah korban langsung bisa mengenali sisa kain batik di lokasi kejadian. Ayah korban yakin jika jasad tersebut merupakan putrinya, karena kain batik tersebut adalah yang dipakainya terakhir kali saat berangkat bekerja. Dan berikut adalah ulasan selengkapnya tentang pembunuhan di Cisauk, Tangerang.
Kronologi kejadian
Sebelum ditemukan tewas, SZ pamit bekerja seperti biasa. Diketahui SZ bekerja di sebuah klinik. Saat pulang bekerja, SZ dijemput oleh pelaku DS dengan alasan membicarakan hubungan mereka. Tak diduga, korban justru dibawa ke lokasi pembunuhan. Sementara itu, DS ternyata sudah menyiapkan daun, kayu kering, dan lainnya. Semua itu sengaja disiapkan memang untuk membakar korban. Dalam rekontruksi yang dilakukan oleh pelaku, diketahui jika korban dicekik dan diinjak oleh dua pelaku hingga tewas. Setelahnya, kedua pelaku langsung membakar tubuh korban menggunakan daun dan ranting kering di sekitar perkebungan singkong.
Hubungan korban dan tersangka
Begitu nahas nasib SZ, karena ia harus merenggang nyawa di tangan DS, mantan kekasih sendiri. Dilansir dari Kompas, DS ternyata tidak melakukan aksinya seorang diri, dia dibantu oleh teman dekatnya UT. Diketahui DS dan UT memang merupakan teman dekat. US bahkan menganggap DS sebagai adik sendiri, hingga US bersedia membantu DS dalam bentuk apa pun, termasuk melakukan kejahatan. Pembunuhan SZ sendiri juga sudah direncanakan dan otak di balik pembunuhan ini adalah keduanya.
Motif pembunuhan
Bukan tanpa alasan DS sakit hati hingga melakukan hal yang keji. Hal itu bermula saat lamarannya pada gadis pujaan ditolak. Aziz yang merupakan ayah korban mengaku, tiga minggu sebelum kejadian, pelaku datang melamar SZ namun ditolak oleh Aziz. Hal itu karena Aziz merasa jika anaknya masih kecil dan saat ini masih menjadi tulang punggung keluarga.
Setelah penolakan itu, pelaku DS justru bertingkah aneh, dengan memberikan surat perjanjian untuk ditandatangani. Aziz mengatakan jika inti dari surat tersebut adalah keluarga SZ tidak akan menuntut apa pun jika terjadi sesuatu pada SZ. Dilansir dari Kompas, kedua pelaku terancam pencara 20 tahun atau maksimal seumur hidup.
Pesan terakhir korban
Aziz, ayah korban mengaku sama sekali tidak merasakan adanya firasat sebelum ditinggal sang putri untuk selamanya. Kendati demikian, Aziz mengatakan jika anaknya melakukan hal yang tidak biasanya, yaitu bermain Tiktok bersama adik, di mana hal ini terbilang jarang dilakukan. Ia juga banyak menyampaikan pesan untuk sang adik agar tidak bandel, tidak banyak jajan, dan mengasihi kedua orang tua mereka.
BACA JUGA: Sudah Menangis Termehek-mehek, Ternyata Wanita Ini Akhiri Hidup Suaminya Sendiri
Perasaan manusia memang hal yang paling sulit ditebak, boleh jadi hari ini cinta setengah mati, namun belum tentu esok keadaannya masih sama. Semoga kejadian di Cisauk ini bisa jadi pelajaran bagi kita, agar bisa lebih berhati-hati dalam bersikap. Apa pun alasannya, kekerasan apalagi sampai mempertaruhkan nyawa, bukanlah hal yang bisa dibenarkan.