Seperti yang sudah-sudah dalam seleksi atau persiapan Timnas yang dipimpin Indra Sjafri, pelatih 55 tahun ini, lagi-lagi membuat kejutan dengan pemanggilan pemain untuk mengisi skuad Garuda. Kalau dahulu ada nama seperti Indra Mustafa dari Persib Bandung, kini ada Dallen Doke Ramadhan, Sani Rizki Fauzi, Septian Satria Bagaskara, Yoga Pratama, Jayus Hariono dan beberapa lainnya.
Tapi, khusus nama nomor tiga tadi yakni Septian Satria Bagaskara digadang-gadang ke depan bisa menjadi sosok bintang di sepak bola Indonesia. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, pasalnya pemain asal Kediri ini memang memiliki kualitas yang mumpuni sebagai penyerang, berpostur jangkung dan lihai memanfaatkan peluang. Meski hebat, namun bagi sebagian orang sosoknya masih sangatlah asing di telinga. Treck recond-nya bagus pun juga jarang diketahui.
Nah, berangkat dari realita tersebut, Boombastis akan berikan ulasan mengenai penyerang kampung yang sempat berlatih di klub raksasa Inggris itu. Seperti apakah? Simak ulasannya berikut ini.
Pemain muda yang sukses antar tim legend Persik Kediri juara Liga 3
Memulai karier profesional bersama Persidikab Kabupaten Kediri, sosok Bagas bisa dibilang baru mencuat di jagad sepak bola nasional ketika berseragam Persik Kediri. Bersama klub berjuluk Macan Putih tersebut, ia sukses tunjukkan performa terbaiknya.
Tidak hanya itu, potensi besar Bagas, juga bantu Persik rebut gelar Juara Liga 3 beberapa waktu lalu. Selama mengarungi kompetisi kasta ke tiga nasional pemuda bertinggi 183 cm ini juga buktikan, kalau dia bukan penyerang bisa dipandang sebelah mata. Lewat 21 gol yang diciptakannya, pemuda 22 tahun tersebut sukses menggondol gelar top skore.
Septian juga sempat kembangkan ilmunya di akademi Manchester United
Selain prestasi lokal, pemuda asal Kediri ini juga sempat ciptakan torehan emas dengan mampu berlatih di akademi klub paling bersejarah di Inggris. Saat itu kedatangan untuk menimba ilmu di Manchester United disebabkan oleh, kemampuannya tampil bagus di ajang pencarian bakat CLEAR Ayo! Indonesia Bisa Academy 2015.
Ketika itu, pemain jebolan sekolah sepak bola Triple’s tersebut mampu menjadi 11 yang terpilih dari total peserta 8.192 pemain dari Aceh sampai Papua. Dan hebatnya lagi ketika di Manchester United Soccer School, Bagas menjadi satu-satu pesepakbola nasional mampu mencetak gol di Old Trafford yang notabene markas sakral kesebelasan Setan Merah. Bagas sendiri saat itu membobol gawang Manchester United U-17.
Pesepakbola yang lahir dari keluarga pencinta bola voli
Buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya, agaknya menjadi pepatah yang tepat untuk menggambarkan latar belakang keluarga pesepakbola muda satu ini. Dilansir Boombastis dari Bola.com, Septian Bagaskara lahir dari orang tua yang bergelut di dunia olahraga voli. Ayah maupun ibunya merupakan atlet voli di kota kelahirannya.
Meski kini tidak melanjutkan tradisi keluarga di olahraga tersebut, tapi Septian sempat mengaku jika sangat hobi bermain bola voli. Selain itu, capaiannya di sepak bola juga membuktikan kalau pilihannya di olahraga tersebut tidaklah keliru.
Memiliki cita-cita ingin memperkuat Persib Bandung
Sebagai pesepakbola muda Bagas, bisa dibilang merupakan pesepakbola yang mempunyai ambisi besar di olahraga ini. Selain ingin tidak tereliminasi dari proyek Timnas U-22, ia sempat mengaku ingin mengantarkan Persik Kediri kembali mentas di Liga 1. Kompetisi yang seperti kita ketahui menjadi tertinggi di percaturan sepak bola Indonesia.
Selain itu, dalam kariernya di dunia olahraga ini mantan pemain Persidikab mengaku kalau ingin memperkuat Persib Bandung. Dilansir laman Topskore, alasan bergabung dengan Maung Bandung, lantaran klub asal Bandung itu mempunyai karakter main cocok denganya, tidak terlalu keras.
BACA JUGA: Mengejutkan! 5 Pemain Sepak Bola Indonesia Ini Ternyata Jebolan Manchester United
Begitulah sobat Boombastis beberapa hal tentang Septian Satria Bagaskara. Besar harapan dengan namanya perlahan naik daun, ia tetap bisa menjadi pesepakbola muda yang terus konsisten mengembangkan kemampuannya. Ya, syukur-syukur bisa berlaga di kompetisi luar Indonesia.