Mungkin kalian sudah enggak asing lagi dengan yang namanya penyakit jantung. Yap, penyakit yang termasuk salah satu pembunuh nomor satu di dunia tersebut sudah bisa menyerang siapa saja. Melansir dari lifestyle.kompas.com, kalau serangan jantung banyak diderita oleh kelompok usia muda yang sebanyak 22% kebanyak diderita oleh orang berumur di kisaran 15 sampai 35 tahun.
Melihat banyaknya usia muda yang terserang penyakit jantung, membuat kita harus lebih hati-hati lagi. Sebab, menurut dr. Vito A. Damay, SpJP(K), M.Kes, FIHA, FICA, penyakit mematikan satu ini bisa diakibatkan lantaran dari beberapa faktor. Mulai dari gaya hidup hingga bawaan dari keluarga. Nah, ternyata akhir-akhir ini ada penyakit yang berhubungan dengan jantung dan itu menyerang usia muda. Adalah miokarditis.
Miokarditis itu seperti ini nih
Mungkin banyak dari kalian yang belum tahu apa itu miokarditis. Dilansir dari alodokter.com, kalau miokarditis merupakan kondisi di mana lapisan dinding jantung pada bagian tengah mengalami peradangan atau yang biasa disebut inflamasi. Kalau miokarditis ini dibiarkan terlalu lama, otot jantung tidak dapat berkonstraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Nah, kalau ini terjadi, bisa mengakibatkan penggumpalan darah dalam jantung, bahkan dapat membuat penderitanya mengalami stroke.
Inilah alarm kalau kalian terkena miokarditis
Miokarditis tidak langsung terjadi begitu saja kepada para penderitanya Sahabat Boombastis. Ada beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit langka satu ini. Untuk gejala umumnya, biasanya para penderita akan mengalami sakit dada, kelelahan, detak jantung tidak normal, napas lebih pendek meski sedang beristirahat dan pergelangan kaki membengkak akibat penumpukan cairan. Ini hanyalah beberapa dari gejala yang muncul karena kemungkinan besar masih ada tanda-tanda lain. Jika kalian mengalami salah satu ciri di atas tapi ada tanda lain yang muncul, bisa langsung dikonsultasikan ke dokter ya.
Banyak penyebab munculnya miokarditis ini
Di balik miokarditis, ada beberapa penyebab nih yang harus kita ketahui. Kalau untuk faktor pemicu utamanya adalah infeksi saluran pernapasan seperti kelompok virus Coxsackie B yang biasanya menyebabkan flu ringan atau pilek. Kemudian, untuk penyebab lainnya yaitu bisa karena bakteri miokarditis, streptococcus dan penyakit lyme. Lalu dapat juga terjadi karena adanya jamur dan juga parasit toksoplasma dari hewan peliharaan. Selanjutnya, penyebab terakhir karena mengonsusmi obat yang membuat alergi pada tubuh sehingga bisa memicu munculnya miokarditis pada jantung.
Inilah orang-orang yang berisiko besar terkena miokarditis
Selain penyebab di atas, miokarditis dapat timbul karena ada kebiasaan orang-orang tertentu yang membuat penyakit tersebut berkembang pesat di dalam tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah orang tersebut telah mengalami penyakit pernapasan sejak lama, sehingga miokarditis bisa tumbuh dengan mudahnya. Kemudian dikutip dari hellosehat.com, kalau miokarditis muncul lantaran orang tersebut memiliki kekebalan tubuh lemah, perokok berat dan juga menyalahgunakan konsumsi obat penenang.
Miokarditis bisa dicegah dengan beberapa cara
Meski ini merupakan penyakit gawat, Sahabat Boombastis tidak perlu khawatir. Sebab, miokarditis dapat dicegah dengan beberapa cara. Pencegahan yang bisa kita lakukan adalah menghindari terlalu dekat dengan penderita virus atau sedang sakit saluran pernapasan. Lalu, hindari menggunakan segala macam obat tanpa panduan dari dokter, apalagi yang berhubungan dengan antibiotik. Alasannya karena antibiotik dapat menimbulkan berbagai macam efek samping bagi peminumnya jika tidak sesuai dengan sakit yang dideritanya. Terakhir, kalian jangan pernah lupa untuk menjaga kebersihan di mana pun berada.
Kalau selama ini kita hanya tahu kalau penyakit jantung dapat menyerang usia tua saja, ternyata itu salah besar. Dilihat dari ulasan di atas, jika serangan jantung dapat menyerang usia muda juga yang bernama miokarditis. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk melakukan pencegahan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, jangan lupa untuk mengkonsultasikan ke dokter, jika mengalami tanda-tanda seperti di atas.