Khawatir dengan kesehatan memang sangat diperbolehkan. Dengan begitu kita jadi bisa mengendalikan gaya hidup yang tidak sehat bagi tubuh. Namun, jika khawatir terlalu berlebihan, itu tidak dianjurkan Sahabat Boombastis. Sebab, bisa jadi itu adalah tanda-tanda hadirnya suatu kelainan pada diri kita lho.
Kelainan yang dimaksud yaitu hipokondria. Yap, itu adalah kekhawatiran seseorang yang merasa dirinya sakit padahal kondisinya baik-baik saja. Bahkan, ketakutannya itu melebihi orang yang sakit parah sekalipun. Nah, hipokondria ini memiliki beragam ciri yang bisa kalian cek pada ulasan di bawah ini.
Gejala ringan sering dikaitkan dengan penyakit serius
Ciri pertama dari hipokondria adalah mengaitkan gejala ringan dengan penyakit serius. Hal ini juga disampaikan oleh Forrest Talley, Ph.D seorang psikolog sekaligus terapis dari Invictus Psychological Services di California, Amerika Serikat. Ia berpendapat, jika orang yang terkena hipokondria ini suka sekali melebih-lebihkan penyakit.
Contohnya saja ketika ia terserang sakit kepala. Biasanya ia akan menghubungkannya dengan penyakit serius seperti kanker atau tumor otak. Nah, ini berbeda sekali dengan kita pada umumnya Sahabat Boombastis. Biasanya, kita sering kali untuk meremehkan semua gejala ringan yang timbul pada tubuh. Padahal bisa saja itu tanda awal dari sebuah penyakit serius.
Selalu bicara tentang kesehatannya
Kemudian, tanda -tanda dari hipokondria selanjutnya adalah suka membicarakan kesehatannya setiap waktu. Jadi, ketika ada teman bicara, obrolannya tak jauh dari kondisi kesehatannya. Misalnya saja tentang keluhannya selama ini atau bisa juga pikiran buruk mengenai keadaannya yang dirasa tidak sehat.
Begitupun juga dengan yang dikatakan oleh Lauren Mulheim, seorang psikolog di Eating Disorder Therapy di Los Angeles, jika penderita hipokondria pikirannya selalu dipenuhi oleh ketakutan akan keadaan kesehatannya. Bahkan, mereka terkadang melebih-lebihkan ceritanya sehingga membuat orang-orang berpikiran kalau kondisinya sungguh memprihatinkan.
Berulang kali memeriksakan diri ke dokter
Lalu, hal yang selalu dilakukan oleh penderita hipokondria yakni selalu memeriksakan diri ke dokter. Yap, dilansir dari laman boldsky.com, jika orang yang mengidap hipokondria kerap periksa ke dokter lantaran rasa takut berlebihan pada kesehatannya.
Meskipun sang dokter sudah menyatakan dirinya baik-baik saja, si penderita hipokondria tetap saja menyangkal. Dari situ, biasanya mereka akan mendatangi dokter lain untuk menanyakan kondisi kesehatannya. Bisa dibilang, penderita hipokondria ini terlalu berpendirian teguh kalau dirinya sedang dilanda sakit keras. Ckckckck…
Terlalu sering mencari info tentang penyakit
Mencari info penyakit di internet memang baik karena untuk menambah pengetahuan. Namun, jika itu dilakukan terlalu sering, bisa jadi kalian mengidap hipokondria Sahabat Boombastis. Dikutip dari laman Mayo Clinic, jika penderita kelainan ini suka mencari info penyakit yang berkaitan dengan keluhannya.
Biasanya, ia memulai mencari-cari penyebab dari gejala yang dirasakan. Kemudian, ia mulai mencocokkan semua artikel yang dibaca untuk mendiagnosis dirinya sendiri. Nah, dari situlah penderita hipokondria mulai berpikiran aneh-aneh tentang kesehatannya.
Kesehatan memang perlu untuk diperhatikan. Namun sebaiknya tidak terlalu berlebihan untuk memikirkannya. Cukup periksakan ke dokter jika kalian merasa ada yang tidak beres pada tubuh. Hindari mendiagnosa diri sendiri karena kita tidak ahli dalam kesehatan. Nah, tapi perlu diingat Sahabat Boombastis, hindari juga untuk terlalu meremehkan tanda-tanda aneh yang tiba-tiba muncul pada tubuh kalian. Dikhawatirkan, itu adalah ciri dari munculnya penyakit serius. Jadi pikirkan yang wajar-wajar saja ya netizen sekalian.