Kedamaian dunia tentunya menjadi salah satu hal yang harus dijaga oleh Indonesia, mengingat negara kita memlih menjadi non-blok dan tidak memihak. Namun siapa sangka kalau hal itu bukan perkara yang mudah, pasalnya memilih tidak memihak berarti saat ada sengketa antar negara Indonesia harus ikut mendamaikannya. Minimal menjadi fasilitator antar negara yang saling panas tersebut.
Namun siapa sangka kalau usaha Indonesia menjadi negara mencoba mewujudkan perdamaian dunia bukan julukan semata. Buktinya dari beberapa sengketa yang terjadi, negara kita berhasil menemukan titik tengah agar tidak terjadi konflik panjang. Lalu negara mana sajakah itu?
Thailand dan Kamboja sempat didamaikan oleh Indonesia
Meski saat ini Thailand dan Kamboja terlihat anteng saja, namuan siapa sangka kalau dulu keadaan di sana lumayan panas. Bahkan tak menutup kemungkinan terjadinya perang jika dibiarkan bergitu saja. Di saat kemelut memuncak di dua negara anggota ASEAN ini makin panas, Indonesia, mengadakan sebuah pertemuan informal antaran menlu ASEAN.
Akhirnya menteri luar negri waktu itu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mencoba mencari solusi atas konflik yang dilatarbelakangi sengketa kuil atas kedua negara. Akhirnya dirinya melakukan “shuttle diplomacy” pada masing-masing menlu yang bersangkutan agar konflik jadi tak tambah panjang. Beruntung tak ada peperangan atau pertumpahan darah terjadi atas sengketa ini.
Peduli nasib para etnis Rohingya, Indonesia dipercaya bisa jadi jalan tengah
Tentu kita masih ingat dengan adanya konflik Rohingya yang sempat panas tahun lalu. Hal ini pastinya jadi perhatian negara kita mengingat Indonesia sebagai negara non-blok yang menjunjung perdamaian dunia. Oleh sebab itu, sejak cerita konflik itu viral, poemerintah Indonesia langsung menghubungi Myanmar untuk mengetahui keadaan sebenarnya yang ada di sana.
Tak sampai di situ, bahkan Menlu Indonesia Retno Marsudi sampai datang ke sana menemui Aung San Suu Kyi membicarakan masalah perdamaian yang ada di sana. Perlu di garis bawahi kalau Indonesia jadi negara pertama yang diperbolehkan datang ke sana, lantaran dipercaya bisa membantu menyelesaikan konflik.
Indonesia juga sempat membantu menyelesaikan masalah konflik etnis Filipina
Jasa Indonesia pada Filipina mungkin tak bisa dilupakan. Tepatnya pada masa pemerintahan orde baru, negara yang terletak di utara Indonesia itu sempat mengirimkan perwakilan untuk menyelesaikan konflik suku Moro yang mencoba merdeka dari Filipina.
Dengan tanggap, Indonesia pun membantu dengan syarat kalau etnis Moro harus diakui dan tetap menjadi bagian dari Filipina. Tak sampai di situ, beberapa tahun kemudian Filipina datang kembali ke Indonesia konflik muslim Mindanau. Dengan Indonesia sebagai penegah atas konflik yang ada, tak sampai kejadian buruk terjadi, semua diselesaikan secara damai.
Vietnam dan Kamboja konflik, Indoensia lagi-lagi jadi penengah
Jarang yang ingat, namun Kamboja dan Vietnam pernah bersih tegang bahkan hampir melakukanb perang. Bahkan masing-masing prajuritnya sudah dikirim ke daerah perbatasan. Namun beruntung ada Indonesia menjadi negara penengahnya sehingga tidak sampai perang yang mengorbankan nyawa bisa terjadi.
Tepartnya 1988 sampai 1989 Jakarta menjadi tuan ruman untuk Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk membahas masalah kedua negara yang hampir saja berperang ini. Setelah perwakilan kedua negara didudukan bersama dalam satu meja, akhirnya kesepakatan pun bisa tercapai. Alhasil Vietnam menarik pasukannya dari tanah Kamboja dan keadaan kembali seperti dulu.
Memang dari dulu Indonesia setia menjaga motonya untuk menjaga perdamaian yang ada di dunia. Beberapa negara tersebut adalah bukti nyata dari negara ini dalam mewujudkan perdamaian. Tentu tak sampai di sini karena Indonesia akan terus berusaha semampunya.