Dipercaya menjadi Menteri Pertanian di dalam Kabinet Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman ternyata memiliki pengalaman yang mengesankan semasa dirinya muda. Saat itu, perjuangannya menapaki kesuksesan tidaklah mudah. Ada sebuah proses hidup yang sempat ia rasakan di masa lalunya tersebut.
Sebagai anak muda, Amran merasakan betul pahitnya berjuang merintis kehidupan dari no hingga sukses. Sempat menjadi penggembala dan tukang gali sumur, pria yang juga memiliki usaha di berbagai bidang itu kini diangkat menjadi Menteri Pertanian RI di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Seperti apa perjuangannya di masa lalu? Simak ulasan berikut.
Bekerja serabutan dan hidup sederhana di kampung
Sebagai anak kampung di tanah kelahirannya, Bone, Makassar, sosok Amran Sulaiman pernah merasakan hidup sederhana khas anak pedesaan. Dilansir dari finance.detik.com, ia sempat bekerja serabutan sebagai berburu rusa, makan pukat (kayu), gali sumur, tangkap ikan, gembala sapi sampai pemecah batu. Bahkan, posisi sebagai Menteri Pertanian yang ia jabat pada saat ini, ternyata berhubungan erat dengan masa lalunya. Di mana ia senang blusukan ke sawah karena merasa nyaman bisa duduk bersama petani.
Sempat tidur di masjid dan makan mie instan karena tak punya uang
Kisah pedih lainnya dari sosok Amran sebelum dirinya sukses adalah saat berjuang di Ibukota. Dilansir dari finance.detik.com, ia berhasil menemukan racun tikus untuk memberantas hama pertanian. Alhasil, ia pun berangkat ke Jakarta dan berjuang keras agar temuannya bisa diakui dan dipatenkan. Sesampainya di sana, Amran haru rela tidur di masjid untuk menghemat pengeluaran. Laman nasional.kontan.co.id juga menuliskan, Amran pernah mengkonsumsi mi instan seporsi berdua bersama temannya lantaran tak memiliki uang yang cukup.
Lulusan sarjana yang diangkat menjadi Menteri Pertanian
Meski hidup susah, perjuangan keras Amran membuahkan hasil. Ia berhasil menamatkan studinya hingga jenjang sarjana dan dipercaya sebagai seorang dosen. Seperti yang ditulis laman finance.detik.com Amran merupakan lulusan S1, S2, S3 Pertanian Universitas Hasanuddin dan bekerja sebagai Pegawai PTPN XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar. Hingga pada 27 Oktober 2014, ia resmi diangkat menjadi Menteri Pertanian yang masuk dalam Kabinet Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sosok menteri yang juga pengusaha kaya raya
Selain menjadi seorang pejabat tinggi negara, Amran juga menekuni profesi sebagai pengusaha. Bisa dibilang, ia merupakan Menteri di Indonesia yang memiliki kekayaan yang besar. Laman finance.detik.com menuliskan, Amran yang merupakan Direktur dan Founder Tiran Group, memiliki usaha yang bergerak di berbagai bidang. Seperti PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel), PT Amrul Nadin (SPBU percontohan Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan).
BACA JUGA: Belajar Meneladani Sukses Mantan Kuli Bangunan yang Kini Jadi Pejabat Tinggi Negara
Jika kita berfikir bijaksana, kehidupan susah yang pernah dialami di masa lalu sejatinya merupakan sebuah pembelajaran hidup. Di mana hal tersebut merupakan sebuah bekal untuk membuka kesuksesan di masa depan. Bukan menyalahkan nasib, tapi bagaimana kita memaknai perjalanan hidup susah di masa lalu agar bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk meraih sukses.