Indonesia adalah sasaran empuk para pelancong dari berbagai negara karena dipastikan tiket masuk wisata yang murah dan destinasinya yang luar biasa indah, tak terkecuali gunung. Tanah subur Indonesia sendiri karena banyaknya pasak bumi (gunung api) yang hingga sekarang masih aktif.
Bagaikan bom waktu, gunung aktif di beberapa wilayah tersebut bisa meletus kapan saja dan melenyapkan sekitarnya dalam sekali libas. Hingga kini, ada beberapa yang masih memegang status siaga. Sayangnya, para turis luar negeri kadang tak mau tau akan hal ini, ada saja ulah mereka untuk tetap nekat mendaki, seperti beberapa kejadian yang bikin geregetan ini.
Sekelompok turis yang masuk Kawasan Anak Krakatau saat erupsi
Bulan Januari lalu, Indonesia cukup terguncang karena tsunami yang meluluhlantakkan Lampung dan Anyer. Peristiwa ini menewaskan banyak nyawa, menghancurkan rumah warga, serta banyak fasilitas vital lain. Aktivitas bencana ini dipicu oleh longsor bawah laut Gunung Anak Krakatau (GAK) hingga airnya naik ke permukaan. Status GAK pun naik menjadi waspada, para pengunjung yang mau melihat dari dekat sama sekali tidak diizinkan.
Nah, di sela bencana ini, ada lima orang turis asal Australia yang nekat mendaki mendekati kawah. Menurut salah satu guide bernama Umar, mereka mungkin tidak terdeteksi karena memilih jalur lain. Seperti yang diketahui jalur menuju GAK hanya ada dua, yaitu Lampung dan Anyer-Carita. Ditambah, pasti ada guide nakal yang mengantar mereka. Tetapi, meski mendapat akses dari guide, perilaku ini tetap saja tak bisa dibenarkan karena bisa membahayakan nyawa.
Paksa masuk Gunung Bromo hingga banting petugas
Gunung Bromo merupakan satu dari banyak gunung api purba yang terus beraktivitas hingga sekarang. Punya pemandangan super eksotis, tentu siapa saja akan terpaku saat sudah datang ke wisata kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini. Tetapi, pada akhir Maret lalu, Bromo dinyatakan berstatus siaga level II. Pihak PVBG merekomendasikan jarak aman dari kawah Gunung Bromo 1 kilometer.
https://www.instagram.com/p/BvT1rf4llFn/?utm_source=ig_embed
Artinya, baik warga maupun turis tidak dibolehkan lebih dekat melebihi jarak aman yang sudah ditentukan. Meski sudah diperingati, ada saja yang ingin melanggar, dalam hal ini seorang WNA asak Jerman. Ia memaksa ingin masuk dan melihat gunung lebih dekat. Bahkan, saat sudah dihalangi oleh petugas, si bule ini nekat bahkan sampai mendorong petugas yang sudah mengatakan “back, back,” kepadanya. Masalahnya yang jadi taruhan ini nyawa, enggak main-main, bikin geram kan?
Lagi, pendaki yang mendekati kawah Gunung Agung yang sedang erupsi
Dalam beberapa bulan terakhir ini, Gunung Agung memang terus menjadi perbincangan. Pasalnya, pasak bumi yang ada di Bali ini terus menunjukkan aktivitas erupsi. Untuk saat ini, radius keamanannya sudah dinaikkan 4 kilometer dari puncak. Pada Selasa (23/4) lalu, Gunung Agung mengalami dua kali erupsi dalam kurun waktu satu hari, tinggi letusannya juga mencapai 2000 sampai 3000 meter disertai lava pijar, melansir dari media lokal Bali.
Dalam kondisi yang seperti ini ternyata ada dua wisatawan asing yang masih nekat naik. Keduanya membagikan foto selfie serta saat duduk sangat dekat dengan kawah gunung –yang kemudian diposting ulang oleh Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo dalam Twitter pribadinya. Adegan ini jangan pernah ditiru ya Sahabat, kalau masih sayang nyawa.
BACA JUGA: Nekat Mendaki Gunung Anak Krakatau, Perilaku Sekelompok Bule Aussie Dikecam Netizen
Ketiga tindakan tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan karena berbahaya untuk keselamatan di turis. Meski sudah ada peraturan jelas, kadang masih ada yang nekat melakukan pelanggaran, entah itu karena memang niatan sendiri atau difasilitasi oleh guide lokal yang nakal. Yang jelas, saat gunung sedang erupsi, maka patuhi saja aturan yang sudah ditetapkan oleh pihak berwajib. Wisata bisa nanti saja, kalau nyawa sudah melayang kan mati konyol namanya.