Suka heran kan sama konten creator sekarang, ada saja konten tak mendidik yang diunggah ke akun YouTube mereka untuk kemudian dipertontonkan kepada orang banyak. Beberapa waktu yang lalu, jagad media sosial dihebohkan dengan konten prank kepada para ojol dengan order makanan dalam jumlah banyak, kemudian di-cancel saat sudah dekat.
Konten semacam ini jelas menuai banyak kontra dan komentar pedas dari netizen. Namun, anehnya meski sudah dianggap sebagai ‘konten sampah’ yang bisa merugikan orang lain, masih banyak loh yang mengikutinya dengan membuat video serupa. Apakah itu artinya memang tak ada lagi hal kreatif yang bisa dibuat?
Sesaat setelah YouTuber-youtuber menghapus konten prank ojol, sekarang muncul trend baru, yakni konten bunuh diri dan membuat satu keluarga terkejut. Entah deh, apa sih yang terpikir di benak di pembuat konten saat ia melakukan shot video per scene-nya?
Belum lama, seorang penyanyi dangdut bernama Aida Saskia juga sempat menghebohkan para penggemarnya dengan live di Instagram dan mengatakan bahwa dirinya akan bunuh diri. Aida sendiri terlihat depresi dan menenggak cairan pembersih kaca saat berada di dalam mobil. Hal ini membuat banyak fans yang kemudian menyayangkan aksinya itu, ada pula yang malah mengutuk perbuatannya. Namun, dengan santainya Aida kemudian mengatakan bahwa yang ia lakukan itu hanya prank semata dan sebagai hiburan, tidak lebih.
Konten prank bunuh diri ini ternyata sudah banyak bertebaran di kanal YouTube. Saat kamu mencari dengan kata kunci ‘prank bunuh diri’ maka semua video yang berkaitan akan muncul, herannya hampir semua video itu punya viewers yang mencapai jutaan. Ya, mungkin Aida melakukan prank juga karena terinspirasi dari para konten kreator di YouTube. Apa yang dilakukan oleh para prankster ini bukan saja tidak lucu, tapi juga menyakitkan.
Dengan adanya konten prank, itu artinya kamu bercanda untuk hal yang sama sekali tidak lucu. Sama juga dengan mengolok orang yang benar-benar sedang berjuang melawan depresi dan terpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bukan hanya itu saja, konten-konten seperti itu bisa juga men-trigger orang yang punya kecenderungan bunuh diri untuk melakukan berbagai hal negative.
Selain itu, prank seperti ini akan berakibat fatal kepada khalayak yang menyaksikan tontonan itu. Mereka akan sulit membedakan mana yang hanya prank, mana yang memang membutuhkan pertolongan. Akhirnya, orang menjadi sulit percaya kalau ada yang meminta pertolongan melalui sosial media.
BACA JUGA: 4 Ide Konten yang Seharusnya Tak Lagi Digunakan oleh Para YouTuber Penghamba Adsense
Para psikolog juga mengatakan bahwa tidak ada guna sama sekali membuat konten seperti di atas, karena memang bunuh diri bukan masalah sepele loh. Kalau misalnya memang di antara kalian ada yang merasa ingin menyerah saja pada hidup dan memilih untuk bunuh diri, maka segeralah hubungi orang yang bisa kamu ajak bercerita dan bertukar pikiran. So, stop konten sampah yang isinya prank bunuh diri ya!!!