Sepertinya halnya di sapu sebuah badai topan raksasa, ledakan bom di Sri Langka baru-baru ini benar memporak-poradakan tempat tersebut. Bahkan sekurangnya ada lebih 200 orang menjadi korban dalam insiden sepanjang Minggu (21/4/19). Selain itu, beberapa fasilitas tempat ibadah dan rumah makan juga nyaris tidak berbentuk sepurna setelah insiden tersebut. Menurut Reuters, insiden tersebut, menjadi yang paling mematikan selama satu dekhade di negara yang terletak Asia Selatan itu.
Besar harapan kejadian semacam itu menjadi yang terakhir terjadi di dunia. Masih terkait Sri Lanhgka, di balik bom lakanat tersebut ternyata diam-diam negara + 94 ini punya beberpa destinasi tempat wisata menakjubkan. Mulai dari alam sampai bangunan kuno negara tersebut. Dan wisata sana masuk 10 besar dunia terbaik versi Lonely Planet. Seperti apakah itu, mari kita bersama simak ulasan berikut ini untuk mengetahuinya.
Sirigaya, tempat wisata yang masuk Warisan Dunia UNESCO
Seperti halnya Candi Borobudur atau Taman Nasional Komodo, Sirigaya adalah salah satu tempat di Sri Langka masuk sebagai tujuh Situs Warisan Dunia UNESCO. Destinasi wisata ini sendiri masuk kategori pengabungan antara alam dan sejarah. Di mana tempat ini merupakan sebuah istana batu kono yang terletak di sebuah bukit.
Usut punya usut, dulunya Sirigaya adalah kidiamana untuk berlindung pemimpin Sri Lanka dari serangan saudara tiri Raja Kasyapa, Moggallana. Lebih jauh tentang wisata ini, Sirigaya tergolong mudah dijangkau karena lokasinya tidak terlalu jauh dari kota besar di negara tersebut.
Polonaruwa, destinasi wisata sejarah termasyur di Srilanka
Selain tempat tadi, wisata sejarah Polonaruwa juga menjadi destinasi lain di negara terletak Asia Selatan tersebut pernah masuk Situs Warisan Dunia UNESCO. Ketika itu Polonaruwa menerima anugerah tersebut pada tahun 1982. Polonaruwa sendiri merupakan merupakan kota yang paling kuno di Sri Lanka.
Jadi, jangan heran untuk kalian pergi ke sana akan banyak menemukan beberapa monumen arkeologis bersejarah, seperti patung parakramabahu, parakramasamudra, istana kerajaan. Seperti halnya Sirigaya, tempat ini juga tidak jauh lokasinya dari pusat kota Sri Lanka Colombo, kira-kira 169 kilometer ke timur.
Negombo Beach, menjadi destinasi alam bagus di negara + 92 ini
Tidak berhenti di dua destinasi tadi saja, Negombo Bech juga menjadi salah satu dari kesekian banyak tempat wisata di Sri Lanka yang menyimpan keindahan. Pantai terletak di di dekat Bandara Internasional Bandaranaike ini, selain menawarkan keindahan juga, jadi yang tepat di negara +92 tersebut untuk menikmati sunset. Lautnya yang biru akan berubah menjadi lukisan alam indah ketika matahari mulai tenggelam.
Hal ini dibuktikan dengan cuitan pesohor tanah air yakni Shanty yang mengatakan “One of the most gorgeous sunset sky i have ever seen in my life”. Tidak hanya indah, di sana juga terdapat beberapa gereja berumur tua di Sri Langka.
Colombo tempat insiden Bom, meyimpan ragam hal unik
Masih terkait destinasi wisata di Sri Lanka, kota tempat terjadinya bom pada Minggu 21 April 2019 juga wajib dikunjungi wisatawan. Hal ini bukanlah tanpa sebab, pasalnya di daerah terbesar negara Sri Lanka ini menyimpan beragam hal menakjubkan. Seperti salah satunya adalah hadirnya bangun-bangunan bergaya kerajaan Inggris yang masih berdiri kokoh.
Selain itu, seperti dikutip dari Beritagar.id Colombo juga menyajikan deretan klub jazz, butik, dan bar atap bertaraf internasional. Di sini juga kalian bisa menemukan ragam kedai kopi, museum, dan taman kota. Lalu Colombo juga menunjukkan bentang alamnya berupa hadirnya danau Beira dan di ujung utara sampai selatan mengalir sungai Kelani.
BACA JUGA: 3 Peristiwa Besar Ini Buktikan Adanya Kemiripan “Nasib” Antara Indonesia dan Sri Lanka
Apa yang ada di ulasan tadi, adalah contoh sedikit dari tempat indah yang ada di negara Asia Selatan tersebut. Lebih dari itu kurang lebih ada lebih dari lima destinasi di Sri Lanka. Seperti Galle,Unawatuna, Hikkaduwa National Park, Knuckles Mountain Range, dan masih banyak lagi. Semoga apa yang insiden di negara tersebut menjadi yang terakhir dan tidak mempengaruhi padangan orang terhadap Sri Langka.