Korupsi sudah ibarat sebuah musuh bagi setiap bangsa di dunia, tidak hanya Indonesia. Oleh sebab itu, berbagai hukuman berat pun diberikan pada mereka yang terbukti mengambil uang rakyat. Tak tanggung-tanggung, mulai dari penjara tahunan, denda luar biasa, sampai banyak hukuman mati pun dipersiapkan. Tujuannya satu, hanya untuk bikin koruptor pada jera.
Di Indonesia sendiri hukuman untuk koruptor tergolong enteng, namun beda halnya dengan Tiongkok. Si negeri Tirai Bambu ini punya hukuman ngeri bagi para tikus berdasi itu. Ya, di sana ada sebuah penjara yang khusus diberikan kepada para koruptor. Jangan bayangkan AC atau kasur springbed, yang ada hanyalah siksaan-siksaan yang bikin penghuninya menyerah. Punya reputasi menakutkan, alhasil para tukang korupsi pun takut. Lalu seperti apa detail dari penjara yang katanya rahasia ini? Simak ulasannya berikut ini.
Awalnya para koruptor akan diciduk tanpa seorang pun tahu
Bukan lagi rahasia kalau Tiongkok sangat alergi dengan namanya korupsi, oleh sebab itu berbagai upaya dilakukan untuk memberantasnya. Salah satunya adalah melakukan ‘Shuanggui’ yaitu metode menginterogasi sekaligus melakukan penyiksaan untuk mereka yang terduga melakukan korupsi.
Tak tanggung-tanggung bahkan para koruptor itu diculik tanpa meninggalkan jejak oleh orang tak dikenal untuk dibawa ke penjara rahasia Suanggai. Ada yang hilang selama berminggu-minggu, ada pula yang pulang tapi dengan keadaan tidak karuan, namun juga ada yang kembali tinggal nama saja. Bisa dibilang kalau penjara rahasia Suanggui ini adalah mimpi buruk yang bikin kapok para koruptor.
Interogasi dan siksaan berjam-jam lamanya
Seperti yang diketahui kalau apa yang dilakukan di penjara Shuanggui ini memang dibilang bikin ngeri. Mereka yang ditangkap sering kali dipukuli, dicambuk dan siksaan keji lainnya. Bahkan salah satu pejabat pulang dengan keadaan paru-paru rusak lantaran direndam dalam es selama berhari-hari. Selain mendapatkan siksaan, mereka yang diduga korupsi juga bakal dijejali oleh pertanyaan beruntun selama berjam-jam.
Bahkan ada yang sampai 4 hari tak diperbolehkan tidur lantaran disiksa dan terus diinterogasi. Oleh sebab itu, para pejabat atau siapa pun yang tiba-tiba hilang pasti kemudian pulang akan ditemukan sisa-sisa siksaan di tubuhnya. Ditambah biasanya kondisi psikisnya yang mengenaskan. Waktu dari diciduk sampai pulang tidak pasti, kadang sebentar tapi seringnya sangat lama, bahkan tidak kembali.
Keluar dari penjara Shuanggui adalah hinaan
Meskipun terkesan sangat mengerikan namun bukan berarti tak ada cara lolos dari metode dan penjara Shanggui ini. Ya, kebanyakan mereka yang sudah tertangkap segera mengakui kesalahan mereka lantaran melakukan korupsi. Pasalnya jika mereka berbelit-belit, maka akan besar kemungkinan para tahanan akan mendapatkan siksaan dan mungkin bisa saja berujung kematian.
Pun demikian mereka yang mengaku, kemungkinan akan dipecat dari jabatan yang dulu ditempatinya. Ada juga yang tetap menempati kedudukannya namun seumur hidup takkan bisa naik pangkat lantaran pernah terbukti melakukan tindakan korupsi.
Semua dilakukan demi nama baik sebuah partai
Seperti yang dikatahi kalau apa yang dilakukan dengan metode penjara rahasia Shuanggui ini memang benar melanggar hak. Namun siapa sangka kalau hal ini sudah jadi sebuah rahasia umum di masyarakat di sana. Bukan hanya itu, bahkan para petugas di sana mengaku Sistem shuanggui tidak hanya memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia serius, tapi sistem ini memang mengandalkan itu (pelanggaran HAM).
Ini bukan hal yang aneh mengingat kini para penduduk di sana sendiri juga mulai memandang perbuatan korupsi adalah hal yang memalukan. Bahkan Xi Jin Ping mengatakan akan memberantas korupsi dari lalat hingga macan. Kalau begini sih bukan hal yang aneh kalau Tiongkok aman dari perbuatan korupsi.
Memang kalau korupsi adalah sebuah virus mengerikan yang ada di setiap negara. Namun demikian, jika kita memberantasnya dengan cara yang salah pun tak seharusnya dilakukan. Akan lebih baik jika keinginan berhenti melakukan korupsi datang dari diri, sehingga tak perlu lagi adanya hukuman mengerikan tak manusiawi.