Dari deretan darah muda hebat di Timnas U-16, Mochammad Supriadi tentunya bukanlah sosok yang asing di pikiran pencinta bola tanah air. Selain selalu jadi pemain utama, kemampuannya juga kerap bantu Tim Garuda muda kalahkan lawan-lawannya. Berkat potensinya yang tergolong hebat itu dikabarkan ia akan dikirim untuk menimba ilmu di Benua Biru. Sebuah wilayah yang jadi produsen utama pesepakbola hebat di jagad raya.
Melihat hal tersebut bisa dikatakan pemuda asal Surabaya ini seperti tertimpa durian runtuh. Pasalnya jika menilik kehidupannya dulu yang pas-pas agaknya sulit jika tanpa bantuan ia bisa berangkat ke sana. Tapi hal ini juga sekaligus menjadi bukti, jika lewat kerja keras lah seorang manusia bisa merubah hidupnya. Lantas pergi kemana kah pemain yang dijuluki sepatu 30 ribu ini? Yuk temukan jawabannya di ulasan ini.
Supriadi akan menimba ilmu sepak bola di Liverpool
Sebagai pemain bola asal Indonesia mampu bermain atau berlatih di Eropa, tentu bukanlah perkara yang mudah. Selain dibutuhkan bakat, mereka juga harus mampu catatkan hasil bagus agar dipandang layak ke sana. Seperti sudah memenuhi kriteria itu konon Supriadi akan dikirim ke Liverpool. Kabar ini sendiri dibenarkan oleh walikota Surabaya yakni Bu Risma yang berujar ingin mengirimnya berlatih di Eropa. Dilansir IDN Times, pemilihan Liverpool sendiri lantaran menurut wanita 56 ini Karena sekolah di sana bagus umurnya sudah 400 tahun dan melahirkan pemain-pemain dunia hebat. Kalau dipikir-dipikir hal itu benar juga. Hal ini dibuktikan dengan munculnya pemain macam Steven Gerrand.
Menambah daftar punggawa Timnas U-16 yang menimba ilmu di klub luar
Selain untuk karier Supriadi, kabar baik juga patut kita syukuri oleh pencinta bola Indonesia. Pasalnya, di tengah carut marut sepak bola nasional ada lagi pemain menimba ilmu di kiblatnya sepak bola dunia tersebut. Tidak itu saja, akan berlatihnya pemain berposisi di sayap ini juga menambah daftar panjang punggawa Timnas U-16 yang akan berkelana ke manca negara. Dilansir Bolasport, menurut Sutan Zico akan ada nama lain yang akan berangkat ke Benua Biru yakni Brylian Aldama, Amiruddin Bagus Kahfi dan Amiruddin Bagas Kaffa. Kalau hal ini terwujud tentu bakat muda Indonesia itu akan tambah cemerlang.
Belajar di Eropa merupakan pilihan tepat untuk kariernya
Seperti yang kita ketahui bersama selain menjadi kiblat olahraga ini, Benua Biru juga janjikan perkembangan pesesepakbola muda lebih bagus lagi. Hal ini disebabkan oleh sistem pembinaan pemain muda di sana yang sudah modern. Di sana juga segala aspek penunjang pesepakbola macam attitude dan intelegensi juga dilatih agar pemain bisa hebat di dalam dan luar lapangan. Berkaca dari kondisi tersebut, tak berlebihan agaknya jika menyebut bakat Supardi akan lebih terasah ketika di Eropa. Kalau menurutmu bagaimana sobat olahragaku apakah keputusan melaihnya ke Eropa langkah tempat?
Menjadi buah dari kehidupan masa kecil yang susah
Apa yang ditanam itulah yang dituai, agaknya menjadi pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib Supriadi. Sebagai pesepakbola yang bukan lahir dari keluarga berada masa kecilnya harus dilalui dengan tantangan ekonomi. Bahkan menurut laman Gilabola, ia harus berjualan es untuk bisa ikut dalam turnamen sepak bola kala junior. Sedangkan menurut Bolalop, ia sempat jualan baju di Jakarta lantaran di tipu oleh seorang agennya yang membawanya ke sana. Tapi semua pil pahit itu kini sudah berubah menjadi kisah manis, lantaran perjuangannya yang tak pernah kenal menyerah sejak kecil.
Apa yang diperoleh Supriadi kini adalah gambaran jika dengan usaha manusia mampu mengubah jalan hidupnya. Meski jalan menuju suksesnya masih panjang, namun ia membuktikan asal mau untuk bekerja keras pesepakbola akan tuai kisah manis. Jadi untuk kalian pemain muda teruslah berlatih agar kisah positif Supriadi juga hinggap pada dirimu.