Pernikahan sejatinya hal yang sakral dan tidak untuk dipermainkan. Namun, baru-baru ini netizen dikejutan dengan video yang viral di media sosial di mana seorang suami menalak istrinya setelah ijab kabul dilaksanakan.
Tentu hal ini sangat menyakitkan bagi keluarga, terutama sang istri. Kejadian seperti itu pun tak seharusnya dilakukan, apalagi di prosesi ijab kabul di mana banyak orang menyaksikan dan mendoakan kelanggenggan pernikahan mereka. Namun, apa yang sebenarnya terjadi?
Pernikahan yang dihadiri banyak orang
Minggu, 4 Juli 2021 seorang pria berinisial IM (25) akan mengucapkan janji sehidup semati bersama calon istrinya berinisial H (23) di Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, NTB. Pernikahan dihadiri semestinya oleh penghulu, keluarga, dan para tamu undangan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Namun, entah bagaimana pernikahan tersebut menjadi ricuh dan viral di media sosial.
Kejadian tak terduga
Usut punya usut, pernikahan tersebut viral setelah salah satu akun di media sosial memposting video berdurasi 1 menit 46 detik. Dalam video tersebut nampak seorang pria menggunakan jas hitam bersama mempelai wanitanya dengan menggunakan masker. Keduanya tampak khidmat menjalankan prosesi. Namun, kejadian tak terduga datang setelah ijab kabul selesai dilaksanakan.
Saat diminta tanda tangan oleh penghulu, lelaki tersebut justru berdiri dan mengucapkan sebuah kata dalam bahasa Sumbawa “sanai ake mada ma talak la Yati”, yang memiki arti hari ini saya talak Yati. Sontak keluarga mempeli berdiri dan mencoba menghajar lelaki tersebut. Baku hantam pun tak dapat dihindarkan dan membuat para tamu undangan menjadi histeris. Sementara, mempelai wanita hanya mampu bersedih menerima kenyataan pahit tersebut.
Fakta talak yang dilontarkan suami
Siapa sangka kejadian tersebut viral dan membuat netizen sosial media menjadi geram. Mereka menyanyangkan pernikahan yang seharusnya menjadi momen sakral, justru dipermainkan oleh lelaki tersebut. Namun, IM memiliki alasan khusus atas tindakan yang dilakukannya.
Melalui laman Tribunnews, lelaki tersebut mengungkap jika kelurganya tak merestui hubungan mereka dan tidak menyukai wanita tersebut. Pengantin pria pun mendapat tekanan dari keluarganya. Sebaliknya, wanita tersebut tengah mengandung dan pihak keluarga meminta pertanggungjawaban dari lelaki tersebut. Ternyata, keluarga kedua mempelai ini masih memiliki tali kekerabatan dekat, namun memang tidak harmonis. Saat ijab kabul pun seluruh kelurga mempelai lelaki tidak turut serta dalam pernikahan.
Kondisi terbaru pasca baku pukul
Setelah mengejutkan jagat media, pihak KUA Kecamatan Empang pun ikut mendamaikan kejadian tersebut. Abdul Wahid, kepala KUA menyampaikan jika masalah tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan damai. Pihak keluarga telah memafkankan dan prosesi pernikahan adat pun dapat dilanjutkan.
BACA JUGA: H-5 Akad, Pernikahan Pasangan Ini Batal karena Perempuannya Hamil dengan Orang Lain
Ada-ada saja ya ulah masyarakat Indonesia. Nah, harapannya tindakan seperti ini tidak terulang lagi ya, apalagi di momen sakral yang seharusnya berbahagia.