Cerita dari Pak Amiruddin yang berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi untuk bertemu sang ibunda memang sangat menyentuh hati kita semua. Apalagi, ia berjalan kaki juga bermaksud ingin memenuhi nazarnya ketika dirinya terbaring lemah sembilan bulan lamanya. Oleh karena itu, berita tentang kegigihan Pak Amiruddin ini seketika langsung mendapatkan sambutan hangat dari para netizen.
Kisah dari Pak Amiruddin tak berhenti di situ saja. Ada banyak peristiwa di baliknya yang ternyata membuat kita sanggup menitikkan air mata. Di mana selama ia melakukan perjalanan tak semulus yang kita bayangkan. Mulai dari diusir oleh SPBU hingga dipalak preman di jalanan.
Di tanggal 20 November 2018, Pak Amiruddin mulai meninggalkan kampung halamannya untuk menunaikan nazarnya. Ia tak pernah memikirkan apapun di jalan selain ingin cepat sampai ke Banyuwangi dan bertemu sang ibunda tercinta. Selain itu ia juga berdoa supaya perjalanan yang ia tempuh tidak mendapat halangan apapun. Tapi apa mau dikata, manusia merencanakan namun Tuhan yang menentukan. Sesampainya di Riau, Pak Amiruddin mulai mendapatkan ujian dari Tuhan.
Pada saat itu ia tak sengaja menemukan dompet di jalanan. Beliau lalu mengambilnya dengan maksud mencari tahu siapa pemilik dari dompet tersebut. Tapi ternyata, orang-orang yang ada di sekitar sana malah menganggapnya pencopet dari dompet tersebut. Untungnya, prasangka buruk dari masyarakat tak berujung kekerasan kepada Pak Amiruddin.
Mungkin saat itu Pak Amir sudah bisa bernafas lega karena lepas dari masalah penuduhan pencurian dompet. Namun masalah menunggu ketika pria berkulit sawo matang ini sampai di Bandar Lampung. Ia dua kali dipalak oleh preman dan parahnya sampai dipukuli. Tapi lagi-lagi dewi fortuna menghampirinya, tindakan kekerasan tersebut akhirnya dapat dihentikan oleh kepolisian setempat.
Pak Amiruddin tak berhenti bersyukur karena sejauh ini Tuhan telah melepaskannya dari berbagai masalah. Hingga pada akhirnya, ia pun melanjutkan perjalanan dengan lancar sampai ke Pelabuhan Bakauheni Lampung. Ia pun ingin segera memesan tiket untuk menyeberang ke Pulau Jawa. Tapi sepertinya Tuhan tidak mengizinkan dirinya membeli tiket menggunakan uang pribadinya. Ada seorang polisi yang dengan ikhlas membelikan tiket Pak Amiruddin supaya uang pria pejalan kaki tersebut bisa digunakan untuk hal penting lainnya.
Sesampainya di Jawa, Pak Amiruddin tak menemukan kendala apapun. Bisa dibilang sangat lancar. Hanya saja selama perjalanan ini, ia sudah menghabiskan enam sandal jepit karena hampir semua alas kaki tak kuat menahan jauhnya jarak perjalanan. Semenjak ia masuk ke Sragen, Jawa Tengah banyak orang yang menyambut baik dirinya. Baik sekedar menyapa, memberi tumpangan istirahat dan juga menyumbangkan uang. Ini dikarenakan ada salah satu netizen yang berbaik hati menyebarkan cerita inspiratif Pak Amiruddin ke media sosial.
Sambutan hangat pun juga diterima Pak Amiruddin ketika sampai di Ngawi. Di sana terdapat sebuah komunitas yang bersedia membantu Pak Amir untuk memenuhi kebutuhan makan dan juga istirahat sementara. Sampai pada akhirnya, ia pun diantarkan oleh komunitas tersebut ke terminal untuk melanjutkan perjalanan.
Masalah pun datang kembali ketika Pak Amiruddin menginjakkan kaki di Jombang. Berawal dari Pak Amir yang ingin berteduh karena pada saat iu hujan deras. Jadi ia memilih SPBU karena itu adalah tempat terdekat. Tapi, tiba-tiba ada orang yang mengusik istirahat bapak tangguh ini. Malah orang tersebut tega mengusir Pak Amir meskipun kondisinya sedang hujan deras.
Namun saat ini kita tak perlu khawatir lagi Sahabat Boombastis. Diwartakan oleh kompas.com, Pak Amir sudah sampai ke Banyuwangi. Pak Amir pun dibantu oleh perangkat desa di Banyuwangi untuk menemukan sang ibunda. Jadi kita doakan saja semoga Pak Amir dapat berkumpul kembali dengan ibunya sesegera mungkin.
BACA JUGA : Demi Penuhi Nazar, Bapak Ini Rela Jalan Kaki dari Medan ke Banyuwangi
Perjalanan dari Pak Amiruddin benar-benar menginspirasi kita semua. Di mana ia tetap bersabar karena dirinya yakin akan ada hikmah di balik itu semua. Dan ternyata benar, Pak Amiruddin mendapatkan banyak rezeki dari para masyarakat yang bersedia untuk membantunya bertemu dengan ibu tercinta.