Malam hari selalu diidentikkan dengan tidur dan istirahat. Setelah seharian disibukkan oleh rutinitas, maka malam hari selalu menjadi pembalasan dendam kita untuk istirahat sampai pagi. Namun tahukah kita, bahwa Islam menjadikan beberapa malam justru sebagai waktu-waktu spesial yang penuh keberkahan dan pahala jika kita menjalankan beberapa ibadah di waktu tersebut?
Memang berat rasanya, ketika banyak orang terlelap dalam tidurnya, kemudian kita bangun untuk mengambil air wudhu, lalu sholat atau tilawah (membaca) al-qur’an demi mengharap keridhoan dan pahala dari Allah. Namun, jika kita sudah membiasakan diri bangun di malam-malam spesial tersebut, maka kita tak akan pernah kesulitan lagi dan justru akan sangat merindukan momen-momen berdekatan dengan Allah dalam jarak terdekat di malam-malam penuh keberkahan tersebut.
Lalu, malam-malam spesial dan penuh keberkahan serta pahala itu bisa kita jumpai di saat apa saja? Berikut ulasannya:
1. Sepertiga Malam Terakhir
Waktunya adalah sekitar pukul 02.30 sampai 03.30 atau menjelang waktu untuk shalat fajar sebelum adzan subuh berkumandang. Di waktu-waktu ini, kita bisa melakukan berbagai ibadah sunnah seperti shalat malam atau qiyaumullail, memperbanyak istighfar, dan tilawah (membaca) al-qur’an. Pada waktu ini, bisa dikatakan menjadi batas terdekat kita dengan Allah, sehingga do’a-do’a kita pun menjadi lebih banyak kemungkinan untuk dikabulkan oleh Allah.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “ Rasulullaah SAW bersabda, Setiap malam Tuhan kita turun ke dunia tatkala sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman, ‘Siapa yang memohon kepadaKu niscaya Aku kabulkan, siapa yang meminta sesuatu kepadaKu niscaya akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepadaKu niscaya akan Kuampuni.” (HR. Bukhari).
Selain itu, dalam sebuah ayat Al-Qur’an juga disebutkan, “Allah SWT berfirman, Dan pada waktu sahur mereka memohon ampun”. (QS. Adz Dzariyat: 18). Pada ayat ini, waktu sahur yang dimaksud adalah waktu sepertiga malam, seperti waktu yang biasa kita jadikan untuk makan sahur saat akan berpuasa.
2. Malam-malam di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan selalu memiliki keistimewaan tersendiri, dimana selain kita wajib menjalankan puasa Ramadhan sebulan penuh, ternyata juga bulan ini memiliki banyak keistimewaan lain yang akan sangat rugi jika tak kita manfaatkan untuk mengejar pahala-pahala dan keridhoan dari Allah.
Salah satunya adalah waktu malam-malam di bulan Ramadhan ini. Malam-malam di bulan Ramadhan adalah waktu-waktu spesial yang penuh keberkahan dan limpahan pahala dari Allah jika kita bisa memaksimalkan diri untuk banyak melakukan ibadah di waktu-waktu tersebut. Seperti Qiyaumullail atau sholat malam, baik di saat shalat terawih selepas shalat isya’ atau juga shalat tahajud di sepertiga malam sebelum makan sahur.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “ Rasulullaah SAW bersabda, Barangsiapa shalat lail (malam) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari). Serta waktu sahur pun juga menjadi waktu spesial kita untuk memperbanyak istighfar dan berdo’a yang baik, karena waktu tersebut sangat diijabah oleh Allah. Dalam hadits disebutkan, “Rasulullaah SAW bersabda, Sahurlah engkau sekalian, sesungguhnya dalam sahur itu ada berkah.” (HR. Bukhari).
3. Sepuluh Malam Terakhir di Bulan Ramadhan
Pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebaiknya kita berlomba-lomba untuk dapat meraih banyak keberkahan dan pahala dari Allah. Di sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ini juga terdapat satu malam yang merupakan malam sangat istimewa, dimana untuk pertama kalinya Al-Qur’an diturunkan oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril as. kepada Rasulullaah SAW untuk dijadikan pedoman hidup umat muslim, yaitu malam Lailatul Qadr.
Di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan ini, kita bisa memperbanyak ibadah sunnah, seperti shalat lail (malam), tilawah (membaca) al-qur’an, dan ibadah-ibadah lain, seperti I’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid untuk memperbanyak amalan dan ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah. Dalam sebuah hadits disampaikan, “ Dari Aisyah ra., Adalah Rasulullaah apabila memasuki sepuluh malam terakhir beliau menghidupkan malam seluruhnya (tidak tidur), membangunkan keluarga dan beliau mengencangkan ikat pinggang. “ (HR. Bukhari).
4. Lailatul Qadr
Malam ini biasa disebut dengan malam seribu bulan, dimana malam ini adalah malam yang sangat istimewa, malam dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan oleh Allah dan menjadi malam kerasulan pula (Rasulullaah SAW diangkat menjadi Rasul terakhir Allah). Lailatul Qadr terdapat di salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan memang tak semua umat muslim mampu menjumpainya. Hanya yang benar-benar tulus ikhlas menjalankan ibadah kepada Allah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan tersebut, yang konon mampu menjumpainya.
Ciri dari malam lailatur qadr ini menurut beberapa ulama adalah, suasana langit begitu cerah, tak mendung atau berawan, bintang-bintang terlihat bersinar terang, dan bulan juga nampak terang benderang. Tak ada angin dan tak ada hujan. Wallahu’alam bissahwab. Pada malam ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, do’a, dan shalat lail (malam).
Dalam sebuah hadits disebutkan, “ Aisyah ra. berkata, Wahai Rasulullah, seandainya aku menjumpai Lailatul Qadr apa yang harus kuucapkan di malam itu?, Beliau menjawab, Ucapkanlah, ‘Ya Allah, Engkau Maha Pengampun suka terhadap ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. At-Tirmidzi).
Nah, dari keempat malam tersebut, sudahkah kita memaksimalkannya dengan memperbanyak ibadah kepada Allah dan mendekatkan diri kita padaNya? Semoga bermanfaat. (sof)