Di Indonesia memang negara hukum. Sayangnya, kerap masyarakat tetap main hakim sendiri. Barangkali kita masih ingat kasus seorang pria tukang service yang dihajar dan dibakar hingga tewas dalam got. Adanya kasus tersebut harusnya bisa jadi pelajaran bagi kita, tapi sayangnya tidak. Kasus main hakim sendiri kembali terjadi di Medan.
Kasusnya sendiri diketahui karena curhatan dari seorang wanita yang mengunggah videonya di Facebook. Dengan mata sembab dan bibir bengkak, wanita bernama Siliyana Angelita Manurung itu menceritakan kronologi yang menimpa keluarganya.
Berawal dari membeli sandal
Siliyana menceritakan bahwa kejadian nahas tersebut bermula saat rumah Siliyana kedatangan dua orang pemuda. Pemuda tersebut bermaksud menjual sandal pada ibunya. Meski awalnya menolak, namun akhirnya ibu Siliyana tidak tega karena dua pemuda tersebut mengatakan butuh uang untuk membeli makan. Namun, keesokan paginya, mendadak Siliyana dibangunkan oleh kerabatnya yang mengabari bahwa ibunya sedang diarak oleh warga.
Diikat layaknya binatang dan dikalungi sandal
Saat Siliyana menyusul, ternyata kondisi ibunya sudah terikat. Bajunya sudah dilucuti, menyisakan baju dalam. Sementara sandal yang dibelinya dikalungkan di leher. Melihat itu, Siliyana mengaku sangat hancur. Namun saat berusaha menolong ibunya, namun warga justru meninju wajah Siliyana. Masyarakat sama sekali tidak mengizinkan Siliyana mendekati ibunya. Justru mengarak ibunya lagi menuju lapangan sepak bola.
Kedai tua mereka dihancurkan
Setelah sampai di lapangan, masyarakat hanya memberikan dua pilihan untuk Siliyana dan ibunya. Mereka berdua pergi dari kampung, atau kedai tua mereka dihancurkan. Keduanya tentu sama-sama pilihan yang sulit. Namun warga tidak memberikan waktu cukup untuk berpikir. Karena ternyata warga langsung menghancurkan kedai tua milik Siliyana dan ibunya. Yang biasanya digunakan untuk mencari nafkah sehari-hari. Tak hanya menghancurkan kedai, warga pun mengambil paksa dua motor yang semua dianggap sebagai barang curian.
Curhatan Siliyana viral di sosial media
https://youtu.be/9ZN1xGV5IKg
Merasa dirugikan akibat perlakuan warga kampung padanya, Siliyana memilih melaporkan hal itu pada kantor polisi terdekat. Setelahnya, Siliyana juga mengungkapkan kronologinya. Netizen yang melihat unggahan tersebut pun tak sampai hati. Terlebih, masalah yang menyulut perbuatan keji tersebut hanya karena sandal. Hukum kadang memang sangat runcing pada orang kecil, namun begitu tumpul pada orang terhormat. Sejak kisahnya viral, Siliyana akhirnya mendapat banyak dukungan. Pilhak berwajib pun sedang mencari tersangka untuk dibawa ke Poltabes Medan. Semoga tersangka segera bisa ditangkap dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya ya.
Dari kisah Siliyana, baiknya kita mulai merenung bahwa apa pun alasannya, main hakim sendiri bukan tindakan yang benar. Terlebih, jika kabar yang beredar belum tentu benar. Akan lebih baik jika sebuah kecurigaan diserahkan pada para penegak hukum. Biarlah mereka melakukan tugasnya.