Setelah Doni Tata, M. Fadli, sampai Rafid Topan, kini giliran Dimas Ekky Pratama yang bermain di ajang balap motor termasyur dunia. Walaupun bukan kelas para raja yang ditembusnya, tapi apa yang dilakukan Dimas tetaplah membanggakan. Apalagi dalam debut pertamanya di Moto 2, dirinya sukses ukir cerita positif, dengan start di posisi 31 dan berhasil finis nomor 24.
Selain capaian manis tersebut, Dimas juga bisa dikatakan terus alami peningkatan performa. Di mana catatan waktu yang diciptakan Dimas Ekky Pratama mengalami peningkatan sejak sesi free practice hingga race. Bahkan sukses mengalahkan rekan satu timnya asal Thailand Somkiat Chantra. Lalu siapa sih sebenarnya Dimas Ekky itu? Mari bersama lihat sosoknya lewat ulasan berikut ini.
Dimas sudah tergila-gila dengan balapan sejak kecil
Kalau kalian bertanya sejak kapankah Dimas mengenal olahraga ini? jawabnya adalah sejak SD. Dikutip Boombastis dari Indosport, pria kini berusia 26 tahun tersebut mengaku sudah sejak kecil menyukai balap motor. Berkat kondisi tersebut dan dukungan penuh orang tuanya, di usia sangat muda Dimas sudah mengikuti beberapa ajang balap tingkat regional. Dan peringkat ke tujuh di balapan tingkat Depok menjadi capaian pertama Ekky di debutnya mengikuti sebuah ajang balap motor. Yaa, walaupun tidak langsung juara, agaknya menjadi cikal bakal kiprah hebatnya.
Pembalap asal Depok yang punya kisah hebat untuk tembus Moto 2
Dalam perjalanannya, ternyata kisah penuh liku menjadi teman akrab Dimas dalam menggapai mimpi-mimpinya. Di mana dirinya sempat jatuh bangun dan merasakan beberapa kali cedera untuk bisa menembus ajang motor 2 seperti sekarang. Ya, seperti telah banyak diketahui, Dimas sempat mengalami patah tulang dan kini tangannya tidak bisa bergerak dengan normal lantaran belum sembuh total. Selain itu, dirinya juga dituntut penuh kesabaran, sebab harus berlaga di ajang CEV FIM Moto2 European Championship selama empat musim secara berturut-turut.
Raiders asal Indonesia punya prestasi yang bagus
Meski perjalanan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi pembalap asal Depok tergolong aktor lintasan balap yang punya karier cepat moroket. Memulai balap pada 2010 dengan berlaga di IRS Supersport 600, selang dua tahun Dimas langsung menembus Asia Road Racing Championship kelas Supersports 600. Berbekal bakat dan tekniknya yang bagus, tiga musim selanjutnya ia sukses bermain di CEV FIM Moto2 European Championship. Dari sinilah, akhirnya membawa pembalap berusia 27 tahun dikontrak untuk turun di Moto2 2019. Selama di Cev prestasinya adalah meraih dua kali podium.
Merupakan pembalap Indonesia ke empat pernah berlaga di ajang ini
Seperti telah diungkapkan di awal tadi, Dimas bukanlah pembalap pertama asal Indonesia berlaga di ajang ini. Jauh sebelumnya nama-nama seperti Doni Tata dan Rafid Topan, menjadi orang Indonesia tampil di kejuaraan tersebut. Namun, bila dihitung-hitung Dimas Ekky ini menjadi raider Indonesia ke empat pernah tampil di ajang tersebut. Besar harapan lewat sosoknya lagu Indonesia raya bisa berkumandang di Moto 2 dan bendara Merah Putih berkibar gagah di sana.
BACA JUGA: Kalahkan Indonesia’ Pembalap Malaysia Ini Jadi Orang Asia Tenggara di MotoGP
Begitulah beberapa hal tentang Dimas Ekky Pratama. Meski jalannya masih panjang untuk ukir prestasi, namun berbekal trek recond-nya selama ini agaknya bukan sesuatu mustahil untuk jadi terhebat di ajang tersebut. Kalau menurutmu bagaimana sobat Boombastis, apakah Dimas bisa berbicara banyak di ajang Moto 2?