Hebohnya kabar mengenai takjil sate maut yang disantap oleh pengemudi ojek online dan keluarganya akhir-akhir ini tengah viral. Makanan yang disukai hampir semua orang itu membawa duka bagi keluarga Bandiman, yang mana menyebabkan anak laki-lakinya tewas seketika. Semua itu berawal dari Bandiman yang mendapatkan order dari seseorang tanpa aplikasi, saat itu ia memang tengah beristirahat di masjid Jalan Gayam, Yogyakarta.
Ia mengakui, seharusnya hal itu tidak diperbolehkan, akan tetapi masa pandemi yang membuat penghasilannya menurun dan mau tak mau mengambil pilihan orderan tersebut, meski tanpa aplikasi. Akan tetapi saat tiba di alamat tujuan, ternyata paket tersebut ditolak oleh pemilik rumah yang sama sekali merasa tidak mengenal pengirimnya dan meminta Bandiman untuk membawanya pulang saja.
Sempat dimakan oleh anak dan istri driver ojol
Karena tak punya pilihan lain, maka Bandiman membawa paket makanan tersebut pulang. Disambut dengan suka cita oleh sang anak berinisial NF, yang saat itu masih berusia 10 tahun. Saat itu, NF dan juga ibunya sempat memakan sedikit paket makanan berupa sate yang dibawa oleh Bandiman.
Namun, NF mengeluh bahwa makanan tersebut terasa pahit dan juga panas. Sampai tak lama kemudian istri pengemudi ojek online tersebut beserta anaknya muntah-muntah dan tak sadarkan diri. Saat perjalanan menuju rumah sakit, NF mengembuskan napas terakhirnya, sementara sang ibu masih bisa diselamatkan.
Motif pembunuhan dikarenakan sakit hati ditinggal nikah
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi, lalu dilakukan penyelidikan dan selang 4 hari kemudian pelaku akhirnya ditangkap. Pelaku ialah seorang perempuan bernama Nani Apriliani, yang mana sehari-hari ia bekerja di sebuah salon. Saat penangkapan terjadi, perempuan tersebut tengah berada di sebuah rumah di daerah Kapanewon Banguntapan, Bantul.
Nani mengaku bahwa paket makanan tersebut seharusnya ditujukan kepada mantan kekasihnya yang diketahui bernama Tomy. Keduanya memang sempat menjalin hubungan, sampai kemudian Tomy memilih untuk menikah dengan orang lain dan menimbulkan kebencian serta sakit hati. Pada akhirnya, Nani merencanakan untuk memberikan makanan beracun tersebut kepada Tomy lewat ojek online. Sayangnya, paket tersebut malah salah sasaran dan berujung membuatnya tertangkap dan kini menjalani proses hukum.
Ada seseorang yang mengusulkan rencana tersebut
Diketahui bahwa racun yang diberikan kepada korban ialah kalium sianida alias KCN yang diperolehnya dari pembelian online. Racun tersebut memang sudah dipesan sejak jauh-jauh hari, dengan demikian hal itu termasuk dalam pembunuhan berencana, yang membuat hukuman pelaku semakin bertambah berat.
Selain fakta tentang jenis racunnya, ada juga fakta lain yang mengatakan bahwa seseorang mengusulkan hal tersebut kepada Nani. Pelaku memberikan racun sianida dengan tujuan untuk membuat Tomy terkena diare dan muntah-muntah saja. Ia tidak mencari informasi lebih dalam tentang seberapa bahaya racun yang ada di tangannya.
Terjerat hukuman mati atau penjara seumur hidup
Akibat dari perbuatannya, Nani terkena pasal pembunuhan berencana sekaligus pasal perlindungan anak. Dengan demikian, dirinya harus rela mendekam selama seumur hidup di penjara atau bahkan terjerat hukuman mati. Warganet sendiri ramai-ramai memberikan komentar negatif tentang motif pembunuhan itu dilakukan.
Hanya karena sakit hati, seseorang rela memberikan racun demi membalaskan dendam. Tentunya, kasus ini memberikan rasa duka mendalam bagi keluarga Bandiman. Ada perasaan bersalah dalam dirinya karena harus kehilangan anak laki-lakinya.
BACA JUGA: Arsenik, Racun Mematikan yang Tak Kalah Menyeramkan dari Sianida
Sekian fakta-fakta mengenai kasus sate maut yang saat ini sedang viral. Dari kejadian di atas, sepertinya kita harus belajar untuk lebih hati-hati lagi dalam menerima makanan dari orang tak dikenal ya!