Kalau sekarang ditanya maskapai mana paling berjaya? Maka, jawabannya pasti Garuda Indonesia. Bahkan, tahun baru ini, Garuda baru saja mendapatkan predikat sebagai maskapai paling tepat waktu di dunia versi lembaga pemeringkatan On Time Performance independen asal Inggris. Ya, meski kasus dan skandalnya juga sama banyaknya.
Nah, berbicara tentang maskapai, Indonesia sebenarnya punya banyak kandidat nama lain yang kini bahkan sudah istirahat dari dunia penerbangan. Salah satunya adalah Adam Air –yang sampai sekarang mungkin dikenal dengan tragedinya yang pilu, hilang tanpa jejak pada Januari 2007 lalu.
Nah, saat ini, 12 tahun sudah sejak ia dinyatakan hilang dan disusul dengan dicabutnya izin terbang pada 2008. Mari kita kenang kembali rekam jejak Adam Air dalam ulasan berikut ini.
Maskapai yang hanya bertahan seumur jagung
Untuk ukuran sebuah maskapai, Adam Air bisa dikatakan berumur sangat pendek. Burung besi orange ini berdiri pada 2003 silam, 19 Desember 2003 tepatnya. Pada Maret 2008, ia resmi tutup buku alias dicabut izin terbangnya. Berstatus sebagai maskapai swasta, Adam Air yang berbasis di Jakarta (Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta), mempunyai domestik ke 20 kota dan layanan internasional ke Penang dan Singapura.
Pesawat murah meriah yang pernah mendapatkan penghargaan
Siapa sih yang enggak suka dengan harga murah atau diskon yang disediakan, terlebih saat naik pesawat. Inilah yang menjadikan Adam Air disukai. Pesawat ini menyediakan tarif yang murah meriah tetapi mendapatkan makan selama ada di dalam pesawat.
List catatan hitam Adam Air
Jarangnya maintenance membuat Adam Air tidak aman untuk melakukan penerbangan. Akibatnya, ada banyak sekali kejadian menakutkan yang dialami oleh para penumpang serta awak kabin selama mengudara. Dari Liputan6.com, list insiden Adam Air bisa dikatakan banyak, mengingat maskapai masih sangat baru mengepakkan sayapnya. Berikut list yang bisa Boombastis.com tampilkan.
11 Februari 2006: pesawat dengan nomor Penerbangan 782, Boeing 737-300, PK-KKE BH-782 Jakarta-Makassar, kehilangan arah dan mendarat di Bandara Tambolaka, NTT. Pesawat membawa 146 penumpang dan 6 awak pesawat. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.
11 Agustus 2006: Pegawai yang berlisensi FOO (Flight Operation Officer) melakukan pemogokan karena lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif serta konflik yang sering terjadi dengan manajemen. Kejadian tersebut berakhir dengan dipecatnya 33 pegawai FOO.
1 Januari 2007: kejadian paling pilu dalam sejarah penerbangan Indonesia. Penerbangan Jakarta-Manado via Surabaya diperkirakan hilang di perairan Majene, Sulawesi Barat. Sebanyak 102 orang (96 penumpang dan 6 awak pesawat) tewas dalam tragedi ini dan tidak ditemukan hingga sekarang.
21 Februari 2007: pesawat Boeing 737-33A Jakarta-Surabaya tergelincir di Bandara Juanda, Surabaya. Karena inilah pemerintah memberhentikan sementara operasional pesawat.
6 Maret 2007: pesawat Adam Air gagal lepas landas dari Bandara Juanda karena roda depan rusak.
8 April 2007: pesawat Adam Air tujuan Lampung Jakarta melakukan RTB (Return to Base) setelah terbang selama 10 menit karena tidak berfungsinya system hidrolik pesawat.
9 Juni 2007: pesawat jurusan Surabaya-Jakarta kembali ke landasan setelah mengudara selama 20 menit karena mengalami gangguan tekanan udara kabin.
24 November 2007: pesawat jurusan Jakarta-Medan mengalami pecah ban.
10 Maret 2008: pesawat Adam Air KI-292 Boeing 737-400 jurusan Jakarta-Batam tergelincir di landasan pacu Bandar Udara Hang Nadim, Batam. Beruntung, semua penumpang selamat dan tak ada korban jiwa.
Izin operasional yang kemudian dicabut pemerintah
Pada Maret 2008, Adam Air resmi tutup buku dengan banyak catatan hitam. Global Air Transport menarik seluruh sahamnya karena merasa maskapai orange ini tak melakukan perbaikan dalam hal keselamatan.
BACA JUGA: Dulu Pernah Berjaya dan Jadi Idola, 5 Maskapai Penerbangan Ini Sekarang Tinggal Kenangan
Ada banyak sekali hal yang bisa kita pelajari dari maskapai ini. Salah satunya adalah harga dalam penerbangan memang terbukti memberikan pelayanan yang prima terhadap penumpang. Semakin mahal harga tiket, maka bisa dijadikan jaminan penumpang aman. Sebaliknya, semakin murah harga, tentu ada beberapa aspek yang dikurangi demi menekan cost. Bijak-bijaklah memilih pesawat ya.