Suku India memang dikenal sebagai salah satu penduduk asli benua Amerika. Kebudayaannya yang unik membuat banyak orang ingin sekali mempelajarinya. Namun sayang saat ini sangat sedikit orang-orang asli dari suku ini. Apalagi kalau melihat jejak masa lalu banyak di antaranya yang menderita hingga tewas lantaran datangnya orang-orang barat.
Bicara soal suku Indian, dulu sempat viral mengenai asal-usul beberapa dari mereka yang dianggap memiliki agama Islam. Bahkan pernyataan itu sendiri datang dari salah satu anggota suku. Lalu benarkah hal itu? Simak ulasan berikut ini.
Adanya beberapa jejak muslim dalam sejarah suku Indian
Memang jarang sekali didengar, namun beberapa peneliti meyakini sejatinya ada kemungkinan jejak agama Islam dalam suku Indian. Entah itu benar kalau anggota suku yang beragama Islam atau hanya bukti interaksi saja dengan pedagang muslim.
Dilansir dari Republika, Mahir Abdal-Razzaaq El adalah salah satu anggota suku Indian Cherokee Blackfoot yang meyakini akan hal ini. Itu semua dibuktikan dengan adanya jejak-jejak Islam dalam dokumen-dokumen atau perjanjian masa lalu yang juga melibatkan sosok Muslim didalamnya. Namun kembali lagi semua mesti lebih ditelaah lebih dalam oleh para ahli sejarah agar lebih valid.
Jejak sejarah sejak abad 17 dan 18 yang lalu
Siapa sangka kalau beberapa dokumen mengenai adanya interaksi dengan muslim itu bahkan sudah ada sejak dulu. Salah satu contohnya adalah adanya dokumen persahabatan yang ditandatangani di Sungai Delware tahun 1778. Dalam dokumen itu sendiri menjelaskan mengenai kesepakatan Abdel-Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah dalam membagi hak-hak para suku Indian.
Ya baik masalah pertanian, pemerintahan, perdagangan dan lain-lain yang sejalan dengan tuntunan Islam. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan dari Mahir sendiri membuat hipotesa ini tentunya hal ini akan menjadi pro dan kontra yang akan diperdebatkan banyak orang.
Adanya nama pemimpin dan pakaian yang sama
Hal lain yang membuat Mahir melakukan klaim ini adalah adanya nama dari salah satu suku Cherokee sendiri yang dianggap bernuansa Islam. Salah satunya adalah Ramadhan Ibnu Wati yang dianggap sebagai salah satu pemimpin terakhir di suku ini yang jadi bukti lain keberadaan muslim di sana.
Tak hanya itu, Mahir juga mengungkapkan kalau beberapa baju tradisional yang ada di sana ternyata juga mengikuti ajaran Islam. Salah satunya adalah dengan adanya pakaian mirip kerudung dan beberapa aksara huruf Cherokee sendiri dianggap serupa dengan Arab. Alhasil untuk membuktikan klaim ini diperlukan penelitian yang lebih lanjut di sana.
Alhasil muncul pro dan kontra dalam klaim tersebut
Tentunya dengan adanya klaim dari salah satu muslim dari suku Indian itu terjadi beberapa pro dan kontra. Salah satunya adalah mengenai perjanjian yang dilakukan di Delware dimana dua nama yang disebutkan tersebut adalah salah satu suruan dari Maroko buka Indian asli. Nah sedangkan nama Ramadhan Ibnu Wati adalah sebenarnya merujuk pada Watie salah satu pemimpin Indian Cherokee.
Namun masalah apakah dirinya sendiri menganut Islam atau tidak, bukti penelitian lebih lanjut pasalnya orang tuanya adalah pemeluk Kristen. Bukan berarti menyalahkan, namun klaim dari Mahir ini memang butuh pembuktian lebih lanjut. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya hubungan antara Indian dan Islam meskipun hanya sekedar perdagangan.
BACA JUGA: 5 Fakta Ngeri Comanche, Suku Indian Paling Brutal dan Gila yang Pernah Ada
Kita sendiri masih belum bisa membenarkan dan menyalahkan apa yang diungkapkan oleh Mahir ini. Pasalnya semua masih berupa sebuah hipotesa dan tentu perlu diteliti lebih lanjut. Namun satu hal yang pasti apapun hasilnya akan berguna buat ilmu pengetahuan.