Kalau sudah berada dalam keadaan terdesak, memang semua orang bisa melakukan apa saja tanpa rasa takut, seperti yang nekat dilakukan oleh seorang warga negara Aljazair bernama Haminoumna Abdul Rahman ini. Ia berenang melintasi beberapa negara karena tak punya uang untuk naik transportasi udara.
Karena terombang ambing di lautan, ia akhirnya diselamatkan oleh sejumlah nelayan di Desa Kletek, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ( NTT). Bagaimana kisah lengkap pria ini? Simak dalam ulasan berikut ini ya!
Berenang dari Timor Leste
Melansir dari gatra.com, Abdul nekat berenang dari kota Suai, Distrik Covalima Timor Leste 10 Januari 2020 lalu. Setelah dua hari berada di lautan, ia akhirnya sampai di NTT dan diselamatkan oleh para nelayan yang melaut dan mencari ikan. “Saat itu, Sabtu 11 Januari 2020 sekitar jam 22.00 Wita kami sementara melaut. Kami melihat seseorang lagi terombang-ambing dihempas badai sambil mengangkat tangan minta pertolongan. Kami lalu membantu menyelamatkan,” kata seorang nelayan yang bernama Jabir.
Sempat dibawa ke rumah sakit
Mereka baru sampai ke pinggiran pantai pada pagi hari di tanggal 12 Januari. Karena kondisinya yang terlihat sangat lemah, Jabir membawa Abdul ke Rumah Sakit Betun untuk ditangani tim medis. Di sinilah ia mengaku bahwa dirinya sudah kurang lebih satu bulan menjelajah beberapa tempat di Indonesia dan kehabisan uang untuk pulang, sehingga akhirnya nekat berenang dan mempertaruhkan nyawanya di lautan.
Masuk ke Indonesia pada Desember 2019 lalu
Kepada awak media yang melakukan wawancara, Abdul mengaku bahwa dirinya masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai, Bali. Ia menggunakan penerbangan Kuala Lumpur-Denpasar. “Di Bali saya mengunjungi beberapa destinasi wisata kemudian ke Gili Trawangan di NTB. Dari NTB saya terus ke Labuan Bajo Manggarai Barat,” kata Abdul Rahman dilansir dari gatra.com. Selain ke Bali, ia juga sempat melancong ke Ruteng, Bajawa, Ende kemudian ke Kupang. Setelahnya, Abdul melanjutkan perjalanan ke Timor Leste memakai maskapai Trans Nusa.
Visa yang sudah tak lagi berlaku
Setelah dari Timor Leste inilah masalah mulai muncul. Ia mendatangi Kedutaan Besar Australia di sana untuk apply Visa ke Australia. Namun, penerbangan menuju Australia terlalu mahal, yakni 350 Dolar Amerika. Sedangkan di kantongnya Abdul hanya punya uang 50 Dolar saja. Ia kemudian punya ide gila, yakni berenang sampai Australia. Karena Distrik Covalima Timor Leste itu berhadapan langsung dengan Australia dan bisa ditempuh dengan jalur laut.
Perairan Timor Leste dan Indonesia adalah wilayah transit favorit imigran tanpa dokumen
Melansir dari vice.com, selama kurang lebih satu decade ini, Indonesia dan Timor Leste selama satu dekade terakhir merupakan rute transit favorit imigran tanpa dokumen, terutama mereka yang menjadikan Australia sebagai daerah tujuan suaka. Rata-rata adalah pencari suaka asal Afghanistan, Irak, Iran, serta Aljazair. Adapun alasan para pencari suaka ini singgah dan transit adalah karena penduduk Indonesia yang dianggap ramah, negara yang damai, kemungkinan menikah dengan penduduk lokal, serta perizinan yang longgar.
BACA JUGA: Mengenal Begpackers, Wisatawan yang Nekat Berlibur dengan Mencari Dana Lewat Mengemis
Hmm, kalau berjalan dengan memanfaatkan budget pas-pasan, mending enggak usah sekalian deh. Karena repot juga kalau harus menjadi begpacker di negara orang, kan? Ya, kalau memang masih nekat melakukan itu, maka inilah salah satu contohnya.