Belakangan ini nama Titi Wati begitu viral di sosial media. Belum lagi begitu banyak media berita yang menyoroti perempuan asal Palangkaraya yang memiliki tubuh obesitas. Beruntung, begitu banyak orang yang peduli pada Titi, hingga akhirnya dilakukan proses evakuasi. Setelah dilakukan operasi, berat badan 350kg pun berangsur-angsur menurun. Kondisi Titi memang membuat siapa saja merasa miris.
Namun, sejatinya ia bukan satu-satunya orang Indonesia yang memiliki berat badan berlebih. Masih banyak lagi kasus obesitas. Dan ternyata, orang Indonesia memang begitu rawan kegemukan. Nggak jauh-jauh deh, coba tengok lingkungan kita sendiri. Pasti nggak jarang ya, kita lihat orang gemuk? Ternyata kebiasaan ini loh yang membuat berat badan orang Indonesia kerap kebablasan.
Orang Indonesia suka makan mie pakai nasi
Seperti kita tahu, orang Indonesia memang punya mindset: sebelum makan nasi rasanya nggak kenyang. Meski sebenarnya masih banyak sumber karbohidrat lain, seperti kentang, ubi, jagong, oat dan lain sebagainya. Namun, kenapa orang Indonesia seperti mewajibkan makan nasi setiap hari sebanyak tiga kali sehari? Apa pun lauknya, selalu saja butuh nasi. Belum lagi, masyarakat di Indonesia juga penggemar mie pakai nasi. Kalori yang numpuk dalam tubuh tentu saja bikin tubuh jadi gemuk. Agar nggak sampai kegemukan, mending mulai batasi porsi nasi—membatasi loh, ya, bukan menghindari.
Minimnya jalan kaki
Orang Indonesia juara pertama dalam tingkat kemalasan berjalan kaki. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti di Universitas Stanford. Mereka menggunakan data dari 700.000 orang yang menggunakan Argus—aplikasi pemantau aktivitas—pada ponsel. Dari sana, ketahuan bahwa Hong Kong adalah negara yang tingkat paling rajin berjalan kaki. Sementara Indonesia sebaliknya. Hal itu mempengaruhi bentuk tubuh pula. Kurangnya aktivitas gerak membuat orang Indonesia rawan gemuk. Kita tahu sendiri, sehari-hari orang Indonesia lebih milih pakai motor meski perginya nggak begitu jauh.
Terlalu sibuk sampai lupa mengendalikan berat badan
Kadang terlalu sibuk juga bikin orang mengabaikan berat badan. Barangkali kalian juga sama. Bersyukurlah kalian yang punya perawakan ideal, meski banyak makan, tapi berat badan segitu-gitu aja. Tapi, coba deh bayangin ibu-ibu yang habis lahiran. Kalau mereka nggak fokus nurunin berat badan, alias terlalu sibuk ngurus sang buah hati, masak, ngurus suami, bakal susah nyisihin waktu buat olahraga hingga tubuh balik ramping. Nggak cuma para ibu, bapak-bapak yang kerja di kantoran juga pastinya terlalu lelah kerja sampai malas olahraga. Padahal di kantor juga membuat orang kurang gerak. Akibatnya, tidak ada aktivitas yang bikin lemak di tubuh terbakar. Walhasil, makin gemuk saja deh.
Demen makan gorengan
Enak, murah, bikin ketagihan. Apalagi kalau bukan gorengan? Yuph! Orang Indonesia adalah penggemar gorengan garis keras. Nggak heran kalau di pinggir-pinggir jalan begitu banyak penjual gorengan yang laris manis. Dimakan pakai cabe, bikin orang lupa diri, nggak nyadar udah makan sepuluh potong mendoan. Di rumah pun sama saja, gorengan udah jadi lauk makanan sehari-hari, tempe, tahu, ayam semua juga digoreng. Seperti yang diceritakan sama Titi Wati, kebiasaan makan gorengan yang udah bikin tubuhnya kelebihan berat badan. Kita bukan harus berhenti makan gorengan sih, hanya harus mengendalikan diri, karena yang berlebihan memang nggak baik.
Itulah beberapa hal yang bikin orang Indonesia rawan kegemukan. Kalau diabaikan, bukan mustahil tubuh menjadi obesitas. Jadi, sebelum hal itu terjadi, mending kita memperbaiki pola hidup yang lebih sehat, toh itu untuk kita sendiri.