Sejak setahun terakhir, Bintang Emon seolah menjadi Najwa Shihab versi laki-laki dan versi komedian. Tanpa gentar, pemuda yang belum genap 25 tahun itu berkali-kali menilik situasi sosial dan politik dengan celotehan sarkas yang menggelitik.
Meski membuat orang tertawa, Bintang Emon sendiri sempat mengalami teror dan perlakuan tak menyenangkan lantaran satir kasus Novel Baswedan. Tapi kejadian buruk yang menimpa tak membuat langkahnya berhenti sampai di situ.
Seperti gak ada takut-takutnya, Bintang Emon semakin matang dalam menyampaikan kritik sosial lewat sarkas yang mengundang gelak tawa sekaligus trenyuh. Yang baru-baru ini dilakukannya akan Boombastis bahas di sini.
Jangan banyak protes, komodo diam aja digusur!
Baru-baru ini viral potret komodo di Pulau Rinca berhadapan dengan truk yang mengundang pilu hati netizen. Ternyata ini adalah gambaran dirusaknya habitat komodo untuk sebuah proyek Jurassic Park. Padahal komodo asli sendiri masih tergolong reptil eksotis yang langka dan dilindungi, namun harus mengalah demi proyek ambisius manusia. Oleh karena itu Bintang Emon dalam IG storynya membuat sindiran “Psstt.. jangan terlalu banyak protes. Komodo yang diam aja enggak ngapa-ngapain, rumahnya digusur. Apalagi kamu.”
Kita hanya diminta suaranya 5 tahun sekali, abis itu 5 tahun disarankan tidak bersuara
Udeh, kita gausah ngikutin politik lah.
Gausah kritis. Kita hanya remah-remah yang diminta suaranya 5 tahun sekali. Abis itu selama 5 tahun disarankan tidak bersuara.Fokus kerja aja ampe tipes. Biar kalo pajak dinaikin bayarnya ga berasa. Ya walaupun hasilnya juga ga berasa.
— haduhaduh (@bintangemon) October 26, 2020
Masih tidak jauh dari nasib komodo, membuat beragam reaksi dari netizen. Di antaranya warganet kontra yang menganggapnya masih kecil, sok tahu, pansos dan banyak bicara. Emon menanggapi dengan santai, “Iya bang. Kaga boleh ngomentarin isu memang. Kita kan harusnya diem aja ya. Selalu setuju. Toh pemerintah gapernah salah kan ya bang? Jadi gaboleh dikritisi kan?” cuitnya. Lantas ia menyebut, “Kita hanya remah-remah yang diminta suaranya 5 tahun sekali. Abis itu selama 5 tahun disarankan tidak bersuara.”
Lho, kok ada tukang bakso?
— haduhaduh (@bintangemon) June 12, 2020
Kasus penyiraman Novel Baswedan beberapa waktu lalu juga membuat Bintang Emon gatal untuk menganalisa secara komedi bagaimana penyiraman itu tidak logis disebut ‘tidak sengaja’. Emon sadar banget kalau ini sedikit menyentil dan menyindir pemerintah. Makanya diselipkan kalimat pamungkas, “Lho, kok ada tukang bakso?” seolah dirinya sedang dimata-matai intel yang kerap menyamar sebagai tukang bakso, tukang nasi goreng hingga beragam PKL lainnya.
BACA JUGA: Tak Hanya Tentang Corona, Ini 10 Video Keresahan Bintang Emon yang Ngena Banget di Hati
Selain UU ITE yang rawan menjerat celotehan dan tingkah kita di media sosial, tembok pun kini bagai punya telinga. Maka banyak juga netizen yang mengingatkan Bintang Emon untuk hati-hati dengan sindiran multitafsir yang ia lontarkan. Keberanian semacam ini sedikit mengingatkan pada almarhum Kasino, salah satu pelawak yang juga sering menyisipkan sarkas tentang nasib rakyat dan kelakuan pejabat dalam dialognya di film atau lagu Warkop.