Sepak terjang kartel narkoba Sinaloa pimpian Joaquín Archivaldo Guzmán Loera atau “El Chapo Guzman” memang begitu dikenal hingga seantero dunia. Tak hanya memproduksi obat-obatan terlarang, ia juga mengubah Meksiko bak medan perang karena kerap berkonflik dengan aparat penegak hukum negara tersebut.
Setelah pengaruh kartel Sinaloa mulai surut seiring dengan tertangkapnya El Chapo, kini muncul sosok lain yang tak kalah ganasnya dengan kelompok bernama Kartel Jalisco Generasi Baru atau CJNG, yang dipimpin oleh Nemesio Oseguera Cervantes yang dikenal sebagai “El Mencho”. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Mantan petani alpukat dan polisi di negara bagian Jalisco
Sebelum dikenal sebagai pimpinan kartel besar, sosok Nemesio Oseguera Cervantes atau El Mencho merupakan seorang petani di kebun alpukat milik keluarganya. Hal tersebut dilakukan usai keluar dari sekolah pada usia 10 tahun. Tak lama berselang, El Mencho mendapat kesempatan bekerja di ladang ganja yang menjadi jalan baginya untuk menjadi pengedar kecil-kecilan.
Demi mencari kesempatan yang lebih besar, ia menyelinap ke California, AS, dan terlibat penyelundupan ganja bersama sepupunya. El Mencho pun akhirnya dideportasi pada tahun 1990-an. Uniknya, mantan petani alpukat ini akhirnya diterima sebagai polisi di negara bagian Jalisco. Sayang, karir sebagai penegak hukum ini tak bertahan lama lantaran ia memilih untuk menjadi pengedar narkoba.
Menjadi pemimpin kartel CJNG yang kini berkuasa di kota Jalisco, Meksiko
Usai meninggalkan dinas kepolisian, El Mencho sempat bergabung dengan kartel Millenium yang kala itu merupakan pesaing dari kartel Sinaloa. Merasa cukup berpengalaman, ia kemudian keluar dari kelompok Millenium dan mendirikan kartelnya sendiri yang dinamakan Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG). Segera, reputasi El Mencho dan kelompoknya langsung dikenal lantaran kekejaman yang dilakukan.
Saat beraksi, anggota kartel CJNG selalu menggunakan penutup wajah, bersenjatakan senapan serbu, dan rompi anti-peluru dengan logo kelompoknya. Saking kuatnya persenjataan yang dimiliki, kepolisian negara bagian Jalisco pun kewalahan dibuatnya. Tak sekedar menjadi organisasi pengedar narkotika, CJNG juga menjelma menjadi kekuatan bersenjata yang mendominasi di sana.
Pasukannya kerap bentrok dengan aparat kepolisian setempat
Kehebatan El Mencho mengelola kartel CJNG, tak lepas dari pengalamannya sebagai mantan anggota kepolisian dan dan dulu menjadi bagian dari kelompok Millenium. “Pengalamannya sebagai mantan anggota polisi, Mencho memahami dengan baik kekuatan pasukan yang terstruktur dengan rapi. Kartelnya dikelola berstandar paramiliter dan persenjataannya setara dengan tentara reguler,” ucap pakar kartel narkoba, Daniel Solis yang dikutip dari 2oceansvibe.com (19/02/2019).
Melihat hal ini, aparat penegak hukum Meksiko akhirnya bersikap realistis jika ingin menangkap El Mencho. Tak ingin mengambil resiko, pasukan gabungan yang terdiri dari pasukan elit angkatan darat dan kepolisian federal dikerahkan dalam sebuah operasi bersandi Operasi Jalisco. Di luar dugaan, anak buah El Mencho telah siap menanti dengan truk berlapis baja dan bersenjata lengkap. Operasi pun buyar dengan hasil satu helikopter pengangkut pasukan berhasil ditembak jatuh.
Kepalanya dihargai Rp141 miliar oleh Badan Anti-Narkoba AS
Operasi Jalisco juga menyulut perang kota antara anggota kartel CJNG dengan aparat gabungan yang dikerahkan. Bahkan, pemerintah Meksiko mengirimkan tentara untuk mengamankan negara bagian Jalisco. Selain persenjataan yang kuat, kartel CJNG pimpinan El Mencho dikenal dengan kekejamannya yang luar biasa. Hal ini diungkapkan oleh agen Badan Anti-Narkoba AS (DEA), Kyle Mori.
“Beberapa kekejaman mereka yaitu memenggal kepala, melarutkan jasad dalam cairan asam, mengeksekusi, mencabut hati, membunuh perempuan dan anak-anak, dan meledakkan bom. Hampir setiap hari terjadi. El Chapo memang kejam, tetapi El Mencho telah membawanya ke tingkat yang lebih parah, “ucap Kyle yang dilansir dari Univision.com (03/08/2019). Tak salah bila kepalanya dihargai oleh Badan Anti-Narkoba AS (DEA), sebesar $10 juta (setara Rp141 miliar), bagi siapa pun yang bisa menangkapnya.
BACA JUGA: Menguak Kisah Hidup El Chapo, Raja Narkoba Paling Berpengaruh di Dunia
Keberadaan El Mencho dengan kartel CJNG yang dipimpinnya kini menjadi teror baru di Meksiko. Jika dibandingkan dengan El Chapo, El Mencho selangkah lebih maju dalam mengelola kartel miliknya. Salah satunya dengan cara mengunakan pasukan layaknya militer, di mana kekuatan organisasi tersebut setara dengan angkatan bersenjata reguler.