Setelah mendeklarasikan diri sebagai sebuah negara pada 14 Mei 1948, Israel memang menaruh perhatian lebih pada kekuatan militernya. Israeli Defenses Force (IDF) yang merupakan induk dari angkatan bersenjata negeri Bintang Daud tersebut, membentuk sebuah unit baru yang bernama Kfir Brigade pada 2005.
Sebagai unit termuda di antara pasukan militer lainnya, keberadaan Kfir Brigade kerap dikaitkan sebagai pasukan yang kelak akan berada di belakang Dajal. Hal ini tak lepas dari penamaan ‘Kfir’ yang disandangnya. Benarkah demikian? Lantas, seperti apa unit militer yang disiapkan untuk menggempur Hammas dan Palestina tersebut?
Unit militer termuda IDF yang dibentuk untuk melawan Palestina di Tepi Barat
Kfir Brigade termasuk satuan infanteri yang menjadi bagian dari Pasukan Pertahanan Israel atau IDF. Unit militer tersebut ditugaskan untuk melawan kegiatan teror Palestina di Tepi Barat selama lebih dari satu dekade. Namun beberapa tahun belakangan, Kfir Brigade dikerahkan juga di sepanjang perbatasan Gaza.
Karena merupakan percabangan dari pasukan infanteri, Kfir Brigade sesuai rencana akan mendapat doktrin pertempuran serupa dengan unit lainnya, yakni Brigade, Givati, Golani dan Brigade Nahal. Ciri khas dari pasukan tersebut adalah melakukan manuver atau pergerakan secara penuh saat bertugas di lapangan.
Fokus Kfir Brigade pada pertempuran kota dan serangan gerak cepat
Spesialisasi pertempuran kota akan menjadi fokus baru Kfir Brigade ke depannya. Selama menjalankan tugas, pasukan tersebut akan dilengkapi transportasi pendukung berupa kendaraan beroda. Oleh pihak militer Israel, fokus latihan juga akan diperbanyak dengan metode pertempuran kota.
Untuk mendukung rencana ini, IDF melakukan investasi militer secara besar-besaran. Dilansir dari Timesofisrael.com (22/01/2020), pihaknya akan meningkatkan kepemilikan drone berukuran sedang, memperoleh sejumlah besar rudal yang dipandu dengan presisi dari AS, dan membeli baterai pertahanan udara tambahan.
Terdiri dari 5 battalion dan mempunyai ciri khas tertentu
Lewat metode dan doktrin peperangan yang baru, keberadaan Kfir Brigade diharapkan mampu mengatasi ancaman yang ada. Dalam situs resmi pertahanan Israel, unit militer ini memiliki lima batalyon, yakni Batalyon Nachshon (ke-90), Batalyon Shimshon (ke-92), Batalyon Haruv (ke-93), Batalyon Duchifat (ke-94), dan Batalyon Netzah Yehuda (ke-97).
Selain latihan perang kota dan gerilya dengan spesialisasi perang yang kompleks, Kfir Brigade mudah dikenali dari ciri-cirinya yang khas, yakni mengenakan baret kamuflase dan sepatu bot berwarna merah. Saat bertugas di lapangan, mereka akan beroperasi di bawah Komando Pusat.
Benarkah Kfir Brigade merupakan tentara Dajjal kelak di akhir zaman?
Keberadaan Kfir Brigade oleh sejumlah pihak kerap dikaitkan sebagai perwujudan dari pasukan Dajal yang kelak akan muncul menjelang kiamat. Hal ini tak lepas dari penamaan ‘Kfir’ yang dianggap sebagai ‘Brigade Kafir’. Alhasil, cap sebagai tentara Dajjal pun melekat pada unit militer termuda dari IDF ini.
Karena sistem huruf Ibrani tidak mengenal huruf hidup, tulisan latin yang digunakan adalah ‘KFR’ dan diartikan secara bebas sebagai simbolisasi ‘Ka-Fa-Ra’ yang berarti ‘Kafir’. Terlebih, Kfir Brigade juga mengenakan tulisan tersebut sebagai emblem di seragam, topi, baret, dan alat tempur mereka. Dalam bahasa Ibrani, Kfir (כְּפִיר) berarti ‘Singa’ atau The Lion. Ada juga yang menganggap bahwa pasukan tersebut sebagai ‘Singa Muda’, karena unitnya yang baru dibentuk.
BACA JUGA: Mengenal Sayeret Matkal, Pasukan Elit Israel yang Tak Kalah Gahar dari Navy SEAL Amerika
Terlepas dari semua anggapan yang ada, jelas bahwa Israel memiliki ambisi besar terhadap Palestina lewat pasukan Kfir Brigade miliknya. Bahkan tidak menutup kemungkinan, unit militer tersebut akan terus dikembangkan dengan mengikuti metode dan doktrin peperangan modern di masa depan.