Setiap klub sepakbola pasti punya impian untuk memiliki stadion sendiri, pun demikian dengan para supporternya. Mendukung tim kesayangan ketika berlaga kandang, terlebih apabila sudah memiliki stadion sendiri, merupakan salah satu hal yang sangat membanggakan. Apalagi kalau stadionnya dibangun sangat megah dan mahal, tentu bisa menaikkan gengsi klub yang menempati.
Namun terkadang, pepatah habis manis sepah dibuang juga berlaku pada klub yang punya stadion bagus. Alih-alih dirawat dengan baik karena sudah dibangunkan, yang ada malah keadaannya tidak lebih dari sebuah sawah lantaran tergenang banjir dan ditumbuhi tanaman liar lalu. Lalu stadion mana sajakah itu? Simak ulasan berikut.
Stadion Ludung Mekong Aceh mirip sawah
Meskipun dana miliaran rupiah sudah dialokasikan untuk membenahi stadion Mekong Aceh, namun masyarakat masih belum bisa memanfaatkan fasilitas olahraga tersebut. Rumput liar dan semak belukar yang kian tumbuh subur di sekitarnya, membuat stadion ini nampak terbengkalai dan terkesan mubazir . Padahal dulu stadion ini juga menjadi salah satu bukti kepedulian FIFA atas bencana tsunami yang melanda di Indonesia. Bahkan kondisi seperti ini berlangsung sejak tahun 2009 lalu. Sayang juga ya melihat bangunan ini.
Stadion Gelora Ambang Kotamobagu, sudah tergerus zaman
Stadion yang didirikan pada tahun 1985 ini menjadi stadion kebanggaan warga Bolaang Mongondow Raya, sekaligus menjadi markas bagi klub sepakbola Persibom yang berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia di era tahun 2000-an. Namun dalam 10 tahun terakhir, stadion Gelora Ambang sepi dari aktivitas dan perlahan-lahan terbengkalai sehingga banyak rumput liar yang tumbuh menutupi bangunan stadion. Usut punya usut, awal terbangkalainya stadion ini juga karena absennya Persibom dari dunia sepak bola Indonesia lantaran tergerus perkembangan zaman dan kalah saing dengan yang lain. Hasilnya, yang bisa dilihat sendiri.
Stadion Benteng Tangerang yang sudah termakan usia
Stadion Benteng Tangerang diresmikan pada 11 Januari 1989. Dulunya, stadion ini merupakan markas bagi salah satu tim besar sepakbola Indonesia, yakni Persikota dan Persita Tangerang. Namun, karena kerap terjadi tawuran, mulai tahun 2012 tidak diperbolehkan lagi untuk menggelar pertandingan sepakbola di Stadion benteng. Saat ini, hanya fasilitas lapangannya saja yang masih terurus dan masih bisa digunakan. Sedangkan fasilitas lain seperti tribun penonton sudah “tidak layak” digunakan, rumput-rumput liar yang tumbuh disekitarnya sudah cukup tinggi.
Stadion GOR Pajajaran Bogor, keadaan mengenaskan
Sebelum tahun 1992, dulunya Stadion Pajajaran Bogor bernama Stadion Purana. Sejak tahun 1992 hingga sekarang, stadion ini hanya mengalami 1 kali renovasi, yakni pada tahun 2011. Itupun hanya melakukan pergantian rumput saja, tidak meliputi infrastruktur stadion lainnya. Jadi wajar saja jika dalam 26 tahun terakhir hanya mengalami 1 kali renovasi, kondisi Stadion Pajajaran Bogor saat ini sudah sangat memprihatinkan.
Stadion Purnawarman Purwakarta, yang ditinggalkan
Pelita Jaya pernah bermarkas di Stadion Purnawarman Purwakarta pada tahun 2006 – 2007. Setelah hampir lebih dari 10 tahun terbengkalai, kondisinya semakin memprihatinkanm mulai dari pagar yang berkarat, rumput liar yang tak henti-hentinya tumbuh mengelilingi lapangan, air yang menggenang di sebagian besar lapangan. Tak terurusnya stadion ini terjadi lantaran Pelita Jaya yang sekarang tak memakainya lagi, sehingga keadaan stadion jadi terbengkalai.
Melihat nasib beberapa stadion ini tentunya membuat hati kita miris. Pasalnya banyak cerita yang dulu ditorehkan di sana, baik kemenangan maupun kekalahan. Namun bagaimana lagi lantaran adanya satu dan beberapa alasan membuatnya begitu. Hal ini tentu jadi pelajaran agar tak terulang lagi.