Seorang pemimpin bisa dibilang kunci untuk kemajuan negaranya agar bisa bersaing dikanca Internasional. Pemimpin yang hebat bisa membuat kemajuan yang pesat, meskipun negaranya mungkin krisis sumber daya alam atau pun manusia. Oleh sebab itu jangan sampai salah dalam memilih pemimpin negara karena berefek untuk ke depannya.
Nah, bicara mengenai pengaruh pemimpin, di beberapa negara bahkan sampai dilakukan pemujaan pada mereka. Alasannya beragam ada yang karena jasanya, keturunan dan lain-lain. Tentu bagi orang Indonesia hal ini dianggap tak lazim dan bikin geleng kepala. Lalu negara mana saja yang melakukan pemujaan itu? Biar gak penasaran simak ulasan berikut.
Trump yang disembah oleh orang India
Memang kalau bicara mengenai India seperti tidak ada habisnya. Seperti yang dilakukan salah satu warganya yang bernama Bussa Krishna ini. Bagaimana tidak, pasalnya dirinya sangat terobsesi dengan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump. Tak hanya sampai di situ, bahkan dirinya membuat patung sendiri dan memujanya setiap hari layaknya dewa.
Bahkan, pada hari jumat dirinya pun berpuasa untuk mendoakan pebisnis sukses itu. Oleh sebab itu warga sekitar menjulukinya dengan nama ’Trump Krishna’ karena obsesi luar biasanya kepada Donald Trump. Dilansir dari laman Merdeka, sayangnya pria India ini harus menghebuskan nafas terakhir Oktober 2020 kemarin karena serangan jantung, tepat ketika mengetahui kabar Donald Trump terjangkit COVID-19.
Tak hanya di India, di China Trump jadi patung Budha
Ternyata bukan hanya di India, pesona Donald Trump untuk dijadikan pemujaan juga sampai di China. Dilansir dari laman Liputan 6, ada seorang seniman bernama Hong Jinshi yang memahat sosok ini selayaknya seorang Budha. Bukan tanpa alasan, namun patung itu dipercaya bakal membawa hoki pada pemiliknya. Akan tetapi, banyak kontroversi yang terjadi mengenai pembuatan patung Budha ini di sana.
Hong Jinshi berkilah dengan alasan lain, dia membuat patung ini karena memang sosok Trump memiliki sifat pengusaha sukses. Selain itu di patung ini Trump dibuat memakai pakaian Budha yang identik dengan ketenangan, sangat berlawanan di dunia nyata yang sering meributkan hal kecil. Jukstaposisi inilah yang menginpsirasinya dan bisa saja membawa keberuntungan.
Xi Jinping dan Mao Zedong yang disembah
Masih di China, ternyata ada lagi kisah pemujaan pemimpin negara yang tak kalah heboh. Dilansir dari laman Kompas, ada suatu desa di negeri tirai bambu itu yang memuja Xi Jinping. Foto masa muda Xi dipajang di sana lengkap dengan sarana pemujaan di depannya.
Usut punya usut, desa Liangjiahe ini dulunya memang pernah ditinggali oleh Xi Jingping ketika muda. Adanya kuil pemujaan Xi ini sejatinya juga membuat desa jadi makmur, pasalnya untuk berkunjung ke desa itu dikenakan biaya masuk setara Rp 130 ribu, alhasil pemasukan desa jadi semakin bertambah. Desa yang dulunya sangat miskin kini jadi lumayan maju. Sebagai tambahan informasi, sebenarnya bukan hanya Xi Jinping yang mengalami pemujaan seperti ini, namun juga Mao Zedong.
Korut yang menganggap Oppa Kim keturunan dewa
Kalau bicara mengenai pemujaan pada pemimpin negara, tentunya Korut mesti harus ikut dalam daftar. Ya, dilansir dari laman Grid, Korea Utara selalu menanamkan kepada rakyatnya untuk menghormati pemimpin agung setinggi-tingginya. Oleh sebab itu banyak yang menganggap kalau posisi mereka setara dengan dewa atau Tuhan. Itu bukan hal yang aneh, sejak tiga generasi Kim, praktek ini sudah dilakukan bahkan sejak anak-anak sudah diajarkan hal seperti itu.
Jadi wajar kalau foto mendiang kakek dan ayah Kim Jong Un dipasang sangat besar dan banyak orang yang membungkuk hingga bersujud kepada mereka. Pun demikian dengan Kim Jong Un, yang otoritasnya di atas segalanya bagi rakyat Korut.
BACA JUGA: Kelakuan Nyeleneh 4 Pemimpin Dunia Ini Bikin Rakyat Biasa Geleng-geleng
Memang tujuann seseorang untuk melakukan pemujaan pada sesuatu selalu berbeda-beda. Ada yang memuja para pemimpin itu karena jasa dan karismanya yang tidak memudar. Ada pula yang dipuja kerena sudah dididik sejak kecil. Semua kembali lagi berhubungan dengan ideologi setiap negara.