Ada hal menarik yang mewarnai peristiwa padamnya listrik di hampir separuh Pulau Jawa beberapa waktu silam. Selain kinerja PLN yang menjadi sorotan warganet hingga ditegur Presiden Joko Widodo, kini muncul isu bahwa pohon sengon yang menjadi penyebab utama listrik padam secara massal. Hal ini pun membuat Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahayani angkat bicara memberikan tanggapannya.
Pohon sengon sendiri memang terbilang sangat banyak dan tumbuh di beberapa wilayah Indonesia. Manfaatnya pun beragam. Mulai dari sisi bisnis, kualitasnya yang bagus, dan mengandung manfaat yang bisa diolah menjadi sajian kuliner. Banyaknya polemik tentang pohon sengon yang dikaitkan dengan padamnya listrik secara massal, toh hal tersebut malah membuat khalayak publik penasaran dengan sosoknya.
Harga ratusan juta dan jadi favorit industri perkayuan dalam negeri
Dalam industri kayu, sengon menjadi salah satu pilihan karena mutunya yang bagus. Dengan struktur padat, berserat lurus, agak kasar, dan tidak mudah diserang rayap, harga pohon ini bisa mencapai Rp 1 juta per meter kubik. Selain itu, sengon yang merupakan kayu tumbuhan, juga menjadi pilihan utama bagi para pelaku industri kayu untuk menggantikan kayu produksi alam seperti jati. Jika hasilnya mencapai ratusan kubik, kira-kira ada berapa ratus juta yang dihasilkan?
Kayu nusantara yang memiliki kualitas unggulan
Keberadaan sengon di bumi nusantara ini tentu patut disyukuri. Tak hanya kualitasnya yang dikenal bagus, tapi juga banyak tersebar dengan jenis masing-masing. Dilansir dari laman News.detik.com, ada dua jenis dari pohon tersebut, yakni sengon laut dan sengon putih. Keduanya pun memiliki fungsi yang berbeda. Tergantung penggunaan. Bagi industri kayu, jenis pohon sengon putih lebih unggul karena ukuran panjang cabang yang menyebabkan kubikasi rendah. Untuk sengon laut, strukturnya yang mudah digergaji dan dapat dikeringkan dengan waktu yang cukup cepat, membuatnya banyak dimanfaatkan untuk beberapa kebutuhan.
Ikut memelihara lingkungan sekitar
Tak hanya batangnya, pohon sengon sendiri ternyata mendatangkan manfaat pada lingkungan sekitar. Dikutip dari Balitbang Kementan, Sengon merupakan salah satu tanaman kayu yang termasuk dalam golongan legume (kacang – kacangan), di mana daun sengon lebih rendah mampu menambat udara bebas serta akarnya yang mampu menyimpan nitrogen, sehingga kandungan N total dalam serasah sangat tinggi yaitu 3,73%. Tak salah bila keberadannya mampu menjadi pencegah banjir, pengendalian proses pemadang-pasiran hingga penyerapan serta fiksasi CO2.
Biji Sengon yang bisa dijadikan olahan kuliner
Adalah sosok Satomah, perempuan 49 tahun yang mampu mengolah biji sengon menjadi camilan yang lezat. Dilansir dari JPNN.com, UKM Satomah bisa memproduksi 28 kg-30 kg cangseng dalam sehari. Permintaan akan camilan tersebut dari daerah lain cukup tinggi. Seperti Jakarta, Samarinda, Bandar Lampung, Batam, dan Singapura. Padahal, ia sempat ragu apakah biji dari pohon tersebut bisa diolah menjadi makanan ringan. Hasilnya, lahan cangseng Satomah kini lari manis diburu pembeli. Tak hanya itu, Inovasi tersebut juga berbuah manis untuk ekonomi keluarga dan warga sekitarnya.
Pohon yang mengundang komentar dari tokoh politik Indonesia
Isu soal pohon sengon yang menjadi penyebab padamnya listrik di hampir separuh Pulau Jawa beberapa waktu silam, ternyata mengundang beragam komentar unik dari para tokoh Indonesia. Seperti Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, ia mangatakan bahwa pohon sengon tersebut perlu dijadikan monumen yang pelajaran untuk generasi selanjutnya. Sementara itu, politikus Gerindra, Fadli Zon mengatakan, agar pohon sengon jangan dikriminalisasi.
BACA JUGA: Dari Berdiri Sendiri Hingga Tumbuh di Atas Batu, 4 Pohon Ini Dikeramatkan oleh Warga Sekitar
Hingga kini, PLN masih melakukan investigasi untuk melakukan assessment menyeluruh terkait dengan peristiwa pemadaman massal beberapa waktu lalu. Apakah pohon sengon yang menjadi penyebabnya? Jelas bukan hal yang bijak jika menuduh sembarangan tanpa bukti. Yang jelas, tumbuhan tersebut memiliki manfaat besar bagi manusia, daripada sekedar dijadikan isu sebagai ‘dalang’ di balik matinya listrik di separuh Pulau Jawa.