Moda Raya Terpadu alias MRT Jakarta telah resmi beroperasi pada Minggu (24/3). Adanya kereta bawah tanah cepat ini mungkin menjadi satu hal lumayan asing bagi sebagian warga Indonesia. Enggak asing jika kelakuan beberapa penumpang menjadi highlight dan viral dibicarakan banyak orang di media sosial. Bahkan, sempat disoroti oleh media asing juga, loh.
Kata-kata seperti ‘ndeso’, ‘kampungan’, ‘norak’ bertebaran di timeline Instagram dan Twitter lengkap dengan foto-foto sekelompok penumpang yang piknik mendadak, gelendotan, serta tampak kaget dengan keberadaan MRT ini. Hal ini mungkin sah-sah saja mengingat ini kali pertamanya kereta cepat ini dibuka untuk publik. Namun, agar lain kali kita tak lagi tampak norak, yuk lihat dulu aturan yang benar naik MRT.
Menjaga kebersihan selama berada di dalam MRT
Lupakan sejenak berita tentang sekelompok orang yang tiba-tiba piknik beberapa hari yang lalu, kita anggap saja mereka memang tidak tahu karena kali pertamanya melihat MRT. Sekarang, mari kita belajar dari negara tetangga saat naik kereta cepat ini. Di Singapura, pihak petugas melarang penumpang makan dan minum di dalam MRT demi menjaga kebersihan.
Jika kedapatan, siap-siap kena denda sebesar SGD 500 atau setara Rp 5,2 juta. Larangan membawa makanan atau minuman ini tentu demi kemaslahatan dan kenyamanan bersama. Ya, kalaupun mau membawa makanan, semua sampahnya juga harus kembali dibawa pulang.
Mendahulukan penumpang yang akan keluar
Di luar negeri, MRT merupakan pilihan tepat untuk orang-orang yang sibuk, karena kereta ini lebih cepat dari transportasi lain. Tapi, pengguna tetap harus bijak dan tau bagaimana aturan saat hendak menaiki MRT. Aturan yang paling standar yang pasti diterapkan adalah mendahulukan penumpang yang akan keluar.
Sementara penumpang yang akan masuk, mereka harus mengantre dulu dengan berbaris di kanan dan kiri pintu masuk. Kalau di Indonesia ‘garis aman’ tersebut berada di pinggir peron dan berwarna kuning. Diingat ya, garisnya berwarna kuning!
Tertib menggunakan escalator
Sudah pernah melihat bagaimana orang Jepang saat berada di MRT? Jawabannya ‘tertib pake banget’. Mungkin kita memang tidak bisa langsung menjadi seperti penduduk Negeri Matahari Terbit tersebut, namun setidaknya bisa terbiasa dari waktu ke waktu. Salah satu yang paling krusial adalah tata cara naik escalator.
Tidak semua orang memang menyadari aturan ini, sebab di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan saja masih banyak yang berdiri sembarangan saat naik escalator. Padahal, sebenarnya bagi yang berdiri maka ambillah jalur kiri, sementara mereka yang terburu-buru harus berjalan di jalur kanan. Simple kan? Tapi, Indonesia memang masih belum terbiasa.
Prioritaskan penumpang berkebutuhan khusus
Tidak semua orang yang memakai fasilitas umum adalah mereka yang sehat, bugar, dan normal, beberapa ada yang memang membutuhkan perhatian khusus. Jika kebetulan kamu melihat ada ibu hamil, lansia, disabilitas, atau mungkin anak-anak, maka berikan kursi prioritas untuk mereka.
Begitu pula dengan penggunaan lift yang tersedia di stasiun-stasiun, ada baiknya untuk mendahulukan langkah orang-orang di atas. Ya, hitung-hitung agar plang peringatan tak nganggur sia-sia.
Perhatikan rambu dan datanglah tepat waktu
Tidak seperti moda transportasi lain yang masih bisa ‘ngaret’ karena menunggu penumpang, MRT akan selalu datang tepat waktu. Jadi, untuk kalian yang masih terbiasa dengan ‘janjian jam 1 datang jam 3’, hal ini jelas tidak berlaku saat naik MRT ya. selain itu, setiap penumpang dituntut untuk mandiri dan memperhatikan rambu-rambu yang ada.
Saat ada pengumuman pemberhentian stasiun juga dengarkan baik-baik, agar tidak kebablasan. Bagi disabilitas, rambu dan pengumuman MRT ini mempunyai rambu visual, suara, dan fisik.
BACA JUGA: Segerombolan Masyarakat Jakarta ‘Piknik’ di MRT, Perlu Dinyinyirin atau Harap Maklum?
Kabar baiknya, selama beberapa hari beroperasi, penumpang yang naik MRT sudah mulai tertib –naik escalator dan antre masuk MRT misalnya. Hal ini terlihat dari beberapa postingan yang bertebaran di Instagram dan Twitter. Semoga saja moda transportasi ini memberikan kenyamanan dan mempermudah aktivitas di padatnya ibukota. Dan ke depannya tak ada lagi hal-hal ‘norak’ yang dilakukan oleh penumpang ya. Biar negara enggak malu-malu amat~