Sepak terjang kelompok Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) pimpinan Ali Kalora kian dirasakan meresahkan. Setelah melakukan teror dan pembunuhan terhadap empat warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, aparat keamanan mengirimkan beberapa satuan militer untuk memperkuat Satuan Tugas Tinombala.
Salah satu pasukan yang diturunkan untuk memburu keberadaan Ali Kalora adalah Pleton Pengintai Keamanan (Tontaikam), di mana masing-masing anggotanya memiliki Kemampuan setara pasukan elit seperti intelijen hingga antiteror. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Ahli di bidang intelijen hingga melakukan operasi antiteror
Tontaikam resmi dibentuk pada tahun 1992 dengan nama SS 44 A/T (Satuan Khusus Anti Teror). Dilihat dari penamaan yang diberikan, satuan ini tentu memiliki kemampuan mendukung operasi tempur dan antiteror. Dalam hirarki kedinasan, Tontaikam merupakan satuan setingkat peleton di bawah Detasemen Markas Brigif Mekanis 1 PIK/Jaya Sakti, Kodam Jaya, dengan tugasnya menangani masalah keamanan di daerah-daerah.
Mampu bergerak cepat di lapangan dan menguasai medan-medan yang sulit
Tugas pengamanan daerah yang dilakukan membuat personel Tontaikam wajib menguasai medan yang sulit dilalui oleh kendaraan besar. Oleh sebab itu, anggotanya dilengkapi dan dilatih menggunakan motor Trail jenis Special Engine (SE) 125 cc untuk bergerak cepat melibas jalur-jalur sulit dengan kondisi apa pun. Kemampuan membawa motor pada medan berlumpur, licin, dan bebatuan terjal adalah salah satu teknik yang wajib dikuasai
Anggota Tontaikam dibekali kendaraan dan senjata khusus saat bertugas
Selain motor Trail jenis Special Engine (SE) 125 cc, personel Tontaikam juga dibekali beberapa kendaraan roda dua lainnya dengan tipe dan spesifikasi yang terbilang gahar, yakni Kawasaki D-Treker 250 cc, Kawasaki Ninja 250 CC, Kawasaki KLX 125 cc dan Suzuki Super Bike 250. cc. Mereka juga dipersenjatai dengan senjata organik standar satuan militer yakni pistol CZ 83 9 mm, P1 9 mm, dan p2 9 mm, senapan mesin ringan Scorpion 3,62 mm, dan senjata serbu FNC Carbine 5,56 mm.
Punya pengalaman panjang dalam melakukan pengamanan dan pengawalan
Pasukan Tontaikam memiliki pengalaman panjang dalam bertugas. Salah satunya adalah pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Bogor pada tahun 2006 silam. Mereka juga kerap diperbantukan di Paspampres (Pasukan Pengaman Presiden) dan masuk ke dalam Ring Satu VVIP/VIP. Tugas lainnya yang pernah dilakukan adalah mengamankan acara KTT Non Blok 1992, APEC 1994, KTT OKI 1997, Sidang Umum MPR 1998, dan Sidang Istimewa 1999.
Seleksi masuk ke Tontaikam yang tidak mudah dilakukan
Bukan perkara mudah bagi mereka yang ingin menjadi bagian dari Tontaikam. Personelnya sendiri merupakan hasil seleksi prajurit dari tiga Batalyon Infanteri yang berada di bawah Brigif 1 Pam Ibu kota. Masing-masing individu dituntut untuk memiliki kemampuan bela diri (setara sabuk biru), lulus tahap psikotes dan jasmani. Jika diterima, anggotanya dibekali pelatihan selama dua bulan seperti penembak jitu dan menjinakkan bahan peledak.
BACA JUGA: Inilah Tontaipur, Pasukan Spesial Angkatan Darat Indonesia yang Kemampuannya Luar Biasa
Kemampuan di bidang intelijen, antiteror, dan penguasaan medan-medan yang sulit, membuat Tontaipur sangat tepat jika diterjunkan untuk memburu keberadaan teroris Ali Kalora dan anggota kelompok MIT lainnya. Lebatnya hutan yang menjadi daerah operasi juga juga menjadi tantangan tersendiri dan tidak bisa dimasuki secara sembarangan.