Jokowi memang beda. Ya, ada banyak hal yang yang membuat sosoknya begitu lain dari para pemimpin negara Indonesia yang terdahulu. Tentu saja, berbedanya Joko Widodo bisa berkonotasi negatif maupun positif. Tergantung dari sudut pandang mana yang kita pilih.
Meski banyak pro dan kontra di luar sana, Presiden ke-7 RI ini menyuguhkan sebuah performa yang berbeda saat menjabat sebagai kepala negara. Mulai dari perjalanan masa kecilnya, mendirikan bisnis hingga sukses berpolitik, memberikan sebuah teladan yang sejatinya lekat dengan kehidupan kita sehari-sehari namun luput dari pandangan mata. Suka atau tidak suka, ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari figur yang satu ini.
Kemiskinan yang mengajarkannya arti menghargai hidup
Dilansir dari plus.kapanlagi.com, Jokowi yang harus hidup sederhana saat duduk di bangku SD, harus membantu orang tuanya berdagang, mengojek payung, hingga jadi kuli panggul untuk membiayai keperluan sekolah dan uang jajannya sendiri. Dari sini kita bisa merasakan, betapa beratnya perjuangan seorang anak kecil yang seharusnya merasakan kebahagiaan layaknya seorang bocah. Bersyukurlah jika kalian tak pernah mengalami hal tersebut. Tapi, jika sempat merasakan apa yang dialami oleh Jokowi saat kecil, percayalah hal tersebut adalah bagian dari takdirmu untuk menyelami arti kehidupan yang sebenarnya.
Pendidikan menjadi batu loncatan bagi Jokowi untuk sukses
Tentu kita semua paham, Jokowi adalah seorang pebisnis furniture sebelum terjun ke dunia politik. Ilmunya sebagai seorang usahawan, datang dari pengalamannya saat berkuliah di Universitas Gajah Mada jurusan kehutanan. Dilansir dari plus.kapanlagi.com, Jokowi yang mempelajari Ilmu tentang struktur kayu, pemanfaatan serta teknologinya, menjadi modal awal dirinya hingga sukses berbisnis di bidang furniture. Dari sini, kita melihat betapa pentingnya arti sebuah pendidikan membentuk karakter seseorang. Sama seperti kita. Jika ia serius terhadap apa yang dipelajari, tentu kesuksesan berada di depan mata.
Mau bekerja lebih bagi diri sendiri
Saat berhasil menjabat sebagai Walikota Surakarta, Jokowi langsung tancap gas membangun sejumlah sarana penting yang dianggap perlu. Dilansir dari plus.kapanlagi.com, ia sukses membangun sejumlah hal penting seperti pasar tradisional baru, membangun city walk sepanjang 7 km dengan trotoar lebar untuk pejalan kaki sepanjang jalan utama Surakarta, membangun Solo Techno Park dan lainnya. Apa yang istimewa? Tentu saja kerja kerasnya yang berpihak pada nilai manfaat yang didapat masyarakat banyak. Jika memilih berpihak pada rakyat, tentu tanpa disuruh pun mereka akan menyukai apa yang kita lakukan. Bukan karena kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Bahkan dari kesuksesan tersebut, ia terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Sosok Presiden yang ‘apa adanya’
‘Apa adanya’ di atas memiliki arti bangga menjadi diri sendiri tanpa harus peduli dengan omongan orang lain. Lihat saja Presiden Jokowi. Jaket denim, musik metal, sneakers, motor chopper dan segudang hal yang tak pernah dilakukan oleh presiden sebelumnya, ada pada sosok Jokowi. Tentu saja, meski hal tersebut menuai pro dan kontra di luar sana, toh kenyataan yang terjadi adalah demikian. Kita pun sama. Jadilah diri sendiri dengan bakat yang kalian miliki. Seperti kata Steve Jobs, “Jangan biarkan pendapat orang lain menarikmu menjauh dari suara yang ada dalam dirimu sendiri“. So, be yourself ya Sahabat Boombastis!
Sukses mendidik anak-anaknya
Tak dipungkiri, Jokowi sukses mendidik ketiga buah hatinya di tengah pekerjaan yang pada sebagai seorang kepala negara. Ya, selain sukses sebagai pebisnis dan politikus, pria asal Solo itu juga berhasil menjadi seorang ayah. Terbukti, Gibran dan Kaesang yang merupakan anak lelaki Jokowi, tampil menjadi sosok yang sukses sebagai seorang pengusaha. Pun jika suatu saat kalian telah berkeluarga, jangan pernah melepaskan perhatian terhadap anak-anak kita. Karena di tangan merekalah, tongkat komando dari generasi keluarga akan terus berlanjut.
Suka atau tidak, itulah hal positif yang bisa kita ambil dari sosok Jokowi. Tak perlu mencaci jika tak setuju. Tapi, bukalah sedikit hati jika ada sebuah nilai positif di sana. Karena semua hal tersebut, akan kita dapatkan berdasarkan sudut pandang yang kita miliki. Perlu diingat, tidak ada manusia yang sempurna. Bisa jadi sebuah kesalahan atau hal negatif yang dilakukan oleh orang lain, juga bisa menjadi contoh pada kita agar tidak jatuh ke lubang yang sama.