Kejadian mati suri kerap kali menjadi kontroversi bagi kita semua. Ya bagaimana tidak, rasanya seperti tidak mungkin, ada seseorang yang sudah divonis meninggal namun ternyata bisa hidup beberapa waktu kemudian. Tapi hal ini nyatanya banyak terjadi di negara kita, salah satunya yang dialami oleh anak lelaki asal Ambon.
Melansir dari akun facebook Yuni Rusmini, bocah lelaki tersebut sudah divonis meninggal dunia di Hari Minggu, 16 Desember 2018 kemarin. Pada akhirnya, anak yang belum diketahui namanya itu dimasukkan ke dalam peti dan kemudian dimakamkan. Tapi beberapa menit kemudian, bocah lucu ini menjerit dari dalam peti. Alhasil, pendeta dan yang lainnya membongkar makam dari si anak berkulit sawo matang ini. Dan benar, ia masih hidup dan terlihat segar bugar.
Namun, Tuhan berkata lain. Di mana keluarganya berharap sang anak masih bisa hidup lama, ternyata bocah kecil ini meregang nyawa tiga jam kemudian. Beberapa orang pun menyebutkan jika kemungkinan si anak sudah terlambat mendapatkan penanganan. Selain itu, kondisi limpanya juga sudah rusak. Sehingga keluarga mengikhlaskan kepergian dari sang anak yang pastinya sudah menjadi kehendak dari Tuhan.
Melihat kejadian di atas, mati suri ternyata dapat dijelaskan dari beberapa sisi lho Sahabat Boombastis. Mulai dari medis, psikologis dan juga spiritual. Kalau kalian penasaran, bisa simak ulasan dari Boombastis.com berikut ini.
Ini penjelasan dari sisi medis
Pertama-tama, kita bahas dulu mati suri dari sudut pandang medis. Menurut dr Manfaluthy Hakim, SpS dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, jika fenomena mati suri tersebut sebenarnya belum jelas betul seperti apa prosesnya. Namun penelitian sementara menyimpulkan jika penderita mati suri kemungkinan belum mati otak, tapi denyut jantungnya telah berhenti. Lalu, peredaran darah juga berhenti tapi otaknya masih bekerja. Nah, untuk alasannya mengapa hal ini bisa terjadi masih belum bisa dijelaskan.
Kemudian, Dr Roslan Yusni Hasan, SpBS selaku Kepala Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Mayapada Tangerang mengungkapkan hal lain. Ia berpendapat jika mati suri adalah kondisi di mana aktivitas sel-sel di tubuh masih ada, tapi sangat minimal. Sehingga untuk mengetahui apakah orang tersebut masih mengalami mati suri atau tidak hanya bisa dideteksi dengan alat Electroencephalography (EEG). Meskipun detak jantung sudah terdeteksi, tapi belum dikatakan meninggal kalau grafik EEG tidak menunjukkan garis datar atau flat.
Kalau dari sudut pandang psikologis seperti ini
Oke, kita lanjut ke analisa dari ahli psikologi. Dalam hal ini yang berpendapat adalah Efine Indrianie, MPsi selaku psikolog. Efine mengatakan jika mati suri, memori psikologis seseorang direset menjadi ke titik nol. Maka dari itu, kita sering kali melihat kalau orang yang pernah mengalami mati suri akan berubah kepribadiannya. Biasanya, orang-orang tersebut akan berubah sifat menjadi lebih baik.
Efine pun menambahkan lagi kalau orang yang pernah mengalami mati suri biasanya akan menghadapi situasi di alam lain. Sebagian dari mereka bercerita jika dirinya telah mendapatkan hukuman atas apa yang pernah dilakukan. Sehingga enggak heran jika fenomena ini bisa memicu trauma dan tidak ingin kembali ke masa lalu.
Jika sudut pandang spiritual seperti ini
Terakhir, kita akan bahas dari sudut pandang spiritual. DR. H. Asep Usman Ismail, MA selaku Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta menjelaskan kalau mati suri ini bukanlah meninggal karena tidak melewati pintu kematian. Melainkan hanya mendekati pintu kematian yang terbuka sehingga bisa melihat aura dari alam kubur.
Pada prinsipnya, mati suri itu sama dengan tidur. Tapi bedanya, jika tidur salah satu ujung tali roh terlepas dari tubuh, sehingga memungkinkannya melayang-layang atau sering disebut mimpi. Sedangkan untuk mati suri, ikatan roh terlepas sebagian dan mengakibatkan orang tersebut bisa merasakan pengalaman di dunia lain.
BACA JUGA : Hidup Kembali Setelah Sempat Meninggal Dunia, Ini 5 Fakta di Balik Kematian Ni Wayan Norti
Fenomena mati suri ini memang bukan isapan jempol belaka. Kejadian tersebut memang benar-benar terjadi dan bisa dijelaskan dari berbagai sudut pandang. Namun ingat, hal ini jangan disangkutpautkan dengan kejadian mistis atau apapun ya. Peristiwa ini murni kehendak dari Tuhan untuk menunjukkan segala kekuasannya.