Untuk sebagian orang sepak bola tidak hanya dipandang sebagai olahraga memperebutkan menang atau kalah. Lebih dari itu si kulit bundar juga bisa menjadi obat paling mujarab dari kerasnya hidup. Kegembiraan dan hal indah lain yang ditawarkannya membuat banyak orang mampu memainkannya dengan gampang. Bahkan juga senang bergelut dengan si kulit bundar di tanah-tanah lapangan yang hijau atau kering tandus. Tak jarang sepak bola menjelma layaknya agama yang banyak pengikutnya di sebuah negara.
Besarnya pengaruh sepak bola juga menyihir beberapa orang di Jalur Gaza. Tempat yang kita ketahui bersama tidak pernah anteng terus bergejolak lantaran peperangan. Bersama tim bernama Pahlawan yang anggotanya orang-orang berkaki satu, sepak bola terus memberikan harapan hidup. Gairahnya menjadikan kekurangan tersebut bukan halangan untuk terus memainkannya. Berisikan pemain berusia 25-60 tahun tim tersebut terus saja menendang bola, kendati kakinya hilang satu lantaran perang dan kejadian buruk lainnya.

https://www.youtube.com/watch?v=uEP0V6UwLaY
Sejak dibentuk, tim tersebut berisikan banyak korban dari perang antara Palestina dan Israel. Rata-rata mereka kehilangan kakinya lantaran serangan udara atau langsung, dari negeri Bintang Daud. Selama berkiprah mereka telah melangsungkan sejumlah pertandingan. Melawan kaum difabel dan mengundang hampir 3000 orang untuk terlibat. Sedangkan dalam berlatihnya, beberapa pemain ini mendapatkan program dari dokter profesional. Mereka juga berharap apabila ke depan mampu masuk di kompetisi FIFA yang melombakan sepak bola antara orang kekurangan fisik tersebut.
