Mengabdikan diri sebagai anggota Polri tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi mereka yang berhasil. Selain harus menjalani serangkaian tes yang tak mudah, banyak orang beranggapan bahwa institusi tersebut sarat dengan praktik terselubung. Tak heran jika kemudian berkembang bahwa stereotipe masuk kepolisian harus menyiapkan dana yang besar.
Namun, apa yang kerap dikhawatirkan masyarakat itu ternyata berhasil dipatahkan oleh sosok Brigadir Dua (Bripda Rahmat). Dilansir dari news.detik.com, pemuda 20 tahun diketahui merupakan seorang anak tukang ojek yang berhasil diterima sebagai anggota Polri. Tak hanya lolos masuk polisi, Bripda Rahmad juga dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Seperti apa perjuangnya hingga meraih kesuksesan?
Anak tukang ojek dan pedagang sayur yang gigih mengejar cita-citanya
Sebelum mendatarkan diri di kepolisian, Rahmad harus bekerja keras di sebuah perusahaan swasta di daerahnya. Meski demikian, tekadnya untuk merubah nasib menjadi lebih baik begitu besar. Rahmad pun meminta restu kepada orangtuanya untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Polri. Sebagai bukti keseriusan dirinya, ia giat beratih fisik sebelum pendaftaran di buka.
Sebagai bentuk dukungan sang ibu bahkan menyempatkan diri melihat anaknya berlatih di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma. “Jadi kalau masuk kerja sore, paginya dia ini lari ke Halim, kalau saya libur dorong gerobak ya saya ikutin, saya liatin,” ujar Komariah yang dikutip dari megapolitan.kompas.com. Ayah dan ibu Rahmad, masing-masing berprofesi sebagai tukang ojek dan penjual sayur keliling.
Kerja keras hingga menjadi lulusan bintara terbaik
Latihan keras yang diusahakan oleh dirinya membuahkan hasil. Rahmad pun berhasil diterima sebagai siswa Bintara Polri pada April 2018 silam. Saat mengikuti pendidikan, Rahmad begitu bersemangat ingin memberikan hasil yang terbaik kepada kedua orang tuanya. Bahkan, dirinya sempat kecewa saat menjalani pendidikan dasar Bhayangkara (Dasbhara) karena tak terpanggil sebagai Bintara terbaik.
Dari hal tersebut, Rahmad akhirnya berusaha mencurahkan seluruh kemampuannya selama mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan di Sekolah Polisi Negara (SPN). Seperti usahanya saat mendaftar di kepolisian, Rahmad pun berhasil menjadi lulusan terbaik SPN Polda Metro Jaya angkatan ke 41. Tampak saat upacara pelantikan, ia mendapat medali emas sebagai Bintara berprestasi.
Jadi bukti bahwa kesuksesan bisa diraih dengan do’a dan usaha yang keras
Tak perlu mengeluarkan biaya mahal, Rahmad ternyata bisa meraih cita-citanya bermodalkan do’a, kerja keras dan restu dari orang tuanya. Tak hanya itu, ia bahkan juga dilantik sebagai lulusan terbaik di angkatannya. Nantinya, Rahmad terpilih untuk ditempatkan di Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, sesuai dengan asar keilmuannya sebelumnya yang merupakan lulusan dari sebuah SMK Farmasi di Klender, Jakarta Timur.
Berita kelulusan serta pelatikan Rahmad sebagai Bintara terbaik, turut membuat kedua orang tuanya bangga. Terutama sang ibu yang berharap agar dirinya bisa menjadi Polisi yang jujur. “Harapan saya jadilah polisi yang jujur, benar-benar mengabdi, jangan sombong dan angkuh, memandang manusia itu jangan sebelah mata, benar-benar cari reseki yang barokah, halal buat keluarga dan orangtua, ujar Komariah sang ibu yang dikutip dari megapolitan.kompas.com.
BACA JUGA: Perjuangan Bripda Isal, Mantan Tukang Parkir yang Sukses Menjadi Anggota Polisi
Sosok Bripda Rahmat di atas, sukses mematahkan stigma banyak orang bahwa masuk kepolisian harus menyediakan biaya yang mahal. Meski dirinya berasal dari latar belakang keluarga yang tidak mampu, ia berhasil lulus tanpa harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Jadi gimana nih Sahabat Boombastis? Tertarik ikutan daftar Polisi?