Antara Raja dan Peramal, masyarakat lebih kenal sosok Jayabaya sebagai opsi nomor dua. Tidak bisa disalahkan juga karena memang apa yang dikatakan Raja Kediri ini mayoritas benar terjadi. Padahal rentang waktu beliau dan petuah yang terealisasi berselang ratusan tahun lebih. Dan rasanya tak perlu dibeberkan semua buktinya ya, akan jadi ulasan yang teramat panjang jika kita membahas itu.
Berbicara soal ramalan, ada banyak petuah Jayabaya yang mengejutkan orang. Termasuk salah satunya yang paling ngeri adalah “…nugel tanah Jawa kaping pindho…” yang bisa diartikan sebagai “mematahkan Jawa untuk yang kedua kali”. Ramalan Jayabaya memang tak pernah sangat jelas, selalu dikemas dengan syair sehingga tafsirnya bisa berbeda-beda. Tapi yang satu itu menurut banyak orang cukup jelas artinya.
Lalu apakah benar Jawa akan terpisah jadi dua bagian? Lalu apa saja tandanya jika benar demikian? Mari kita cari tahu.
Ramalan Jawa terpenggal yang dianggap sudah terjadi
Berdasarkan berbagai sumber, dikatakan bahwa Jawa dan Sumatera dulunya adalah satu kepulauan. Selain bukti fisik, hal ini juga bisa dilihat dari cerita-cerita sejarah. Kemudian lantaran masih satu area maka orang dulu menyebutnya Sunda Besar atau mungkin ada yang bilang Jawa saja. Lalu apa korelasi hal ini dengan ramalan Jayabaya?
Seperti yang kamu tahu, Jawa dan Sumatera akhirnya terpisah karena beberapa hal termasuk salah satunya adalah meledaknya gunung Krakatau di tahun 1883. Letusan gunung yang anaknya masih eksis ini memang luar biasa, salah satunya membuat dunia gelap sementara karena abu vulkanisnya. Karena ledakannya pula akhirnya daratan yang menghubungkan Jawa dan Sumatera sekarang terpecah.
Banyak orang yang kemudian mengaitkan ini sebagai realisasi dari ramalan Jayabaya soal Jawa yang patah. Alhasil tidak sedikit pula yang menyimpulkan jika petuah sang raja sudah terjadi sehingga kita bisa tenang. Tapi, di ramalan disebutkan kata Kaping Pindho yang artinya dua kali. Lalu apakah setelah pisahnya Jawa dengan Sumatera akan terjadi hal yang serupa? Hanya Tuhan yang tahu.
Gunung Slamet yang jadi kunci ramalan Jowo Tugel
Ramalan Jayabaya soal Jawa yang patah juga erat kaitannya dengan Gunung Slamet. Jadi menurut mitos masyarakat setempat, seandainya gunung yang ada di lima kabupaten di Jawa Tengah ini meledak, maka Jawa akan benar-benar terbelah. Bahkan menurut sesepuh di sana, kejadian tersebut akan membuat laut utara dan selatan Jawa bertemu.
Mitos memang kadang susah dipercayai ya, tapi kita lakukan analisis kecil. Kalau dilihat di peta, letak gunung Slamet ini memang pas sekali di tengah-tengah Jawa, baik dari selatan ke utara maupun barat ke timur. Dan faktanya, Slamet adalah salah satu dari sekian gunung di Jawa yang masih aktif sampai sekarang, di mana bisa sangat mungkin untuk meletus.
Jika pada akhirnya benar meledak, maka memang tidak mustahil ia bakal membuat retakan yang begitu besar dan akhirnya jadi bukti ramalan. Semoga saja hal ini tidak terjadi ya. Kalau pun meledak mudah-mudahan tidak yang begitu parah. Gunung ini dinamai Slamet bukan tanpa alasan melainkan sebagai doa.
Kemungkinan terjadinya yang cukup masuk akal
Jika menilik kondisi geografis Indonesia, memang tidak dipungkiri Jawa mungkin benar-benar bisa terpisah jadi dua. Seperti yang kita pelajari di sekolah, posisi negeri ini terletak di Cincin Api Pasifik di mana sangat rentan terjadi letusan gunung berapi. Tentu sudah banyak yang kita lihat sebagai bukti dengan ditambah fakta kalau gunung berapi tidak hanya meledak sekali.
Entah kapan, mungkin akan ada masa di mana gunung-gunung aktif kita bereaksi sehingga memicu ledakan yang luar biasa. Sehingga pada akhirnya benar-benar memecah Jawa jadi dua. Tentu kita tidak berharap demikian ya. Hanya saja jika berbicara secara probabilitas alias kemungkinan, hal tersebut memang mungkin terjadi melihat posisi Indonesia yang berada di tapal kuda ini.
Tidak terpenggal secara fisik
Membaca ramalan Jayabaya memang sama sekali tidak mudah. Karena seperti yang sudah disinggung di atas tadi, untaian-untaian baitnya penuh dengan kiasan, seperti ramalan “Jowo kalungan wesi” yang diartikan orang-orang sebagai pulau Jawa yang terbangun rel sehingga mirip kalung. Soal Jawa terbelah juga bisa dipandang secara berbeda.
Ya, alih-alih memprediksi Jawa terpecah secara fisik, kita bisa artikan ramalan tersebut sebagai kondisi masyarakatnya yang demikian. Kita ambil contoh ya, misalnya di tahun Pilpres ini, masyarakat memang seolah terpecah menjadi dua kubu di mana hal tersebut tak hanya tentang pilihan pemimpin, tapi nyerempet ke ranah kehidupan lainnya pula. Atau mungkin perbedaan ideologi dan pandangan yang membuat masyarakat seolah terpecah menjadi dua. Pada hakikatnya yang begini ini justru lebih menakutkan dari fisik pulau Jawa yang benar-benar terbelah.
BACA JUGA: 5 Fakta Jayabaya, Sosok Raja yang Ramalannya Dipercaya Hingga Kini
Sampai sekarang masih jadi misteri memang tentang ramalan sang prabu soal pecahnya Jawa. Tapi hal yang demikian tentu tetap kembali kepada masing-masing orang. Apakah mempercayai ataukah hanya dijadikan bait zaman lampau yang tak kan terjadi. Namun soal persatuan zaman sekarang yang agak miris, adakah yang berpikir jika mungkin itulah yang sebenarnya dimaksudkan Jayabaya dalam ramalannya? Hmm, mari berkaca pada diri sendiri.