Dalam beberapa tahun ini para pemuda bangsa, khususnya dalam dunia sepak bola tidak henti-henti membuat kagum. Keahlian mereka dalam mengolah si kulit bundar, selain hasilkan trofi juara juga kerap membuat kesengsem kesebelasan manca. Bahkan ada pemain yang sampai di kontrak dan kini mampu bermain di Eropa. Contoh paling kelihatan adalah Egy Maulana Vikri yang mulai meniti karier di Liga Polandia.
Namun, selain Egy ternyata diam-diam pada tahun ini pemain muda Friza Andika juga sukses tembus salah satu tim Benua Biru. Mantan punggawa PSMS Medan itu, dikontrak oleh klub kasta kedua Liga Belgia yakni AFC Tubize. Capaian ini sebetulnya tidaklah mengejutkan, pasalnya Friza memang pemain berbakat dan juga mampu tampil bagus di Timnas. Lantas siapa sebenarnya sosok pemain muda menempati pos back sayap kiri ini?
Pesepakbola memiliki perjalanan karier yang unik
Kalau melihat perjalanan seorang Friza di olahraga ini, agaknya kata unik cocok untuk menggambarkannnya. Hal ini lantaran ketika meniti karier di olahraga ini, pemuda asal Sumatra Utara tersebut sudah terkenal menjadi sosok pemain yang berani merantau demi impiannya. Meski jauh dari zona nyamannya, tapi pesepakboal 19 tahun mampu tunjukkan kemampuannya.
Dimulai dari SSB Tasbi, Sumatera Utara, karier lalu berlanjut dengan lolos seleksi Akademi Mandiri tahun 2010. Di sana sampai memasuki kelas 1 SMA, ia memilih untuk pidah ke Sumatra Barat. Setelah titik tersebut, dirinya lalu mampu menembus Akademi Semen Padang. Dari sini, Friza juga sempat mendapatkan kesempatan ikut seleksi Timnas U-19, hingga sampai berhasil masuk skuad PSMS Medan.
Aktor lapangan hijau yang multifungsi
Meski dalam perjalanan kariernya, ia terkenal merupakan pemain kerap menempati pos yang sama dengan Robeto Carlos si-legenda Real Madrid itu. Namun, Friza ternyata merupakan aktor lapangan hijau yang multifungsi. Maksutnya, mampu bermain di berapa posisi di sebuah pertandingan.
Dilansir Boombastis dari Kumparan, versatilitas Friza memungkinkannya bermain sebagai gelandang sampai bermain di penyerangan. Bahkan kabarnya saat masih bermain di SSB Tasbi bersama Egy Maulan Vikri, Friza kerap ditempatkan sebagai seorang ujung tombak dan di lini tengah ada si kelok sembilan tersebut.
Merupakan salah satu pemain termuda Liga 1 musim 2018
Seperti telah disinggung di awal tadi, jika karier Friza akhirnya belabuh ke PSMS. Dirinya ketika bermain bersama Ayam Kinantan tercatat sebagi salah satu pemain termuda Liga 1 2018. Di mana ketika itu, kala bermain reguler bersama PSMS usianya masih sangat muda yakni 18 tahun. Tercatat sembilan caps (laga) berhasil dibubuhkan oleh Friza di usia yang masih sangat muda itu.
Walupun jadi pemain bau kencur, namun penampilan Friza tidaklah bisa dipadang sebelah mata. Beberapa kali, ia menjadi kekuatan lini pertahanan PSMS yang menyebabkan sulit ditembus. Selain itu aksinya bagusnya juga kerap meredam kemapuan pemain-pemain top tanah air, seperti Rohit Chan dan Riko Simanjuntak.
Pemain muda punya prestasi bagus di Timnas
Selain punya capaian bagus di percaturan sepak bola tanah air, Friza juga tergolong pemain yang juga bisa gancor bersama Timnas. Seperti baru-baru ini, pemuda 19 tahun itu ikut membantu Garuda Muda U-22 memenangi trofi Piala AFF 2019. Bersama Asnawi, dirinya adalah pemain belakang tidak tergantikan posisinya.
Jauh sebelumnya, dirinya juga sukses membantu Timnas menembus partai semifinal AFF U-19 2018 dan mengamankan peringkat tiga. Sebagai pemain tipikal modern dengan skill bagus dan fisik mumpuni menang tidak salah kalau klub asal Belgia sampai merekrutnya.
BACA JUGA: Memiliki Skill Bagus, Deretan Pemain Muda Timnas Ini Juga Layak Ikuti Jejak Egy ke Eropa
Melihat apa yang dialami oleh Friza Andika, tentu menjadi sebuah hal yang bagus untuk sepak bola nasional. Hal ini lantaran, dirinya membuktikan kalau bakat sepak bola pemain Indonesia memang bagus. Selain itu juga jadi contoh kalau pemain-pemain kita mampu bersaing di Eropa. Besar harapan ketika di Eropa kariernya bisa moncer dan bisa jadi pesepakbola lebih baik lagi.