Keterbatasan terkadang menjadi penghalang dan alasan untuk bermalas-malasan bagi sebagian orang. Namun, apa yang dialami oleh para penghafal Al-Qur’an berikut ini sungguh akan menggugah mata dan hati kita. Bagaimana tidak, di tengah kekurangan fisik yang diderita, mereka justru tampil dan menunjukkan prestasinya sebagai penghafal Al-Qur’an.
Salah satunya adalah Muhammad Naja Hudia Afifurohman atau akrab disapa Naja. Dilansir dari liputan6.com, didiagnosis dokter menderita celebral palsy atau lumpuh otak. Artinya, sebagian sel otaknya yang mengatur gerak motorik itu rusak, namun mampu menghafal 30 juz Alquran. Tak hanya Naja, anak-anak luar biasa di bawah ini juga menjadi penghafal Al-Qur’an meski didera keterbatasan.
Syekh Jihad al Maliki yang tunantera tapi hafal Al-Qur’an
Sosok Syekh Jihad al Maliki sempat membuat kagum sekaligus haru bagi masyarakat Indonesia atas kemampuannya menghafal Al-Qur’an. Seperti yang kita tahu, sosok bocah asal Madinah itu mempunyai keterbatasan fisik berupa tunanetra. Meski demikian, hal tersebut tak menghalangi dirinya untuk menghafalkan Al-Qur’an lewat huruf braille. Kehadirannya di ajang Hafiz Indonesia pada 2014 silam, sukses menginspirasi dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk mempelajari Al-Qur’an.
Sarah Al Balushi berhasil menghafal Al-Qur’an di tengah keterbatasan
Kebesaran Allah subhanahu wa ta’ala ditunjukkan lewat seorang gadis yang bernama Sarah Al Balushi. Menderita penyakit cerebral palsy, namun dirinya mampu menghafal sedikitnya 42 surat Alquran dalam setahun. Laman republika.co.id menuliskan, Sarah yang belajar menghafal Alquran di pusat Quran Mohammed bin Obaid, Uni Emirat Arab, mulanya menghafal tiga surat yakni An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas. Kemudian dilanjutkan dengan ayat kursi dari surat Al Baqarah.
Muhammad Naja Hudia Afifurohman berhasil menghafal Al-Qur’an meski menderita
Menderita celebral palsy atau kelumpuhan otak, tak lantas membuat seorang Muhammad Naja Hudia Afifurohman atau Naja menyerah dengan keadaan. Bocah asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini membuat banyak orang terkagum-kagum lantaran kemampuannya menghafal lembar demi lembar ayat-ayat Al-Qur’an. Karena telah menghafal Alquran itu sejak usia 3,5 tahun, Naja akhirnya mampu menghafal 30 juz Alquran di usia 9 tahun. Ia pun sempat hadir di ajang Hafiz Indonesia 2019.
Sosok Fajar Abdulrokhim Wahyudiono yang mampu mendobrak keadaan
Sama Seperti Naja dan Sarah Al Balushi, Fajar Abdulrokhim Wahyudiono juga menderita cerebral palsy (lumpuh otak), namun dianugerahi kemampuan untuk menghafalkan Al-Qur’an. Laman hidayatullah.com menuliskan, Fajar yang terlahir prematur dengan berat 1,6 kg, baru diketahui terkena celebral palsy (Lumpuh Otak) di usia 1 tahun. Berkat rekaman murattal yang diperdengarkan setiap hari, Fajar diketahui sudah menghafal Qur’an i usia 4,5 tahun. Tak hanya itu, ia juga telah meluncurkan buku yang berjudul “Fajar Sang Hafizh Anak Lumpuh Otak Hafal Al-Qur`an”.
BACA JUGA: Menderita Lumpuh Otak, Bocah Ini Sukses Hafalkan Alquran 30 Juz Serta Detail Ayatnya
Sungguh, kisah di atas sanggup menampar siapa saja umat Islam yang notabene sehat dan bertubuh normal namun lalai terhadap agamanya sendiri. Meski hidup dalam keterbatasan, kisah anak-anak di atas mampu menaklukkan keadaan hingga bisa menghafal Al-Qur’an. Menjadi cerminan bagi kita, yang sering lupa akan tugas dan kewajiban terhadap agama padahal diberikan fisik yang lengkap. Semoga bisa dipetik hikmahnya.