Bukan Jepang kalau nggak suka melakukan hal-hal aneh yang cuma mereka yang bisa. Masih ingat Tama? Yup, si kucing super lucu yang diberi mandat sebagai kepala Stasiun Kishi yang bikin heboh netizen beberapa waktu lalu. Ada kabar kurang menyenangkan nih yang menimpa kucing lucu ini.
Setelah sempat merayakan ulang tahun ke 16 pada bulan April kemarin, Tama akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini pun mengundang perhatian banyak orang. Kepala stasiun paling imut itu akhirnya nggak bakal bisa lagi menyapa masyarakat pengguna moda transportasi populer Negeri Sakura tersebut.
Mengingat Tama adalah sesuatu yang penting, maka pihak stasiun rencananya bakal memberikan penghormatan yang sangat layak. Nah, seperti apa sih kisah si kucing unik ini? Berikut ulasannya.
1. Pertama Kali Bertemu Tama
Kisah menakjubkan sang kepala stasiun ini dimulai pada tahun 1999. Saat itu Tama yang masih kitten diasuh oleh salah satu petugas stasiun Kishi. Bahkan Tama kecil dibuatkan sebuah rumah khusus di samping tempat kerja si petugas ini. Hingga akhirnya Stasiun Kishi yang dulunya berada di bawah management Nankai Eletrick Railway beralih menjadi tanggung jawab Wakayama Electric Railway pada tahun 2006.
Si pemilik Tama ini pun mengajukan permintaan agar kucing manis itu bisa tetap tinggal. Namun alangkah mengejutkannya ketika si presdir Wakayama Electric Railway malah merekomendasikan Tama sebagai station master. Mulai saat itu, Tama bertugas sebagai kepala stasiun meskipun tentu tugasnya nggak benar-benar seperti ketika jabatan ini dipegang manusia.
2. Tama Jadi Viral
Orang Jepang sendiri aslinya suka banget sama binatang-binatang lucu. Mengetahui kalau ada hal unik seperti ini, mereka pun menyambutnya dengan senang bahkan antusias. Nggak cuma di Negeri Matahari Terbit, Tama pun mulai dikenal luas lewat internet. Kucing gaul ini juga punya akun Twitter dengan jumlah followers hampir mencapai 10 ribuan. Keren yah?
Meskipun tweet-nya sendiri kadang adalah hal-hal yang aneh, tapi netizen cukup tertarik untuk selalu ngikutin update si kucing menggemaskan tersebut. Tama pun benar-benar menjadi bagian yang nggak bisa terlepaskan dari Stasiun Kishi.
3. Penyebab Kematian Tama
Saat meninggal Tama berumur sekitar 16 tahun. Kalau dikonversikan, sama seperti 80 tahunan umur manusia. Sehingga nggak heran kalau kucing lucu ini sepertinya lelah dengan pekerjaannya. Pada tanggal 19 Mei kemarin Tama sempat diperiksa dengan diagnosa peradangan hidung.
Kemudian sebulan berikutnya ia didiagnosa lagi dan hasilnya cukup buruk. Tama mengalami gagal jantung dan akhirnya pada tanggal 22 Juni kemarin sang station master ini pun meninggalkan pekerjaannya untuk selama-lamanya.
4. Penghormatan Terakhir untuk Tama
Meskipun Tama sama sekali nggak melakukan pekerjaan apa pun sebagai kepala stasiun, tapi patut diakui kehadirannya benar-benar memberikan warna. Orang-orang pengguna kereta api jadi lebih antusias dengan kehadiran sang station master berbulu ini. Perannya yang nggak tergantikan ini membuat pihak pengelola merasa berkewajiban untuk memberikan penghormatan yang layak.
Presdir Wakayama Electric Railway, Kojima, rencananya bakal melakukan upacara pemakaman resmi untuk Tama. Mengingat bulan April lalu begitu banyak ucapan selamat untuk si kucing di hari ulang tahunnya, mungkin bakal lebih banyak lagi orang yang mengucapkan bela sungkawa kali ini. Bahkan nggak menutup kemungkinan kalau upacara pemakaman tersebut bakal dipenuhi banyak orang.
Setelah ini mungkin rasanya bakal susah untuk menemukan Tama yang lain. Meskipun cuma kucing bisa dibayangkan kalau pengguna stasiun Kishi sekarang bakal merasakan sedih begitu melihat ruang kepala stasiun yang kosong. Farewell Tama…