Hubungan antara India dan Cina dikabarkan kian memanas. Hal ini dipicu oleh adanya pergerakan dari pihak militer masing-masing di Lembah Galwan yang menjadi titik panas dari peristiwa tersebut. Diketahui, pasukan China memaksa masuk sejauh 3 kilometer di bagian Tenggara Galwan, atau Danau Pangong.
Wilayah yang dimasuki oleh militer Cina itu sejatinya masih bagian dari India dan masuk dalam Line of Actual Control (LAC). Sengketa dua negara besar ini pun memantik perhatian internasional karena sama-sama memiliki kekuatan besar di bidang militer. Menurut Global Firepower 2020, seperti apa perbandingan keduanya?
Sama-sama memiliki kekuatan berimbang dari segi pasukan militer
Pasukan darat kedua negara bisa dikatakan berimbang karena sama-sama memiliki personil militer aktif hingga mencapai jutaan orang. Militer Cina yang mempunyai total 2,693,000 personil, sebanyak 2,183,000 menjadi pasukan aktif yang disebar di berbagai kesatuan.
Sedangkan militer India yang memiliki total 3,544,000 personil, sebanyak 1,444,000 orang menjadi pasukan aktif. Meski secara total lebih banyak milik India yang berjumlah 3 juta lebih, namun hanya satu juta saja yang dikerahkan. Sementara Cina lebih berimbang dari segi total yang dimiliki dan ditugaskan secara aktif.
Cina unggul pada aspek kekuatan udara dibanding India
Beralih ke sektor udara, militer Cina unggul dibanding India dengan perbandingan total aset tempurnya antara 3,210 dengan 2,123. Jika dirinci, masing-masing bertumpu pada kekuatan jumlah pesawat tempur dan helikopter. Seperti Cina misalnya, AU mereka memiliki 1,232 jet tempur, 371 pesawat penyerang, 224 transpor, serta 314 pesawat latih.
Tak sampai situ, mereka juga memiliki 111 pesawat untuk misi khusus, 911 helikopter, dan jenis penyerang sebanyak 218 buah. Di pihak India, masing-masing memiliki 538 jet tempur, 172 pesawat serang, 250 pesawat transpor, 359 pesawat latih, 77 pesawat misi khusus, 722 helikopter, dan jenis serang sebanyak 23.
Sama-sama unggul tipis soal alutsista darat
Baik Cina maupun India, kedua negara memiliki kans yang kuat di matra darat dengan perbedaan jumlah yang unggul tipis. Cina diketahui memiliki 3,500 tank, 33,000 kendaraan lapis baja, 3,800 artileri bergerak, 3,600 artileri medan, dan 2,650 peluncur roket multilaras (MLRS).
Sedangkan untuk India, kekuatan militer daratnya meliputi 4,292 tank, 8,686 kendaraan lapis baja, 235 artileri gerak, 4,060 artileri medan, dan 266 peluncur roket multilaras (MLRS). Mengingat kekuatan darat kedua negara dari segi jumlah alutsista sangat berimbang, tentu bakal ada persaingan yang ketat saat konflik nanti.
AL Cina unggul telak atas AL India untuk dari segi pertahanan laut
AL Cina bisa dibilang unggul telak atas India. Terlebih, militer negeri Tirai Bambu memiliki ambisi untuk menyaingi kekuatan AS. Terutama di Laut Cina Selatan. Jika ditotal, AL Cina memiliki keseluruhan aset alutsista sebanyak 777. Rinciannya adalah, 2 kapal induk, 39 kapal perusak, 52 frigates, 50 corvettes, 74 kapal selam, 220 kapal patroli, dan 29 penyapu ranjau.
AL India diketahui memiliki kekuatan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan AL Cina. Memiliki total alutsista laut sebanyak 285, militer negeri Sungai Gangga itu terdiri dari 1 kapal induk, 10 kapal perusak, 13 frigates, 19 corvettes, 16 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 3 kapal penyapu ranjau. Jelas sangat jauh dan riskan jika berhadap-hadapan dengan kekuatan AL Cina di lautan.
BACA JUGA: 5 Fakta Kekuatan Militer Tiongkok Ini Harus Diwaspadai Indonesia
Di atas kertas, militer Cina memiliki alutsista lebih yang banyak pada aspek laut dan udara dibanding militer India. Meski demikian, kekuatan dua negara ini dianggap seimbang lantaran sama-sama memiliki senjata nuklir. India diketahui memiliki Agni-V yang memiliki daya jelajah hingga 8,000 kilometer. Sementara Cina memiliki varian Dongfeng (DF) yang terbaru yakni DF-41, dengan daya jelajah mencapai 15.000 kilometer.