Ajang pemilihan umum (Pemilu) 2019 ini menjadi kedua kalinya Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi pemimpin bangsa ini. Sebelumnya ia maju menggandeng Hatta Rajasa sebagai calon wakilnya. Sayang keberuntungan belum bisa membawanya masuk ke dalam Istana negara. Tahun ini, Prabowo kembali maju dan bertarung di (Pilpres) 2019 bersama Sandiaga Uno.
Seperti biasa, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keduanya mengungkapkan kekayaan dan utang mereka. Menariknya, dilansir dari liputan6.com, Prabowo Suianto ternyata tidak memiliki utang sama sekali dan ia juga memiliki ‘harta bergerak lainnya’ sebesar 16,4 miliar. Jika ditotal, harta yang dimiliki oleh Prabowo mencapai Rp 1,9 triliun. Dari mana saja sumber kekayaannya, mari kita simak beberapa bisnis yang ia lakoni berikut!
PT Kiani Kertas atau PT Kertas Nusantara
Selain sebagai seorang politisi, Prabowo Subianto juga seorang pengusaha. Pada tahun 2002, Prabowo mendirikan sebuah perusahaan bernama Nusantara Energy. Nusantara Energy ini merupakan grup besar yang menaungi berbagai anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, salah satunya adalah kertas dan bubur kertas (PT Kertas Nusantara) yang berada di sekitar Sungai Berau Kalimantan Timur.. Sebelum menjadi milik Prabowo, perusahaan ini dulunya bernama PT Kiani Kertas, milik Bob Hasan -pengusaha yang dekat dengan Presiden Soeharto. Prabowo mengganti namanya menjadi PT Kertas Nusantara setelah ia membelinya. Kini, perusahaan ini menjadi pabrik bubur kertas terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan bidang industri pertambangan
Perusahaan di bidang industri pertambangan ini masih merupakan anak dari Nusantara Energy. Anak dari industri pertambangan ini sendiri ada 7 yaitu, PT Nusantara Berau Coal, PT Nusantara Wahana Coal, PT Batubata Nusantara Coal, PT Energi Persada Nusantara, PT Nusantara Kaltim Coal, PT Nusantara Santan Coal, serta PT Kaltim Nusantara Coal.
PT Tanjung Redeb Hutani
Di bidang industri kehutanan, ada PT Tanjung Redeb Hutani yang berlokasi di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Perusahaan ini sebenarnya merupakan perusahaan patungan yang dibentuk dengan tujuan utama menghasilkan kayu pulp, yang didirikan atau saham PT. Tanjung Redeb Hutani dan PT. Inhutani. Perusahaan ini telah memperoleh status badan hukum sejak tanggal 10 Juni 1993.
PT Tidar Kerinci Agung
Perusahaan ini adalah induk perusahaan yang membidangi usaha kelapa sawit. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1984 dan dikelolah oleh keluarga besar Soemitro Djojohadikusumo, orangtua Prabowo Subianto. Pertanian dan pabrik sawit ini berlokasi di dua provinsi, yaitu Sumatra Barat (Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya serta Kabupaten Bungo) dan Provinsi Jambi (Kabupaten Tebo). Dilansir dari website resminya www.tka.co.id, PT Tidar Kerinci Agung telah melakukan penanaman kelapa sawit seluas 16.o48 hektare dan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit yang dilengkapi sarana dan prasarana pendukung lainnya di dalam lokasi perkebunan.
PT Jaladri Swadesi Nusantara
Melansir dari laman prabowosubianto.info, PT. Jaladri Swadesi Nusantara adalah perusahaan penangkapan ikan komersial yang didirikan pada bulan September tahun 2001. Saat ini Jaladri memiliki sebuah armada senilai US$ 10 juta, The Purse Seiner, dengan 1.331 berat GT dan panjang kurang lebih 70 meter. Operasi armada ini dimulai pada tahun 2002 dan berhasil mencapai produksi 1000 ton ikan tuna per bulan.
Tak hanya perusahaan-perusahaan di atas, Prabowo memiliki 27 perusahaan di luar dan dalam negeri. Belum lagi harta lain seperti tanah dan bangunan, transportasi, serta dokumen berupa surat-surat berharga yang jumlahnya miliaran rupiah. Dengan bisnis yang menggurita seperti di atas, tak heran jika Prabowo punya hobi mahal seperti berkuda, ya emang udah kaya raya dari sononya gaes.