Sebagai orang tua memang wajar jika tak ingin melihat anaknya sakit atau tersakiti. Apapun bisa dan dengan rela dilakukan orang tua demi membuat anaknya aman, sehat dan tak kurang satu apapun. Tapi ,tidak dengan cara yang ditempuh oleh salah satu orang tua yang videonya belakangan viral. Ia menempuh jalan kekerasan karena merasa tidak terima dengan perlakuan yang diterima oleh anaknya.
Yang disayangkan, pria ini keburu tersulut emosi dan menganiaya perawat yang notabene adalah seorang perempuan. Hal ini yang kemudian membuat video berdurasi 35 detik tersebut viral dan mengundang pertanyaan netizen. Sebenarnya apa yang terjadi? Berikut informasi yang Boombastis rangkumkan untukmu.
Kronologi penganiayaan, tempat kejadian dan masalahnya
Dari video yang tersebar di media sosial diketahui bahwa kejadian ini berlangsung di sebuah rumah sakit swasta di Palembang. Ceritanya, ada seorang anak yang merupakan pasien di rumah sakit tersebut, dijadwalkan pulang di hari itu. Oleh karenanya, infus yang terpasang di tangan anak tersebut harus dilepaskan. Sayangnya terjadi sebuah insiden, di mana pada bekas infus si anak mengeluarkan darah.
View this post on Instagram
Sang ibu yang panik kemudian berteriak dan komplain ke pihak rumah sakit. Si anak langsung ditangani saat itu juga. Masalah seharusnya sudah selesai di sini. Namun, cerita ini kemudian sampai ke telinga ayah dari si anak. Ia yang kebetulan memang sedang jauh dari rumah sakit, kemudian datang dan langsung meminta perawat yang melakukan tindakan pelepasan infus tadi untuk bertemu dengannya.
Belum sempat penjelasan diberikan, sang ayah langsung menampar si perawat hingga jatuh. Tak cukup itu saja, sang ayah juga sempat menjambak dan menendang perut si perawat padahal sudah dilerai oleh banyak pihak. Untungnya si perawat kemudian diselamatkan oleh rekan-rekannya.
Sang ayah dilaporkan ke polisi, terancam pasal penganiayaan
Dari insiden tersebut, perawat yang berinisial CRS ini kemudian melaporkan kejadian ke Polrestabes Palembang. Ia juga telah divisum. Dari hasil visum dinyatakan kalau CRS mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bagian bibir, juga sakit di bagian perut. Saat ini, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Palembang Komisaris Polisi, M Abdullah menyebutkan, telah melakukan pemeriksaan kepada para saksi. Hasil visum juga telah diserahkan kepada penyidik demi menindaklanjuti laporan.
“Pelaku bisa dikenakan Pasal 351 tentang penganiayaan. Pelaku nanti akan kita periksa untuk kejadian ini,” ucap M Abdullah dikutip dari Kompas.com. Untuk kelanjutan dari kejadian ini, memang belum diketahui, entah akan diselesaikan secara kekeluargaan atau dilanjutkan melalui hukum. Jika memang akan dilanjutkan secara hukum, pelaku yaitu sang ayah bisa dikenakan ancaman pidana penjara, paling lama dua tahun delapan bulan.
Beragam pendapat netizen tentang insiden penganiayaan perawat di Palembang
Video tentang penganiayaan perawat di Palembang ini tentu saja mendapatkan beragam komentar dari netizen, baik di Instagram maupun Twitter. Mayoritas tentu menyayangkan sikap ayah dari anak yang melakukan kekerasan terhadap perawat. Seperti yang tertulis di kolom komentar Instagram @perawat_peduli_palembang, pemilik akun Instagram @efri_andi mengatakan “Komplain wajar, yg ga wajar udah maen kekerasan”. Senada dengan yang dituliskan oleh @ikaikaaikaaa “Semoga keluarga bapak tersebut sehat selalu, biar dak perlu bantuan perawat lagi ntk ke depannyo.”
Video 35 detik ini juga dicuitkan oleh akun Twitter @DokterPodcast. Dalam rentetan balasan, terdapat balasan dari @afrkml, seorang Nurse Educator. Ia menuliskan bahwa perawat yang bertugas di bangsal anak atau pediatri memang harus ekstra sabar. Dibutuhkan kerjasama yang baik dengan orang tua sehingga tak perlu terjadi insiden semacam ini.
BACA JUGA: Viral Lagi Karena Tendang Moge, Inilah Alasan Jangan Macam-macam dengan Paspampres
Setiap orang tua memang ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, pun rela melakukan apa saja demi mereka. Hanya saja ketika berkaitan dengan cara menyampaikan dan melakukannya, pasti ada cara yang baik dan sesuai sehingga jalan tengah atau solusi bisa didapatkan. Yang terjadi di Palembang ini memang sangat disayangkan. Semoga ke depannya tak ada lagi insiden serupa.