Minyak rem merupakan komponen yang sering terlupakan oleh pemilik motor. Ya karena pada umumnya si pemilik lebih mementingkan body dan mesin. Tapi sebenarnya, minyak rem ini tidak boleh dilupakan begitu saja lho Sahabat Boombastis.
Alasannya ya karena minyak rem merupakan salah satu komponen penting di motor. Ia bertugas untuk menyalurkan dorongan dari piston kecil di master rem dan mendorong piston di kaliper. Namun sayangnya, banyak yang mengabaikan hal ini dan akibatnya minyak rem jadi sangat jarang atau bahkan tidak pernah untuk diganti. Nah, kalau kalian masih meremehkan penggantian dari minyak rem ini, akibatnya akan seperti di bawah ini.
Hal yang mungkin bisa terjadi jika minyak rem tak diganti adalah master tidak dapat berjalan sempurna alias macet. Menurut Achmad Mujahid selaku mekanik Kawasaki Kawansakti di Bintaro ini biasanya terjadi karena efek seringnya melakukan hard braking saat riding. Sehingga minyak rem akan cepat mendidih dan menimbulkan uap yang akan membuat munculnya angin palsu di sistem hidrolik. Dari timbulnya angin palsu tersebut, sistem pengereman menjadi kurang pakem. Nah, kalau sudah begini, nyawa yang menjadi taruhannya Sahabat Boombastis.
Namun bagaimana ciri-ciri dari minyak rem yang harus diganti? Caranya sangat mudah Sahabat Boombastis karena ada beberapa gejala yang akan muncul. Menurut Saiful selaku Service Advisor Yamaha Deta Ciputat, kalau ciri pertama yang bisa kita lihat adalah dengan melihat dari lubang intip di master rem. Nah, jika warnanya sudah keruh atau kecoklatan, maka itu adalah tanda bahwa minyak rem patut untuk dikuras dan kemudian diganti dengan yang baru.
Kemudian, gejala yang kedua yakni motor sulit sekali berhenti. Dilansir dari laman otomotif.gridoto.com, biasanya ketika melakukan pengereman, rasanya seperti loss dan bahkan tidak ada respons sama sekali. Hal ini terjadi karena kemunculan angin palsu yang sudah djelaskan pada paragraf sebelumnya. Oleh karena itu, kalian sebaiknya selalu rutin untuk memeriksa kondisi dari minyak rem .
Selain ciri-ciri dari minyak rem itu sendiri, penentuan penggantian bisa dilihat dari waktunya Sahabat Boombastis. Jadi, jika motor sudah digunakan selama dua tahun, maka minyak rem sebaiknya dikuras dan diganti dengan yang baru. Namun, kalau jangka waktu pemakaian masih belum mencapai dua tahun tapi sudah menempuh jarak sejauh 20ribu km, maka minyak rem juga wajib hukumnya untuk diganti. Mengapa 20ribu km? Sebab menurut Stanley Tjhie selaku Business Director PT Laris Chandra sebagai importir minyak rem STP di Indonesia, pada jarak sejauh itu, 3% minyak rem sudah tercampur dengan air sehingga tidak baik untuk pengereman.
Jadi, itulah akibat jika tidak rutin mengganti minyak rem. Oleh karena itu, mulai sekarang, kalian sebaiknya lebih memperhatikan kondisi dari minyak rem. Kemudian, jangan lupa juga untuk mengingat kapan waktu minyak rem harus segera dikuras dan diganti dengan yang baru. Ingat, kalau kalian masih malas mengganti komponen penting tersebut, nyawa yang akan jadi taruhannya.